TRIBUNJUALBELI.COM - Sepanjang tahun 2022 hingga 2023 terjadi 57 kasus penyakit raja singa yang tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi.
Bahkan banyak temuan pasien raja singa itu adalah ibu hamil dengan jumlah 22 orang dari 57 kasus.
Lantas bagaimana kondisi bayi dan cara mengatasinya jika terinfeksi Raja Singa?
Baca Juga: Tetap Tampil Cantik dan Bebas Gerah, Ini Rekomendasi Outfit Kondangan Cocok untuk Ibu Hamil
Siflilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh Treponema pallidum yang berbahaya bagi penderita, juga bagi keturunannya, dikenal juga sebagai penyakit raja singa.
Perlu diketahui bahwa sifilis yang menular dari ibu hamil ke janin disebut sebagai sifilis kongenital.
Di mana penyakit tersebut diperoleh oleh janin di dalam rahim, sebelum kelahiran.
Cek Harga Nasi Briyani untuk Kesehatan Ibu Hamil agar Terhindar dari SIfilis
Bayi lebih mungkin mengalami sifilis kongenital ketika ibunya telah terinfeksi selama kehamilan.
Akan tetapi, tidak jarang bayi dalam kandungan juga mengalaminya akibat infeksi sifilis dari ibu sebelum kehamilan.
Apabila tidak diobati, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kematian segera setelah bayi lahir.
Kondisi sifilis kongenital pada bayi dapat dikurangi risikonya dengan mengobati penyakit tersebut sebelum ibu hamil memasuki umur kehamilan 4 bulan.
Beli Disini Anmum Materna Susu Bubuk bisa Untuk Ibu Hamil Terinfeksi Sifilis
Berikut adalah komplikasi yang dapat terjadi pada bayi akibat sifilis kongenital, selama kehamilan:
- Keguguran (kondisi bayi meninggal dalam kandungan sebelum usia kehamilan 20 minggu).
- Lahir prematur, ini adalah kelahiran yang terjadi terlalu cepat, sebelum 37 minggu kehamilan.
- Pembatasan pertumbuhan janin (juga disebut pembatasan pertumbuhan, kecil untuk usia kehamilan atau kecil untuk tanggal) dan berat lahir rendah.
- Masalah dengan plasenta dan tali pusat, plasenta tumbuh di rahim dan bertugas untuk memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusar. Sifilis kongenital dapat menyebabkan plasenta tumbuh besar dan tali pusar membengkak, yang dapat menyebabkan masalah dengan cara kerjanya untuk menopang bayi di dalam rahim.
- Kelahiran mati, ini adalah saat bayi meninggal di dalam rahim setelah 20 minggu kehamilan.
Sementara itu, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi pada bayi yang telah lahir, seperti gangguan pendengaran, pembengkakan hati dan limpa, kelainan batang hidung dan bagian tulang lainnya, serta gangguan otak.
Cek Harga Obat Sifilis untuk Ibu Hamil
Berikut ini komplikasi yang juga terjadi saat bayi sudah lahir:
- Kematian neonatal, ini adalah kondisi ketika bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan.
- Demam dan pilek.
- Masalah dengan limpa dan hati, termasuk penyakit kuning, penyakit kuning adalah kondisi ketika kulit bayi dan bagian putih matanya terlihat kuning. Kondisi ini terjadi karena penumpukan zat dalam darah yang bernama bilirubin. Jika bayi mengidap sifilis kongenital, hatinya mungkin tidak cukup berkembang untuk mengeluarkan bilirubin dengan sendirinya.
- Anemia, yaitu kondisi ketika bayi tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuhnya.
- Ruam di mulut, alat kelamin, atau di bagian bawah kakinya dan di tangan dan wajahnya.
Beli Disini Alat Uji TP Sifilis Card Akurat bisa untuk Ibu Hamil
Kamu perlu berhati-hati apabila muncul gejala berupa luka di kelamin, mulut, atau anus, serta memiliki faktor risiko terinfeksi sifilis.
Pemeriksaan lebih lanjut diikuti dengan pemeriksaan laboratorium penunjang dapat dilakukan oleh dokter spesialis dermatologi dan venereologi.
Sifilis dapat dicegah dengan tidak melakukan kontak seksual berisiko, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, selalu melakukan skrining pada pasangan yang akan menikah dan ibu hamil.
Cek Harga Obat Sifilis yang cocok untuk Ibu Hamil
Bagi ibu hamil penderita sifilis, diharapkan segera mengkonsultasikan kondisi janin kepada dokter agar bayi dalam kandungan mendapatkan pengobatan untuk menurunkan kemungkinan terinfeksi. (*)
(Pramanuhara/TribunJualbeli.com)