TRIBUNJUALBELI.COM – Seni kerajinan wastra nusantara memang menjadi kebanggaan Indonesia.
Apalagi jika kain tradisional dikreasikan jadi produk fashion dan aksesoris yang cantik dan unik.
Siapa sangka, melalui bisnis fashion dan aksesoris dari kain tradisional bisa hasilkan omzet hingga ratusan juta.
Cek disini Kerajinan Tas Jali Nyaman Warna Canrik Langsung dari Pengrajin Multifungsi Cantik - Ponorogo
Hal itulah yang digeluti oleh lima orang perempuan yang bergabung dalam Non-Governmental Organization (NGO).
Bisnis kerajinan ini diinisiasi lima perempuan yang tergabung dalam Non-Governmental Organization (NGO) pencinta kain tradisional Indonesia.
Mereka berlima merintis bisnis fashion aksesoris bertema edan-edanan, Lawe.
Lawe sendiri adalah sebuah komunitas sosial enterprice yang bergerak di bidang pengembangan tenun tradisional Indonesia lewat pemberdayaan perempuan.
Dapatkan Hiasan Pajangan Angsa Cantik Satu Set (3Pcs) Pajangan Kayu Tradisional Kerajinan Bali
Berdiri sejak tahun 2004, Lawe memproduksi berbagai aksesoris dari kain tradisional.
Mulai dari tas and pouch, dompet, apparel, home décor, soft toys, dan lainnya.
Adapun kisaran harga jual dari produk tersebut sebesar Rp 20.000 sampai Rp 395.000 saja loh.
Menariknya, mereka mengubah kain lembaran tenun tradisional menjadi sebuah barang modern dan lebih fungsional.
Awalnya, modal usaha mereka tak sampai Rp 5 juta, bahkan itupun dibagi oleh 5 orang founder dan hampir semua dibelikan bahan baku untuk perkembangan produk pertamanya.
Fitria Werdiningsih, salah satu founder sekaligus Marketing and Communication Manager Lawe.
Cek disini Kerajinan Tas Anyaman Mendong Warna Natural Bentuk Bulat Diameter 25cm - Tasikmalaya
Fitria mengatakan, omzet usahanya dalam setahun sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 1,6 miliar, namun setelah pandemi kisaran Rp 900 juta.
Terkait keuntungannya, memang tidak dibagikan kepada founder, namun beberapa dialokasikan untuk pelatihan-pelatihan gratis di Yogyakarta.
Selama pandemi Covid-19, omzet menurun karena tidak ada event dan pameran sama sekali.
Meski begitu, Lawe tetap bergeliat dan bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Dapatkan Kain Tenun Blankat 100 Persen Original Kerajinan Tangan Tenun Tradisional Berkualitas
Setelah pandemi berakhir, memanfaatkan pameran yang ada merupakan salah satu strategi.
Apalagi memanfaatkan pameran karena gagap teknologi merupakan salah satu cara yang efektif.
Melalui pameran, orang bisa melihat langsung dan pembelian tak hanya terjadi selama pameran itu saja.
Untuk tema edan-edanan ini terinspirasi dari tarian jawa, yang biasanya ditarikan oleh satu pasang orang dan berdandan seperti badut.
Sehingga warnanya beragam dan penataan kain pada produknya secara acak, jadi Lawe ini seperti edan-edanan.
Fitri menyebutkan, bahwa kapasitas produksinya memang belum besar.
Cek disini Kerajinan Sepatu Kulit Asli Leather Ready Stok Melayani Harga Ecer/Grosir - Bandung
Apabila sudah menemukan pembeli yang tepat, maka harapan Fitri bahwa bisnisnya ini bisa merambah pasar mancanegara.
Selain untuk mengembangkan pasar, diharapkan jika produk fashion dan aksesoris dari kain tradisional dapat lebih dikenal oleh pasar luar negeri.
Pasalnya kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia merupakan ciri khas dan symbol dari daerah tersebut.
Sehingga, budaya dan kerajinan Indonesia bisa lebih dikenal dunia dan banyak dilirik oleh konsumen luar negeri.
Dengan bisnis fashion dan aksesoris dari kain tradisional tersebut, bahkan dapat meraup omzet hingga ratusan juta.
Kain tradisional bisa dikreasikan jadi berbagai kerajinan tangan yang menarik, unik dan menghasilkan banyak untung. (*)
(Mirta/TribunJualbeli.com)