TRIBUNJUALBELI.COM - Rachel Vennya belum lama ini telah bagikan tips membangun bisnis bagi perempuan.
Rachel Vennya diketahui adalah seorang Influencer yang aktif di media sosial Instagram.
Selain predikatnya sebagai Influencer, Ibu anak 2 ini juga merupakan seorang pebisnis.
Baca Juga: Bisa Jadi Ide Bisnis, Ini 7 Resep Kopi Unik dari Berbagai Negara
Rachel Vennya miliki beberapa bisnis di bidang kuliner, fashion, dan produk kecantikan.
Wanita kelahiran 1995 itu bercerita bagaimana jatuh bangun membangun bisnis-bisnisnya.
Hingga saat ini, Rachel Vennya mengaku masih terus belajar menjadi pengusaha perempuan.
Rachel Vennya diketahui memberikan tips membangun bisnis dalam kegiatan pendampingan guru-guru TK menjadi pelaku UMKM bersama Yayasan Jannaka, di Malang Jawa Timur pada Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: Banyak Diburu Jelang Lebaran 2023, Begini Cara Mulai Bisnis Hampers
Berikut beberapa tips membangun bisnis yang dibagikan Rachel Vennya:
1. Ketahui Target Pasar
Rachel mengatakan, untuk memulai bisnis, harus menyesuaikan antara target pasar dengan produk yang dijual.
Hal itu menurutnya juga menjadi tantangan bagi pelaku bisnis.
"Tantangan dalam berwirausaha menurut saya harus mengetahui target market. Apakah memulai usaha di kantin atau lainnya, harus tahu target market-nya seperti apa, senangnya apa," kata Rachel.
2. Bangga terhadap Produk
Baca Juga: Mau Bisnismu Mudah Ditemukan? Daftarkan ke Google Maps, Begini Caranya
Ia juga menyarankan untuk bangga dan menguasai produk yang dijual. Selain itu, juga harus percaya diri ketika mempromosikan produk.
"Awalnya aku bisnis online tidak ada partner, yang penting menguasai apa yang kita jual, kita bangga terhadap produknya, ketika kita mau promosikan juga harus percaya diri, sehingga orang juga percaya ke kita," katanya.
3. Memanfaatkan Media Sosial
Rachel menyampaikan, media sosial punya peran penting yang dapat membantu promosi produk secara gratis kepada target pasar.
Baca Juga: Cara Membuat QR Code Lewat HP dan Laptop, Bisa untuk Pribadi atau Bisnis
"Dari dulu menggunakan sosial media, mudah dan gratis. Jangkauannya luas banget dan unlimited. Tinggal nge-post di akun kita, pasti ada di lingkungan sekitar kita yang tertarik untuk membeli," katanya.
Dia juga menyarankan, untuk tidak merasa minder saat melakukan promosi produk di media sosial, meskipun jumlah followers masih sedikit.
Menurutnya, secara perlahan ketika produk yang ditawarkan di media sosial terus digencarkan secara konsisten dan menarik, maka banyak orang akan mengenal.
"Dimulai dari followers yang sedikit tidak apa-apa, yang penting tetap konsisten berjalan," katanya.
4. Dukungan Lingkungan Sekitar
Kesuksesan seorang pengusaha memang bergantung pada diri sendiri, tetapi diakui Rachel, hingga saat ini dirinya bisa konsisten menjadi pengusaha karena terbantu dengan lingkungan sekitarnya yang mendukung.
Apalagi, saat ia harus menghadapi jatuh bangun, yang membentuk mentalnya semakin kuat sebagai seorang pengusaha.
"Memang harus dari diri sendiri, karena aku sendiri bisa jadi pengusaha dari hati kecil, aku sudah niat dari awal. Terus dapat support system dari keluarga, atau orangtua. Pasti ada susah - jatuhnya, kita membutuhkan mental itu," katanya.
5. Konsisten
Selanjutnya, konsisten menurutnya juga menjadi salah satu kunci seorang pengusaha.
Konsisten dalam berwirausaha usaha menurut Rachel, bukan sekadar memertahankan produk yang tidak laku.
Apalagi, di era kemudahan teknologi dan informasi saat ini, yang sangat mempengaruhi tren dalam berwirausaha.
"Konsisten bukan berarti seperti jualan pisang goreng, tapi terus tetap jualan meski enggak laku-laku, bukan kayak gitu. Ya kalau enggak laku, jualan lainnya, karena lihat trennya, berubah terus," katanya.
Berdasarkan pengalaman, Rachel pun pernah jatuh saat menjalankan bisnis kuliner.
Hal itu karena trennya sudah hilang. Oleh karena itu, inovasi dalam berwirausaha sangat diperlukan.
"Aku pernah jualan kuliner, kemudian jatuh karena hype-nya sudah hilang, artinya harus kasih yang baru-baru terus, memang ada bisnis yang disukai orang banyak, misal Bakso Malang, tapi kan sudah banyak, jadi harus inovasi terus," katanya.