0

Menilik Seni Kriya Timah di Sentra Kerajinan Pewter Bangka

Penulis: Pramanuhara OktalineEdisiwi
Menilik Seni Kriya Timah di Sentra Kerajinan Pewter Bangka

TRIBUNJUALBELI.COM – Tahukah Kamu bahwa Bangka Belitung dikenal karena keeksotisan pemandangan alamnya juga dikenal sebagai daerah penghasil timah?

Timah juga tidak hanya bisa diolah menjadi batangan saja, melainkan menjadi bahan baku smartphone dan kerajinan tangan yang dinamakan dengan Pewter.

Di Bangka timah ini dijadikan sebagai bahan seni kriya lho, penasaran? Yuk simak pembahasan berikut ini.

Cek Harga Kerajinan Rantang Bambu Susun 2 Tempat Catering Motif Cubung Tutup Sangkar - Tasikmalaya

Timah merupakan salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol (Sn) dan nomor atom 50.

Dalam Pewter memiliki kandungan material batu timah (Sn) hingga 97%, tembaga (Cu) sebanyak 2% dan antimony (Sb) sebanyak 1%.

Kerajinan tangan dari bahan timah ini sering digunakan menjadi produk unggulan untuk souvenir dan cinderamata.

Ilustrasi kerajinan Pewter Bangka dari Timah. (Indonesia Kaya)

Beli Disini Dekorasi dan Kerajinan Tempat Tusuk Gigi dari Timah Asli

Untuk kerajinan tangan timah di Pulau Bangka, bisa kamu temukan di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di belakang Museum Timah Indonesia.

Tempat lain pengolahan timah di Pulau Bangka juga bisa kamu temukan di Kota Sungailiat.


Di tempat ini, pengunjung bisa melihat kerajinan yang diproduksi secara manual oleh pengrajin lokal.

Biasanya dalam pembuatan kerajinan timah, dibutuhkan waktu satu minggu hingga satu bulan, sesuai dengan tingkat kesulitan produk yang dibuat dan juga proses mendapatkan bahan baku.

Bahan baku timah tentunya tidak bisa sembarang diambil oleh masyarkat.

Pasalnya, timah masuk kategori material strategis bagi negara dan hajat hidup orang banyak.

Harga bahan baku timah sendiri bisa dimulai dari Rp500 hingga jutaan rupiah (tergantung kualitasnya).

Ilustrasi kerajinan Pewter Bangka dari Timah. (Indonesia Kaya)

Cek Harga Kerajinan Kain Batik Printing Asli Pekalongan Bahan Katun - Pekalongan

Untuk hasil jadi kerajinan timah di Pulau Bangka, biasanya dijadikan kriya seperti miniatur Pulau Bangka, kapal laut, perahu phinisi, meriam, kereta kuda, kereta api, plakat, truk pengangkut, hingga gantungan kunci. 

Biasanya, proses pembuatan Pewter dimulai dengan meleburkan batang timah hingga mencair.

Proses ini memakan waktu kurang lebih 15-20 menit.


Lalu, ketika semuanya sudah melebur, lelehan siap dicetak sesuai pola yang diinginkan.

Kemudian cetakan ditunggu hingga dingin dan mengeras.

Setelah itu, tahap yang dilakukan pengrajin adalah melakukan penghalusan yang dilanjutkan dengan penyambungan.

Lalu, untuk membuat hasil Pewter mengkilap dan tidak kusam, dilakukan pengamplasan (waktu tidak ditentukan) hingga hasil kerajinan tangan terlihat halus.

Tahap terakhir, barulah setiap rangkaian-rangkaian yang sudah disambung dirakit menjadi bentuk barang jadi.

Ilustrasi Pembuatan Kerajinan Pewter Bangka dari Timah. (Indonesia Kaya)

Beli Disini Box atau Tempat Penyimpanan Cantik dari Timah

Waktu dalam proses perakitan ini tergantung dari keahlian masing-masing pengrajin Pewter, ukuran hingga kerumitan barang tersebut.

Semua jenis kerajinan yang diproduksi ini, dibuat secara manual ileh para perajin yang bekerja di sini.

Pembuatan kerajinan ini biasanya memerlukan waktu antara satu minggu hingga satu bulan, tergantung tingkat kesulitan produk yang dibuat.


Harga aneka jenis kerajinan cantik ini dijual mulai dari Rp5.000 hingga jutaan rupiah.

Pengunjung juga dapat memesan jenis kerajinan yang diinginkan, karena di sentra kerajinan yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 17, Pangkal Pinang, Bangka, ini juga menerima pesanan aneka kerajinan.

Ilustrasi kerajinan Pewter Bangka dari Timah. (Indonesia Kaya)

Cek Harga Kerajinan Tas Anyaman Gintir Warna Natural Handmade Berkualitas - Tasikmalaya

Jadi, jika kebetulan berada di Bangka dan ingin membawa cendramata khas Kota Timah untuk kerabat di rumah, mungkin bisa mengunjunginya dan memilih apa saja kerajinan timah yang diinginkan. (*)

(Pramanuhara/TribunJualbeli.com)