TRIBUNJUALBELI.COM – Desa Loyok merupakan salah satu desa tujuan wisata yang sangat populer dan dikenal sebagai pusat kerajinan anyaman bambu terbesar dan satu-satunya di NTB.
Dikenal dengan Desa Anyaman Bambu, lebih tepatnya desa ini terletak di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Menarik bukan? Semakin penasaran dengan kerajinannya? Yuk simak pembahasan berikut ini.
Cek Harga Kerajinan Lukisan Kanvas Bingkai Fiber Banyak Pilihan Harga Murah Ready Stok - Jogja
Sentra kerajinan anyaman bambu di Desa Loyok ini merupakan salah satu potensi industri kreatif kabupaten Lombok Timur.
Kerajinan anyaman ini memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, sehingga nilai eksistensinya pun berjalan hingga saat ini.
Berbagai macam produk terbuat dari anyaman bambu dari Desa Loyok dijual di Art Shop desa.
Beli Disini Nika Jar Toples Wadah Serbaguna Multifungsi Anyaman Lombok
Untuk model kerajinanya ada tas bambu, dompet, tempat tisu, gegandek, dedungki, vas bunga, dan masih banyak lagi.
Nah untuk ikon yang terkenal diantara kerajinanya yaitu ada Dedungki dan Gegandek.
Perempuan sasak sangat identik dengan Dedungki merupakan simbol dan identitas seorang perempuan, sementara Gegandek menjadi simbol dan identitas lelaki sasak.
Sebagian penduduk di Desa Loyok bisa menganyam bambu, karena meneruskan usaha orang tua mereka yang didapatkannya secara turun temurun.
Bahkan ada juga yang sudah menjadi pengrajin mulai dari bangku sekolah dasar tahun 1957 hingga sekarang, yaitu Ramli pemilik toko Liana Art Shop di Desa Loyok.
Liana Art Shop sendiri telah berdiri sejak tahun 1988 dan telah mengirimkan produk anyaman bambunya hingga ke luar daerah, yakni salah satunya Pulau Bali atau biasa dikenal dengan Pulau Dewata.
Dalam sebulan produk anyaman bambu yang dikirimkan sebanyak 80 sampai 100 buah kerajinan dan menghasilkan omset sekitar 40 sampai 50 juta per bulannya.
Cek Harga Kerajinan Label Produk Akrilik Desain Bisa Custom Harga Murah - Jogja
Harga yang dibanderol untuk setiap hasil kerajinannya pun berbeda-beda, mulai dari range Rp 2.500 hingga Rp 160.000 baik untuk wisatawan lokal maupun asing.
Pada awalnya, kerajinan anyaman hanya membuat satu atau dua model saja untuk produkny.
Salah satunya juga dari Dedungki atau Gegandek tadi, namun seiring dengan kemajuan jaman dan perkembangan industri pariwisata di pulau Lombok, para pengerajin anyaman bambu di desa tersebut banyak mendapat ide dan inovasi.
Tak jarang karya-karya mereka datang sesuai order dari perorangan dan eksportir kerajinan.
Sebagai sentra kerajinan anyaman bambu Desa Loyok tak pernah sepi dari pengunjung baik domestik dan mancanegara.
Hampir semua travel agency baik lokal, nasional bahkan Asia dan Eropa menawarkan paket tour ke desa ini.
Kini desa loyok sudah ditetapkan menjadi salah satu desa wisata oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.
Statusnya sebagai salah satu dari 99 desa wisata di NTB membuat Pemerintah Desa dan masyarakatnya ikut termotivasi mengembangkan dan memanfaatkan potensi wisata yang dimiliki.
Beli Disini Gendit Tray Canang Sodan Bali Ayaman Lombok
Jika tertarik untuk mengunjungi desa wisata Loyok untuk sekedar melihat proses pembuatan kerajinan anyaman atau membeli oleh-oleh anyaman Kamu bisa langsung datang ke Desa Loyok ini.
Dari Kabupaten Lombok Timur, memerlukan waktu tempuh sekitar 48 menit jika menggunakan kendaraan mobil.
Atau lebih mudahnya, Kamu bisa mengikuti jalur yang ada di Google Maps atau klik link berikut ini.
Jika ingin tinggal di Desa Loyok, Kamu juga tak perlu khawatir karena terdapat fasilitas kamar homestay, restauran, dan kolam renang di sana, yaitu Praja Coffee.
Lahirnya Praja Coffee ini, sebagai salah satu destinasi wisata pedesaan yang sangat layak untuk dikunjungi dan mampu bersaing dengan destinasi wisata yang ada di Lombok.
Cek Harga Kerajinan Tas Anyaman Aruna Set Dapat Tali Panjang Size 24x16x16cm - Yogyakarta
Tak hanya indah dan mempesona, selain sebagai pusat kerajinan anyaman bambu dan oleh oleh, kini desa Loyok terus bergerak maju menjadi satu satunya desa wisata dengan smart homestay berbasis digital. (*)
(Pramanuhara/TribunJualbeli.com)