0

Laris Manis di Korea Selatan, Intip Brand Batik Modern Halo Bali

Penulis: Mirta HanindyaResanti
Laris Manis di Korea Selatan, Intip Brand Batik Modern Halo Bali

TRIBUNJUALBELI.COM – Batik merupakan salah satu wastra nusantara yang begitu memikat dan menarik.

Kain batik tak hanya dianggap menarik bagi masyarakat Indonesia, tapi juga bagi orang Korea Selatan.

Brand batik modern asal Bali yaitu Halo Bali menawarkan berbagai produk dari kain batik yang laris manis di Korea Selatan.

Cek disini Kerajinan Kain Batik Printing Cap Handmade Katun Halus 90/70, Adem Tidak Nerawang - Pekalongan

Melansir dari parapuan.co, Cathlea Mahardiestya atau dikenal Cathlea Kim adalah pemilik dari toko Halo Bali.

Cathlea membuka usaha batik dengan desain modern di Busan, Korea Selatan.

Toko yang dinamai Halo Bali tersebut menawarkan berbagai macam produk yang menggunakan kain bermotif batik dan tenun.

Mulai dari produk fashion item seperti tote bag, sarung bali, celana, atasan, outer, kaus kaki.

Bahkan ada juga produk desain interior seperti table cloth dan sarung bantal.

Dapatkan Reuseable Tas Belanja Bentuk Strawberry Bisa Di Saku Souvenir Batik Huza Harga Terjangkau

"Reaksi orang Korea kalau misalnya pertama kali ke toko kita itu mereka kayak 'Wah bagus banget. Warna dan motifnya bagus-bagus'. Jadi mereka lebih menghargai kain yang kita punya itu," cerita Cathlea dikutip dari parapuan.co.

Banyak orang Korea yang sangat suka menggunakan tote bag, jadi tas dengan motif batik dari Halo Bali merupakan salah satu best seller item.

Begitu pula dengan kain pantai bermotif batik, yang ternyata banyak digunakan orang Korea sebagai dekorasi rumah.


"Sarung yang kayak kain Bali itu uniknya sama orang Korea justru dipakai untuk interior decoration. Misalnya ditaro di jendela, atau buat dekorasi di tembok, macem-macem deh," ujarnya.

Harga untuk berbagai produk item di toko Halo Bali pun cukup bersaing.

Seperti tote bag yang dijual dengan harga 30.000 won atau sekitar Rp 350.000.

Cek disini Kerajinan Kain Batik Asli Pekalongan Katun Nyaman Adem Tidak Nerawang - Pekalongan

Lalu ada kain pantai yang dijual dengan kisaran harga Rp 40.000 won atau sekitar Rp 470.000.

Kemudian ada juga pakaian dengan motif batik yang dijual mulai 50.000 won atau sekitar Rp 580.000.

Awal Mula Bisnis Kain Batik

Pada awalnya, Cathlea membuka bisnis batik dimulai dari kesukaannya terhadap kain tradisional khas Indonesia ini.

Pasalnya, Cathlea tumbuh besar di Semarang dan membuatnya sangat dekat dengan batik.

Dapatkan Ande Lumut Tas Tote Bag Batik Tas Belanja Batik Lipat Unik Harga Murah

Bahkan dia sudah bermimpi sejak dulu ingin membuka usaha yang berkaitan dengan kain trandisional tersebut.

"Jadi mama aku tuh suka banget sama batik. Setiap kali beli batik, dia selalu jelasin ke aku kayak ini nih batik bagus, ini nih batik yang enggak bagus. Jadi aku udah familiar sama batik dari kecil," kenangnya.

Kecintaannya pada kain batik juga dia tunjukkan kepada suaminya yang merupakan orang Korea.


Cathlea menunjukkan mengenai apa itu kain batik dan bagaimana proses pembuatannya.

Hingga suaminya begitu kagum sama batik, dan bilang bahwa kain batik bagus jadi orang Korea pasti suka.

Dari situlah, akhirnya dia mulai bersemangat untuk mengembangkan ide membuka bisnis berbasis kain batik.

Cek disini Kerajinan Tas Anyaman Batik Jali Premium Size L - Sukoharjo

Meski awalnya sempat khawatir bisnisnya tidak diterima dengan baik oleh konsumen di Korea, namun akhirnya Cathlea tetap nekat untuk membuka toko pertamanya.

Dengan modal Rp 3 juta, Cathlea membeli sample kain batik dari Indonesia.

Lalu dia bawa ke Korea, dan mulai berjualan di market kecil untuk mencoba mengenalkan batik di pasar Korea.

Cathlea membuka usaha batiknya tersebut pada tahun 2020, dan diberi nama Halo Bali.

Awalnya dia hanya menjual kain batik dengan motif yang sudah ada dari Indonesia, dan banyak dibeli para penjahit untuk dibuat jadi barang baru.

Dapatkan Tas Totebag Premium Batik Kain Perca Jinjing Tenteng Etnik Oleh Oleh Jogja Kerajinan Souvenir 

Namun, Cathlea dan suaminya ingin mengenalkan motif batik yang lebih modern ke anak muda, maka dia mengubah strategi.

Karena Chatlea memang basicnya anak desain, jadi dia mencoba membuat sendiri desain batik karyanya.

Hingga akhirnya, dia memodifikasi motif batik yang didesain sendiri, dan dinilai akan lebih mudah diterima oleh anak muda di Korea.


Motif yang dibuatkan terlihat unik dibandingkan pola batik tradisional.

Misalnya gambar bunga-bungaan, hewan seperti paus dan kura-kura, matahari dan bulan hingga pola abstrak yang unik namun tetap cantik.

Motif batiknya memang di desain sendiri oleh Cathlea, namun proses membatik tetap dilakukan di Indonesia.

Cek disini Kerajinan Sarung Batik untuk Dewasa Bahan Katun Madinah Super - Yogyakarta

Halo Bali membuat proses motif batik capnya yaitu di Solo dan Bali.

"Jadi untuk kain kita itu semua buatan orang Indonesia. Proses batiknya kita pakai cap, jadi memang semua prosesnya tradisional," papar Cathlea.

Alasan Cathlea tetap mempertahankan proses tradisional dengan metode cap, alih-alih printing karena banyak dilakukan pelaku usaha fashion.

Apalagi batik adalah seni yang harus dipertahankan, sehingga metode pembuatannya tetap harus dibudayakan.

Produk dari Halo Bali banyak menarik anak muda Korea karena memiliki filosofi dan cerita di balik tiap motif batik yang terlihat unik.

Setiap unggahan di Instagram Halo Bali @halobali.kr, Cathlea kerap menyisipkan informasi dan fakta tentang batik untuk memberi pemahaman tentang budaya Indonesia ini.

Cathlea bahkan juga menjual canting dan wax untuk batik di Halo Bali.

Halo Bali juga menghadirkan kain tenun dalam koleksinya karena Korea memiliki musim dingin, sehingga membutuhkan kain yang lebih tebal.

Harapannya, Halo Bali tidak hanya digemari oleh orang Korea, namun juga bisa digemari di banyak negara lain. (*)

(Mirta/TribunJualbeli.com)