Menilik Kerajinan Miniatur Burung Garuda Hingga Perahu dari Limbah Kayu yang Bernilai Jual Tinggi

TRIBUNJUALBELI.COM – Limbah kayu bagi sebagian orang mungkin tidak bernilai dan tidak bermanfaat.

Sebab limbah kayu biasanya hanya dibiarkan berserakan atau dibuang di industry mebel.

Berbeda dengan para pengrajin, yang memanfatakan limbah kayu menjadi kerajinan bernilai jual tinggi.

Seperti yang dilakukan oleh pengrajin asal Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Melansir dari Tribunnews.com, Harun (50) mengolah limbah kayu menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.

Awalnya Harun hanya mencoba-coba membuat souvenir untuk dijual kepada para wisatawan.

Hingga akhirnya banyak yang berminat membeli dan dia memasarkan produknya di keramba apung miliknya.

Harun dibantu oleh tetangga dan teman para pengrajin memproduksi berbagai bentuk kerajinan tangan.

Mulai dari miniature burung garuda, aneka perahu, menara Eiffel, kapal pinisi Sumatera hingga Eropa.

Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan menggunakan barang-barang bekas atau limbah kayu.

Limbah kayu tersebut biasanya yang hanyut di laut seperti bambu, daun pisang kering, dan kayu bekas.

Produk miniature kerajinan tangan dari limbah kayu milik Harus dijual mulai harga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.

Wisatawan mancanegara dari Perancis dan Belanda biasanya paling menyukai miniature kapal.

Harun berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya agar pemasarannya bisa lebih luas.