TRIBUNJUALBELI.COM – Kain sisa konveksi atau kain perca ternyata bisa menghasilkan ladang cuan.
Yap, siapa sangka kain perca bisa diolah menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi.
Beragam hasil kerajinan kain perca juga membuat tampilan lebih fashionable saat dipakai lho.
Cek disini Kerajinan Tas Anyaman Jali Pety Kancing Satu Size M - Sukoharjo
Sheika Hatning Triesyareni (54) atau akrab disapa Naning merupakan seorang perajin kain perca, yang diberi merek Ikomanobe.
Naning suka berpindah-pindah tempat karena mengikuti orangtua dan suami yang bertugas sebagai dokter.
Lalu ketika di Jambi, dia tak menemukan oleh-oleh khas Jambi untuk dibawa.
Hal itu berbeda saat dirinya pergi ke Yogyakarta atau Bandung, selalu ada yang dibawa dari sana.
Akhirnya, Naning yang memiliki keterampilan menjahit ini meneruskan jahit dan berpikir untuk membuat sesuatu.
Dapatkan Totebag Kombinasi Kain Blacu Premium dan Kain Perca Harga Termurah
Awalnya, Naning memakai batik Jawa dan perca-perca untuk membuat suatu kerajinan.
Namun, ia merasa tak mengangkat sesuatu yang spesial yang berasal dari Jambi.
Hingga akhirnya, ada batik Jambi yang cocok dan diangkat untuk dikreasikan jadi produk kerajinan untuk oleh-oleh.
Ketika suami Naning ditugaskan di daerah terpencil di Jambi, Naning melihat ada upacara adat dan baju-bajunya yang dinilai keren.
Maka dari sanalah, Naning terinspirasi untuk mengangkat baju-baju adat asal Jambi tersebut.
“Pertamanya tas dan dompet dari perca semua bukan varian anyaman. Terus karena Jambi ada yang harus keliatan besar akhirnya, dibuat tas sekulu. Pertama Namanya tas sekulu, tas yang ada wajah ditutupin kepalanya,” kata Naning dikutip dari Kompas.com.
Cek disini Kerajinan Dompet Kartu Card Holder Kulit Asli Handmade - Kuningan
“Itu namanya penutup kepala wanita Melayu dari batik Jambi, cara menutupnya macam-macam. Biasanya dipakai untuk acara adat,” jelasnya.
Dengan nama merek Ikomanobe, Naning membuat tas, dompet, dan boneka dengan mengangkat cerita, adat istiadat, budaya, tarian, upacara adat, dan kendurinya Jambi.
Dia juga membuat varian dari anyaman dan tetap diaplikasikan dengan perca-perca dan wajah boneka.
Untuk wajah boneka berseri, diambil dari seri senyum dan wajah wanita Indonesia.
Sehingga semua kerajinannya menggambarkan keindahan wanita Indonesia.
Dapatkan Tas Totebag Premium Batik Kain Perca Jinjing Tenteng Etnik Oleh-oleh khas Jogja
Alasan kenapa boneka perempuannya memiliki bahu lebar dan leher besar, karena wanita dan ibu Indonesia kuat, di bahu menahan semua beban.
Menurut Naning, kekuatan pada produk kerajinannya yaitu pada story telling.
Makanya produk tasnya selalu disebut dengan tas yang dibuat bercerita.
Bahkan, sebelum membuat kerajinan sesuai story telling, Naning melakukan survey dulu hingga mendatangi daerahnya.
Akhirnya, story telling membuat brand Ikomanobe lebih dikenal karena banyak orang mencari produk ini sebenarnya mencari story telling.
Soal modalnya, Naning mengaku hanya bermodal Rp 50.000 saja dari uang belanja karena mencari kain perca di tukang jahit.
Cek disini Kerajinan Blankon/Udeng Jawa Sunda Praktis Tinggal Pakai Bisa Grosir - Pekalongan
Kain tersebut dia beli, lalu dibersihkan, diberi pewangi, disertrika lalu dipisah-pisahkan jenisnya, warnanya, sebelum dipakai supaya hasilnya bagus.
Jadi dari awal prosesnya, kualitas bahan sudah diperhatikan.
Sampai usahanya kini berkembang pesat dan menambah pundi-pundi penghasilannya.
Melalui usaha kain perca ini, Naning meraup omzet mulai Rp 5 juta sampai Rp 20 juta.
Dapatkan Keset Anyaman Rajut Tenun Tebal Alas Lantai Kamar Mandi Dapur Lembut dari Kain Perca
Soal promosi usahanya, dilakukan dengan cara menghubungi teman yang memiliki tempat oleh-oleh untuk meletakkan produnya.
Naning pun juga bergabung dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), dan mengikuti pameran-pameran.
Harapannya beragam produk kerajinan asal Jambi mendapat perhatian dari pemerintah dan para perajin bisa meningkatkan kepercayaan diri lewat pameran. (*)
(Mirta/TribunJualbeli.com)