0

Kelebihan Bangun Rumah Pakai Bata Merah Ketimbang Batako, Salah Satunya Bikin Adem

Penulis: Andra Kusuma
Kelebihan Bangun Rumah Pakai Bata Merah Ketimbang Batako, Salah Satunya Bikin Adem

TRIBUNJUALBELI.COM - Terdapat berbagai macam pilihan tipe material bangunan.

Untuk bangunan rumah, salah satu bahan yang populer adalah bata merah atau batu bata.

Batu bata terbuat dari tanah liat atau clay yang dibakar.

Rupanya, material ini sudah hadir dan diandalkan sebagai bahan bangunan sejak sebelum masehi.

Material ini berasal dari tahun 7.000 SM dan menjadikannya salah satu bahan bangunan tertua yang diketahui, dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Batu bata pertama kali ditemukan di Turki Selatan, tepatnya di lokasi permukiman kuno sekitar Kota Yerikho.

Awalnya, bahan bangunan tersebut selalu dibuat di daerah beriklim hangat dengan bahan lumpur dan dikeringkan di bawah sinar matahari untuk pengerasan.

Setelah ditemukannya mesin pembuat batu bata setelah tahun 1885, produksi batu bata kian masif dan penggunaan material ini berkembang pesat di seluruh dunia.

Bahan bangunan ini juga berkontribusi pada pekerjaan bangunan-bangunan bersejarah, mulai dari istana, menara hingga memberikan inspirasi arsitektur unik, seperti terakota.

Lalu, apa saja kelebihan bata merah?



Buat rumah lebih sejuk

Batu bata secara aktif menstabilkan suhu internal karena panas tidak dapat berpindah dengan mudah atau cepat.

Hal ini dikarenakan batu bata memiliki kualitas massa termal yang baik dan termasuk dalam salah satu bahan terbaik untuk menahan panas.

Adapun massa termal adalah kemampuan suatu material untuk menyerap, menyimpan dan melepaskan energi panas secara perlahan.

Sehingga pada musim kemarau atau musim panas, rumah dengan dinding batu bata akan tetap lebih sejuk, terutama di lantai bawah.

Sedangkan saat musim hujan, bagian dalam dinding batu bata secara aktif menyerap dan mendistribusikan kembali panas ke dalam rumah serta membuatnya tetap hangat.

Bahan bangunan lain yang juga terkenal dengan kualitas massa termalnya selain batu bata adalah ubin.

Sementara jika rumah menggunakan AC sebagai pendingin udara, massa termal pada batu bata dapat menjaga suhu dingin masuk dan panas keluar, terlebih jika jendela yang digunakan kedap udara.

Ini akan membantu penghuni rumah menghemat uang untuk biaya energi.



Tahan jamur dan menambah nilai rumah

Selain itu, batu bata lebih baik dalam menyerap dan melepaskan kelembapan daripada bahan lainnya, walaupun batu bata tidak kebal terhadap kerusakan akibat lembap.

Akibatnya, kecil kemungkinan batu bata untuk ditumbuhi jamur, diserang serangga, mengalami pembusukkan atau masalah lain jika dibandingkan dengan material kayu.

Batu bata dapat didaur ulang berulang kali dan terbuat dari tanah liat dimana pembuatannya dilakukan tanpa harus menebang hutan.

Ini menjadikannya sebagai pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan.

Hebatnya lagi, batu bata dilaporkan dapat menambah sebanyak 6 persen ke nilai rumah secara keseluruhan karena berhasil menampilkan kesan klasik yang indah, kualitasnya yang kuat dan tahan lama serta perawatannya yang mudah.

Kokoh

Salah satu penyebab mengapa batu bata sangat terkenal adalah karena kekuatannya dan tahan lama.

Bahan ini bisa kuat karena ketika dibakar pada suhu yang sangat tinggi, partikel tanah liat akan menyatu untuk membentuk ikatan super kuat yang membuat batu bata tanah liat menjadi batuan metamorf, dilansir dari Wonderpolis.

Batuan metamorf adalah batuan hasil metamorfisme atau perubahan bentuk dari tipe batuan yang telah ada sebelumnya melalui sebuah proses.



Sehingga, ketika digabungkan dalam pola yang saling terikat dengan batu bata lain oleh semen atau yang disebut mortar, batu bata akan membuat struktur kokoh yang dapat bertahan selama ratusan, bahkan ribuan tahun dengan sedikit perawatan.

Sebagai contoh adalah Tembok Besar China yang telah dibangun lebih dari dua ribu tahun yang lalu dengan jumlah batu bata hampir mencapai 4 miliar buah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Nilai Lebih Batu Bata, Salah Satunya Bikin Rumah Tahan Jamur"
Penulis : Aisyah Sekar Ayu Maharani
Editor : Hilda B Alexander