0

Saat Liburan, Wajib Kunjungi Sentra Kerajinan Kulit Terbesar di Yogyakarta

Penulis: laylanura
Saat Liburan, Wajib Kunjungi Sentra Kerajinan Kulit Terbesar di Yogyakarta

TRIBUNJUALBELI.COM - Perkembangan zaman yang semakin canggih, mempertahankan budaya dan tradisi bukan perkara mudah.

Tapi hal ini tidak berlaku untuk warga Desa Manding.

Desa Manding jadi satu-satunya desa kerajinan ulit di Yogyakarta yang masih bertahan hingga saat ini.

Kawasan ini masuk dalam kategori desa wisata Indonesia, oleh karena itu saat berlibur di Yogyakarta wajib kunjungi Desa Manding.

Berlokasi di Kabupaten bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Manding tersohor sebagai sentra kerajinan kulit yang menjual aneka produk kerajinan kulit, seperti tas, jaket, hingga sepatu dan sandal.

BACA JUGA : Kerajinan Keranjang Tenteng Size S Bahan Bambu Asli Ulatan Rapi - Bali

BACA JUGA : Kerajinan Tas Longcham Wayang Bahan Kulit Sintetis Croco Jahitan Rapi - Yogyakarta

Tak seperti kerajinan kulit yang umum dijumpai, produk Desa Manding terbuat dari bahan serta teknik pembuatannya yang unik dan istimewa. Kerajinan kulit Manding dibuat dari bahan kulit nabati yang dihasilkan lewat teknik tatah timbul.

"Kalau tidak ada ukiran tatah timbulnya berarti bukan dari Manding. Satu lagi yang menjadi ciri khasnya adalah jahitannya, jahitannya menggunakan tangan. Bentuknya berbeda sekali dengan produk lain," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Manding, Jumakir, dikutip dari Tribunnews,

Tatah timbul kulit adalah teknik mengolah kerajinan yang terbuat dari kulit tersamak sebagai media eksplorasi. Secara khusus, teknik ini akan memberikan efek timbul dari permukaan kerajinan yang dibuat.

Sejarah panjang Desa Manding jadi sentra kerajinan kulit

Cerita Jumakir, Desa Manding dulu hanya sekadar perkampungan biasa. Warganya kerap mengandalkan sektor pertanian berupa sawah dan ladang sebagai mata pencaharian.


Namun, berkat inisiatif warga membuka lapangan pekerjaan pada saat itu, desa ini lahir sebagai salah satu sentra kerajinan kulit di Indonesia

Salah satunya hadir dari inisiatif Ratno Suharjo, penggerak kegiatan kerajinan kulit generasi pertama di desa ini.

"Jadi dulu sekitar 1947, Ratno dan dua temannya pergi ke Yogyakarta. Kemudian sampai ke Museum Kereta Kencana, di sana melihat perajin membuat pelana dari kulit, kemudian tempat duduk dari kulit. Nah, kemudian minta izin boleh tidak bekerja di museum," terangnya.

Bermula dari mengumpulkan kulit bekas, para warga berhasil memproduksi beberapa produk, seperti ikat pinggang, tas, dan lainnya di sepuluh tahun pertama.

Lalu, dari produk tersebut, sang penggagas Ratno mencari pasar untuk memperluas jangkauan pasar dari produk kerajinan kulit tersebut hingga akhirnya ditemukanlah Pasar Ngasem.

BACA JUGA : Kerajinan Ulatan Bambu Keranjang Persegi Motif Mata Uk 32x19x9cm - Gianyar

BACA JUGA : Kerajinan Tas Gembung Bu Tedjo Bahan Sintetis Inner Sintex Ada Tali Panjang - Yogyakarta

Pasar tradisional di Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, inilah yang menjadi pintu masuk para pembeli dalam maupun luar negeri yang jatuh cinta pada buatan tangan warga desa Manding.

"Saat itu Manding menjadi eksportir pertama, karena memang pesanan kulit dari luar negeri. Ada yang dari India, Belgia, Australia. Karena yang datang ke Manding adalah buyer (pembeli) dari luar negeri, kalau beli tidak hanya satu, tetapi bisa ratusan," lanjut Jumakir.

Desa Manding kini: desa wisata tersohor di Yogyakarta

Aktivitas kerajinan kulit yang telah bertahan melewati berbagai tantangan, seperti gempa bumi Yogyakarta 2006 dan pandemi Covid-19 ini, kini telah membawa desanya jadi desa wisata yang memikat perhatian.

Tak hanya menjual kerajinan kulit, Desa Manding pun kini telah ‘disulap’ jadi desa wisata yang memberikan pengalaman menarik bagi para warga luar desa yang datang berkunjung.

Paket wisata yang ditawarkan pun beragam. Ada pula paket wisata budaya.Salah satu yang paling menarik adalah memberikan pengalaman membuat kerajinan kulit langsung di tempat asalnya.

Para pengunjung dapat langsung mengikuti kegiatan membuat cinderamata khas Desa Manding seperti gantungan kunci, dompet, dan tempat pensil dari bahan baku kain perca atau belajar membuat kerajinan kulit dengan mengikuti program pelatihan natah timbul.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Desa Manding, Sentra Kerajinan Kulit Terbesar di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi"