Bangkitnya Kerajinan Sound System Lamongan, Raup Omzet Jutaan Setelah Dibungkam Pandemi

TRIBUNJUALBELI.COM – Pandemi Covid-19 memang berdampak bagi seluruh lini kehidupan masyarakat.

Tak terkecuali semua sendi ekonomi bak terbungkam akibat adanya pandemi.

Masyarakat banyak yang merasakan dampak pandemi, salah satunya para perajin.

Bahkan pera perajin sound system ikut terdampak karena semua jenis hajatan atau acara dibatasi.

Namun, kini seiring melandainya kasus Covid-19, perajin sound system mulai bangkit kembali.

Melansir Surya.co.id, Tarno merupakan seorang perajin sound system asal Desa Wangunrejo, Kecamatan Turi, Lamongan.

Tarno sempat merasakan pahit getirnya usaha sound system di Lamongan akibat pandemi.

Selama awal tahun 2022 ini, pesanan sound system kembali mengalir dari berbagai daerah.

Padahal selama setahun terakhir usahanya nyaris mati suri.

Usaha sound system ini dirintis Tarno sejak 5 tahun lalu, awalnya dia hanya sebagai joki sound system.

Akhirnya dia mulai mencoba dan menekuni usaha baru pembuatan sound system.

Melalui pengetahuannya dari pemakaian sound system, dia mulai berkarya membuat kerajinan sound system.

Tak disangka, garapannya banyak diminati oleh para pengusaha sound system dari berbagai daerah.

Memang belum banyak perajin sound system yang ada di Lamongan.

Walaupun pembuatannya tergolong manual, namun kualitas sound system milik Tarno tak diragukan lagi.

Pembeli berdatangan dari berbagai kota di Jawa Timur, Jakarta, Tangerang hingga luar Jawa.

Omzet yang kini didapatkan Tarno mencapai Rp 20 juta per bulan.

Harga yang dibanderol bervariasi, untuk satu boks sound system harganya Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta.

Sementara untuk satu set berisi 8 boks dihargai Rp 8 juta, dan kualitas terbaik satu setnya Rp 15 juta.

Tarno juga melayani pesanan sound system untuk indoor maupun outdoor.