0

Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu Akibat Hipotermia, Ini Penyebab dan Cara Pertolongan Kedinginan di Atas Gunung

Penulis: Mirta HanindyaResanti
Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu Akibat Hipotermia, Ini Penyebab dan Cara Pertolongan Kedinginan di Atas Gunung

TRIBUNJUALBELI.COM – Mahasiswi Fakultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip) meninggal dunia di Gunung Lawu pada Minggu (25/6/2023).

Anindita Syafa Nabila Rizki (21) meninggal dunia akibat hipotermia saat melakukan pendakian di Gunung Lawu.

Lantas, apa sih penyebab dan gejala hipotermia serta bagaimana cara untuk menangani hipotermia?

Baca juga Fajri Pria Berbobot 300 Kg Meninggal Dunia, Simak Penyebab Obesitas dan Cara Mengatasinya

Diketahui, Anindita merupakan warga Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Korban meninggal di Pos VI Gupak Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah.

Menurut Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, pendakian tersebut sudah mendapat izin dari pihak kampus.

Berkaca dari tragedi yang menimpa mahasiswi Undip tersebut, yuk kenali penyebab, bahaya dan cara penanganan jika terserang hipotermia.

Berikut ini penyebab, risiko dan cara mengatasi hipotermia yang dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga Penyakit Menular dan Berbahaya, Ini 7 Gejala Rabies pada Manusia serta Cara Penanganan

1. Apa itu Hipotermia?

Hipotermia merupakan kondisi saat suhu tubuh mengalami penurunan secara drastic hingga di bawah 35 derajat celcius .

Padahal suhu normal manusia adalah sekitar 36-37 deajat celcius.


Umunya hipotermia terjadi saat tubuh terpapar suhu yang sangat rendah, seperti di pegunungan.

Pada kondisi itu, tubuh tidak sanggup lagi mengembalikan suhu normalnya karena suhu internal (suhu organ tubuh) sudah mengalami penurunan sangat cepat.

Jika terkena hipotermia, maka harus segera ditangani dan dilakukan pertolongan.

Cek disini Konveksi Jaket Bomber, Coach, Parasut, Varsity di - Gresik

Sebab, jika suhu tubuh terlalu rendah bisa menyebabkan jantung, sistem saraf dan organ lainnya tidak bekerja dengan baik.

Kondisi terburuknya jika mengalami hipotermia bahkan bisa menyebabkan kematian.

2. Penyebab Hipotermia

Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya hipotermia, antara lain:

- Berada di lingkungan dengan suhu rendah dalam waktu yang lama.

- Mengenakan pakaian basah di cuaca dingin terlalu lama.

- Tidak menggunakan pakaian tebal saat cuaca dingin.

- Berendam di dalam air dingin terlalu lama. Suhu dingin air dapat menghilangkan panas yang dihasilkan tubuh 25 kali lebih cepat daripada suhu dingin udara.

Beli disini Matras Dobel Side Alumunium Mats Camping Hiking Multifungsi Emergency Blanket untuk Hipotermia

- Terpapar zat beracun.

- Penggunaan AC (air conditioner) secara berlebihan.

- Mengalami infeksi, seperti sepsis.


3. Risiko Hipotermia

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipotermia adalah:

- Usia

Cek disini Jaket Nascar Local Brnad Baru Size L XL Bahan Taslan Parasut Grfis Bordir dan Sablon - Gresik

Bayi dan lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena hipotermia karena kemampuan dalam mengatur suhu tubuh tidak cukup baik.

- Penggunaan alkohol dan narkoba

Kedua hal tersebut dapat menyebabkan gangguan kemampuan tubuh dalam menanggapi rasa dingin, sehingga membuat penggunanya tidak sadar bahwa telah berada di cuaca dingin dalam waktu yang lama.

- Menderita penyakit mental atau demensia.

Penyakit mental atau demensia menyebabkan penderitanya memiliki risiko lebih besar untuk terkena hipotermia karena sering kali tidak menyadari situasi yang sedang dialami.

- Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Sejumlah obat seperti sedatif, antidepresan, dan antipsikotik dapat berisiko memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan suhu.

Beli disini Dunlopillo Hooded Thermal Blanket (Selimut Topi Hangat) Warna Coklat Kualitas Premium untuk Mendaki

- Mengidap kondisi medis tertentu

Kondisi tersebut seperti dehidrasi, sepsis, diabetes, stroke, kekurangan gizi, penyakit parkinson, atau hipotiroidisme.

- Tinggal di daerah dengan suhu rendah


4. Cara Mengatasi Hipotermia

Penanganan hipotermia tergantung dari tingkat keparahan kondisi pasien tersebut.

Beberapa langkah pertolongan pertama pada pasien hipotermia yaitu:

- Menangani penderita secara lembut dan seperlunya

Batasi pergerakan dan jangan memijat pasien secara berlebihan karena bisa menyebabkan henti jantung.

- Pastikan pasien dalam kondisi kering

Jika pakaian dalam keadaan basah, usahakan untuk segera melepaskannya dan diganti pakaian kering serta hangat agar suhu tubuh tidak semakin menurun.

- Memindahkan pasien ke tempat lebih hangat

Jika sulit memindahkannya, kamu perlu melindungi pasien dari udara dingin sebisa mungkin dan pertahankan posisi tubuh pasien tetap terlentang.

- Memberikan tambahan rasa hangat

Berikan rasa hangat pada pasien menggunakan selimut tebal atau mengompres dengan botol berisi air hangat di bagian leher, ketiak, dada, atau pangkal paha.

Hindari untuk mengompres kaki dan tangan karena akan memaksa darah dingin kembali mengalir ke otak, jantung, dan paru-paru.

Justru hal tersebut bisa berakibat suhu inti tubuh kembali menurun drastis.

- Berikan minuman hangat jika pasien masih dalam keadaan sadar

Dengan memberikan minuman hangat saat pasien sudah sadar, maka akan membantu mengembalikan panas tubuh yang hilang.

- Memberikan CPR atau resusitasi jantung paru bila pasien mengalami henti jantung atau henti napas.

Cek disini Jaket Hodie Thrasher Flame Size XL Second Nominus - Mojokerto

Pertolongan selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa prosedur seperti:

- Passive warming.

Biasanya prosedur ini ditujukan bagi pasien hipotermia ringan, yaitu dengan menutupinya menggunakan selimut dan memberikan minuman hangat.

- Menghangatkan kembali darah.

Prosedur ini dilakukan menggunakan hemodialisis atau mesin pencuci darah.

- Infus cairan saline hangat untuk menghangatkan darah

- Airway rewarming

Prosedur ini dilakukan dengan memberikan oksigen yang telah dilembapkan kepada pasien melalui masker atau tabung hidung untuk meningkatkan suhu tubuh.

- Menggunakan cairan saline hangat

Tujuannya untuk menghangatkan area tubuh tertentu, saline atau NaCl tersebut biasanya dimasukkan dengan bantuan kateter.

Jika berada di tempat yang bersuhu dingin dan tubuh terasa kaku akibat kedinginan, maka cobalah bergerak agar suhu tubuh berangsur membaik.

Itulah beberapa penyebab dan risiko terjadinya hipotermia, serta pertolongan pertama yang bisa dilakukan ada yang terkena hipotermia. (*)

(Mirta/TribunJualbeli.com)