TRIBUNJUALBELI.COM – Beragam produk kerajinan tangan asal Tanah Air begitu unik dan menarik.
Selama pandemi Covid-19, semua lini kehidupan ikut terdampak.
Bagi para pelaku usaha, bertahan di masa pandemi jelas tidak mudah.
Kerajinan Kaca Dan Sisir Berbahan Resin Kualitas Terbaik Bisa Custom - Semarang
Tak terkecuali yang mendapat imbas paling parah yaitu pelaku UMKM lokal.
Pariwisata di Bali bak mati suri akibat pandemi, sebab jumlah wisatawan merosot drastis.
Hal tersebut membuat perajin handicraft menjadi salah satu usaha yang terpukul berat.
Temukan Tas Jaring Makrame Lucu dan Unik Disini
Melansir TribunBali.com, Sefvia salah seorang perajin dan pemilik toko souvenir di Bali yang turut merasakan dampak pandemi.
Sefvia merupakan seorang perajin tas jaring berbahan makram asal Tabanan.
Kerajinan Stroller Rotan Jumbo Bentuk Sepatu Ukuran 60x40 - Sukoharjo
Dia mengaku kesusahan bertahan di tengah pandemi, dan hanya mengandalkan toko suvenirnya.
Lokasi toko suvenirnya berada di Jalan Pantai Batu Mejan, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.
Tokonya sempat tutup selama 2 bulan, dan dia akhirnya mencari ide lain untuk mendapat penghasilan.
Dari situlah idenya muncul untuk membuat tas jaring makram.
Sefvia bersama suaminya, Made Sakra secara otodidak membuat tas anyaman yang unik.
Kerajinan Clutch Batik Rajang Kombinasi Croco Sintetis Inner Suede - Yogyakarta
Mereka membuat sebuah tas jaring makram, namun justru tidak berhasil.
Namun, tas tersebut justru dipajang Sefvia di depan toko suvenirnya.
Tak disangka, warga asing asal Amerika justru tertarik membelinya.
Lihat Pilihan Tas Makrame Lucu dan Mewah Termurah Disini
Akhirnya dia mulai memproduksi tas jaring makram itu.
Tas jaring makram itu dijual mulai dari harga Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu, tergantung ukuran.
Kerajinan Jam Dinding Dari Resin Untuk Menambah Keindahan Ruang Tamu - Batang
Made Sakra akhirnya mampu menjual sebanyak 40 tas yang dikirim ke Spanyol.
Selain tas jaring, Sefvia juga menjual topi anyaman, tas anyaman untuk baju, dream catcher, asbak, gantungan kunci, cermin, dan lainnya.
Sefvia dan Made Sakra berharap pariwisata di Bali dapat kembali normal dan usahanya dapat menggeliat kembali.