TRIBUNJUALBELI.COM - Kerajinan keramik kini semakin diminati terutama sebagai hiasan interior rumah.
Walaupun termasuk barang pecah belah yang rentan rusak, kerajinan keramik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan produk dekorasi rumah lainnya.
Misalnya, karena dibuat dengan tangan, ada semacam rasa sentuhan personal pada setiap produk kerajinan keramik.
Salah satunya adalah saat proses pewarnaan yang merupakan hasil imajinasi bernilai dari setiap pengrajinnya.
BACA JUGA: Kerajinan Wooden Notebook dari Baragakai Berbahan Kayu Kesan Vintage dan Autentik - Bekasi
BACA JUGA: Kerajinan Tas Batik Tempat Tisu Size 13x19x8 Tali Tenteng - Yogyakarta
Nah bagi yang tertarik dengan kerajinan keramik, yuk cari tahu teknik pewarnaannya!
Pewarna pada kerajinan keramik yang terbuat dari campuran kuarsa kapur dan oksida pewarna besi atau tembaga disebut dengan glasir.
Apakah sebenarnya glasir itu?
Menurut Glen C. Nelson dalam buku berjudul Ceramics A Potter’s Handbook (1986), glasir adalah cairan sustensi butiran mineral kecil yang diterapkan dengan cara penuangan, pengkuasa, pencelupan, penyemprotan pada permukaan keramik.
Nelson kemudian menjelaskan bahwa setelah glasir diterapkan dan kering.
Maka, keramik akan dibakar hingga kandungan di dalamnya memeleh dan membentuk lapisan kaca pada keramik.
Dilansir dari Visual Arts Cork, glasir juga digunakan untuk mewarnai keramik menggunakan berbagai pigmen warna berbasis mineral.
Keramik yang dilapisi glasir selain indah, juga menjadi lebih tahan air.
Bahan pembuatan glasir
Berikut adalah bahan-bahan glasir yang digunakan untuk mewarnai keramik:
BACA JUGA: Kerajinan Sling Bagas (Unisex) Kulit Sapi Pull Up Doff - Yogyakarta
BACA JUGA: Kerajinan Enceng Gondok Mangkok Tray Rangka Besi - Yogyakarta
Kuarsa
Kuarsa atau silika merupakan bahan utama pembuatan glasir. Silika memiliki bentuk kristal yang kemudian akan membentuk lapisan kaca pada keramik. Selain silika, dapat juga digunakan boraks, titania, dan fosfat.
Alumina
Alumina madalah bahan pengeras atau pengental yang dapat meningkatkan viskositas glasir.
Menurut Y. M. V. Hartono dalam buku Bahan Mentah untuk Pembuatan Keramik (1983), bahan pengental yang biasa digunakan adalah kaolin, hematit, dan juga okside krom.
Flux
Flux atau bahan pelebur adalah bahan yang bertujuan menurunkan suhu lebur glasir akan lebih mudah melekat pada keramik.
Contoh flux adalah timbal oksida, timbal oksida, kapur, feldspar, dan dolomit.
Bahan perwarna
Bahan terakhir dari glasir adalah bahan pewarna. Bahan pewarna tidak hanya mewarnai glasir, namun juga berfungsi sebagai flux dan alumina.
Contoh bahan pewarna glasir adalah hematit, oksida kobalt, oksida tembaha, nikel, dan timah putih.
Teknik pewarnaan glasir
Ada banyak teknik pewarnaan keramik menggunakan glasir. Glasir merupakan cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, namun juga lapisan tipis kaca yang berkilauan.
Layaknya cat, glasir bisa dibubuhkan pada keramik engan cara mencelupkan, menuangkan, menyemprotkan, memercikan, menyikat, dan juga dilukis selayaknya lukisan.
Ada dua jenis pewarnaan glasir pada keramik berdasarkan pembakarannya, yaitu pembakaran langsung dan tidak langsung.
Pembakaran langsung
Pembakaran langsung adalah teknik pewarnaan keramik dengan cara membubuhkan glasir pada keramik mentah sebelum dibakar.
Setelah diglasir, barulah keramik dibakar seperti biasa hingga glasir menghasilkan warna dan juga lapisan kaca.
Pembakaran tidak langsung
Pembakaran tidak langsung adalah teknik pewarnaan dan pembakaran keramik secara bertahap.
Menurut Nurhadi Rangkuti, dkk dalam Buku Panduan Analisis Keramik (2008) keramik dibakar terlebih dahulu sampai setengah matang, barulah pengglasiran dilakukan.
Setelah dibubuhkan glasir, keramik kemudian didiamkan agar glasir kering. Barulah, keramik dibakar kembali hingga keramik dan glasir matang.
Selamat mencoba pada hasil tanah liat garapan kalian!