TRIBUNJUALBELI.COM - Ujian praktik pembuatan SIM C akan segera di revisi.
Dikutip dari Kompas.com, kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya minta Kakorlantas tolong untuk lakukan perbaikan, yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak, yang melewati zig-zag itu sesuai atau tidak. Kalau sudah tidak relevan tolong diperbaiki," kata Sigit, dalam paparannya, Rabu (21/6/2023).
Sigit juga mengatakan, jangan membuat ujian praktik SIM C terkesan cuma mempersulit yang berujung banyak yang menyogok.
Pemohon SIM tidak ujian praktik, tapi malah lulus, dan menurutnya ini harus dihilangkan.
Saat melakukan ujian praktik SIM C ada beberapa materi yang diujikan yang sudah diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi.
Dalam Pasal 62, disebutkan materi ujian praktik untuk sepeda motor, meliputi uji pengereman/keseimbangan, uji slalom (zig zag), uji membentuk angka delapan, uji reaksi rem menghindar, dan uji berbalik arah membentuk huruf U (U-turn).
Pemohonsum akan dinyatakan tidak lulus jika kaki menyentuh dan jatuh patok pada setiap materi ujian.
Serta kaki yang menginjak lapangan atau tidak dilakukan pengereman pada materi ujian yang dilarang.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini bocoran materi ujian praktik SIM C.
1. Uji Pengereman dan Keseimbangan
Pemohon SIM akan menjalankan motornya dengan kesepatan persneling stabil 30km/jam dengan persneling 2 berhenti pada garis Stop dengan teknik pengereman kombinasi.
Pengereman ini lebih dominan pada rem tangan bersaam dengan rem belakang (kaki) untuk mengimgimbangi rem depan.
Kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang konfirmasi keselamatan.
Jarak dari start sampai finish adalah 9 buah patok dari ukuran panajang kendaraan uji tamabah 1/2 panajang kendaraan uji (1,5 meter).
Serta lebar patok yang dilintasi adalah 2 kali lebar kendaraan bermotor uji untuk lebar lintasan pengereman.
2. Uji Slalom atau Zig Zag
Pemohon SIM harus jalankan motor dengan jalur Zig Zag melintas pada patokan (kerucut) dengan kecepatan 10km/jam.
Jarak antar patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.
Jari-jari tangan tidak boleh menekan tangkai kopling/pengereman sebelum titik berhenti yang sudah ditentukan.
Dilanjukan dengan zig zag kecepatan stabil, jarak patok satu dengan yang satu 3 kali panjang kendaraan bermotor uji.
Llau berhenti pada garis Stop dengan teknok pengereman kombinasi rem depan lebih dominan dibanding rem belakang (dengan perbandingan 70% :30%).
Kaki kiri nampak di jalan, kepala memalingkan ke kanan belakang konfirmasi keselamatan.
3. Uji Membentuk Angka Delapan
Pemohon SIM akan diminta jalankan motor di dalam lingkaran 3 kali yang berbentuk angka 8.
Ikuti petnjuk arah tidak boleh berhenti dan kaki juga tidak boleh menginjak lapangan, serta tangan tidak boleh menarik koling/rem.
Di atas garis angka delapan diletakkan patok, dengan jarak antar masing-masing patiok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.
4. Uji Reaksi Rem Menghindar
Pembuat SIM harus lakukan konformasi keselamatan pada saat menjalankan motor dengan kesecpatan stabil porsneling 2 atau 3.
Lalu melakykan pengereman pada garis kuning atau patok, lepas rem pada patok atau garis hijau.
Kemudian belok sesuai petunjuk dari para petugas, serta berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi.
Dengan kombinasi rem belakang mengimbangi rem depan, kaki kiri akan turun dan palingkan kepala ke kanan belakang.
5. Uji Berbalik Arah Membentuk Huruf U
Sebelum melakukan balik arah, peserta ujian harus mengonfirmasi keselamatan dengan menengok ke kanan belakang. .
Kemudian, memutar dengan membentuk huruf U di jalan sempit yang lebarnya 2 kali panjang kendaraan bermotor uji, tanpa menginjakkan kaki ke lapangan dan pandangan tertuju ke arah yang akan dituju.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ujian Praktik SIM C Mau Direvisi, Ini Bocoran Materi Ujiannya"