TRIBUNJUALBELI.COM - Akibat pandemi Covid-19 yang belum usai hingga saat ini.
Banyak orang mencari kegiatan baru tanpa perlu keluar rumah, salah satunya yakni merawat tanaman hias.
Ketersediaan tanaman hias yang beragam jenisnya, ini yang jadi daya tariknya.
Sebanding dengan itu permintaan pot bunga juga terus melonjak.
Maka banyak bermunculan kreasi pot bunga yang cantik, salah satunya yakni pot kokedama.
BACA JUGA : Kerajinan Anyam Standing Pot Bambu Set Isi 3 Ada Pilihan Warna - Yogyakarta
BACA JUGA : Pot tanaman / Vas bunga Stainless ukuran 40 x 30 cm - Jakarta Timur
Pot ini merupakan kerajinan yang terbuat dari lumut.
Namun, kesulitan mendapat lumut maka dia kreasikan dengan menggunakan serabut kelapa.
Pembuatan Kokedama tidak hanya diisi tanaman bonsai tetapi bisa dengan anggrek atau tanaman yang lain.
Memang di youtube sudah banyak contoh cara pembuatan kokedama yang lagi ngetrend, bisa digantung, ditempel dinding atau tembok, dan lebih cantik dibutkan rak khusus, sehingga mudah dipindah.
Drajat Mardiyono (53) warga Jalan Tringkil RT 03 RW 02 Ngesrep Banyumanik Kota Semarang memiliki ide membuat pot kokedama berawal dari senang tanaman.
Akhirnya memulai usaha sejak Oktober 2019.
Semula pembeli atau pemesan hanya sebatas teman kenalan. Dan kini sudah ramai pemesan dari berbagai daerah.
"Mendapatkan bahan baku awalnya dari Kebumen, tetapi karena persediaan bahan habis akhirnya ganti beli dari Semarang walaupun harganya berbeda. Omzet sebulan masih kisaran Rp 5 juta. Di Semarang belum begitu ngetren," kata Drajat, Senin, (20/9/2021).
Diterangkannya, proses pembuatan diawali dengan pembuatan pot kokedama menggunakan serabut kelapa lalu diberi tanaman yang diinginkan.
Jika diletakkan di meja diberi alas yang terbuat dari tanah liat dan jika ingin digantung diberi gantungan yang terbuat dari tali rotan sintetis atau tali serabut atau tali rajut.
BACA JUGA : Kerajinan Pot Keranjang Rotan Sintetis Premium Perawatan Mudah - Yogyakarta
BACA JUGA : Kerajinan Pot Gerabah Harga Murah Banyak Pilihannya - Boyolali
"Kalau pakai tali serabut atau rajut atau tali wol itu seminggu mudah hitam setelah kena air. Kalau sintetis aman warnanya. Tapi banyak yang minat tali serabut terlihat bentuk lebih alami," kata Drajat. Harga pot kokedama hanya Rp 30 ribu.
Cara merawat tanaman kokedama dengan direndam sebatas pot atau full terendam di air selama satu menit lalu tiriskan.
Untuk jarak waktu perawatannya tergantung dari jenis tanaman kokedama.
"Seminggu sekali atau dua minggu sekali diberi nutrisi yang terlarut di air. Sirih-sirihan seminggu dua kali.
Sampai gelembungnya keluar baru tiriskan," terangnya.
Penjualan kokedama makin laris saat pemberlakuan PPKM seiring masyarakat menyukai tanaman hias.
Dia promosikan kerajinan buatannya di media sosial dan lumayan bisa mendongrak penjualan. (Tribunjateng/Mahasiswa Undip Magang/Asti/Novel)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Drajat Modifikasi Lumut dan Serabut Kelapa Jadi Pot Kokedama"