0

Serat Pohon Pisang Disulap Jadi Produk Kerajinan Rajutan, Bahkan Tembus Pasar Luar Negeri

Penulis: Mirta HanindyaResanti
Serat Pohon Pisang Disulap Jadi Produk Kerajinan Rajutan, Bahkan Tembus Pasar Luar Negeri

TRIBUNJUALBELI.COM – Pohon pisang banyak tumbuh di sekitar lingkungan masyarakat di Indonesia.

Selain buah dan daunnya yang bisa dimanfaatkan, serat dari batang pohon pisang juga bisa berguna.

Serat yang ada dalam pohon pisang itu bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan yang unik.

Kerajinan Tas Kerang Tenun Inner Suede Dilengkapi Tali Panjang - Yogyakarta

Melansir Kompas.com, Djunaidi (71) telah mengolah serat pohon pisang Abaka sejak tahun 2010.

Djunaidi mengolah serat pohon pisang Abaka menjadi produk kerajinan seperti taplak meja dan karpet.

Produk CV Natural yang dikelola Djunaidi bahkan sudah merambah pasar luar negeri seperti Amerika, Belanda, Inggris, Thailand dan lainnya.

Dia memperkerjakan 200 pegawai setelah pesanan yang masuk begitu banyak.

Kerajinan karpet dan taplak meja yang diproduksi Djunaidi dibuat tanpa bantuan mesin.

Kerajinan Leather Cup Wrap/Case Kulit Asli Size Gelas Kayu 9.5 x 7cm - Jakarta

Semuanya dirajut satu per satu menggunakan alat sederhana yang dia buat sendiri.

Pewarnaan karpet juga menggunakan bahan alami, sehingga nilai jualnya tinggi.


Waktu pengerjaan satu produk kerajinan sekitar satu bulan, karena dikerjakan secara manual dengan kualitas tinggi.

Bahan baku pohon pisang Abaka diimpor Djunaidi dari Filipina, karena seratnya bisa mencapai panjang 4 meter.

Sedangkan pohon pisang Abaka asal Indonesia seratnya hanya mencapai panjang 1,5 meter.

Kerajinan Sandal Kulit Wanita Pakai Kulit Asli Size 36-40 Sol Karet - Garut

Sebelum pandemi Covid-19, Djunaidi bisa mengekspor satu container karpet dan taplak meja.

Namun kini hanya mampu setengah container saja, karena beberapa negara masih membatasi ekspor barang.

Djunaidi juga mengalami penurunan omzet dan membuat dia memutar otak untuk tetap memperkerjakan 200 orang pegawainya.

Akhirnya dia memangkas jam lembur dan jam kerja yang hanya lima hari dalam sepekan.

Kerajinan Mini Macrame Kayu Ramin dan Tali Katun (Cotton Rope) - Jogja

Saat ini, Djunaidi berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu pemasaran produknya.

Agar pasar penjualan semakin stabil, dan produk kerajinan asal Indonesia lebih dikenal di pasar luar negeri.