TRIBUNJUALBELI.COM - Bosan dengan tampilan mobil standar, bisa kok bergaya dengan beli pelek seken.
Untuk membeli pelek mobil seken Anda perlu perhatikan kondisi agar bisa layak digunakan.
Apa saja yang harus dilakukan oleh konsumen yang ingin membeli pelek seken?
Pertama, pelek yang baik harus terlihat mulus.
Velg dan Ban Mobil Harga Murah Kualitas Terjamin Bisa Kredit - Semarang
Ini berlaku untuk bagian dalam pelek, maupun tampilan palang pelek.
"Untuk memilih pelek seken, pembeli dituntut peka terhadap kondisinya, lihat bibir peleknya, ada yang rusak atau ada keretakan," ucap Yanto dari Istana Jaya.
Bibir pelek yang rusak atau retak kemungkinan mobil pernah menabrak sesuatu.
Selain kondisi bibir pelek, palang pada pelek juga harus dilihat secara jeli.
Velg Copotan Ex Toyota Yaris TRD Ring 18 Bekas Harga Murah - Sidoarjo
"Kalau mobil pernah menghantam lubang dengan keras, bagian palang pelek juga sering retak, dan ini sering ditemui di pelek-pelek mobil aftermarket," tambah Yanto yang beralamat di Jl. Slipi, Jakarta Barat.
Selanjutnya lubang baut pada pelek, pastikan juga kondisinya nggak rusak.
Lubang baut pelek yang rusak bisa diakibatkan dari penggunaan baut yang nggak sesuai.
Cat di pelek pun enggak kalah penting diperhatikan, usahakan pilih pelek yang belum pernah di repaint alias cat ulang.
Pelek yang sudah dicat ulang bisa saja pelek tersebut pernah terjadi keretakan.
Terakhir, ada baiknya lakukan balance (balans) untuk mengetahui pelek masih layak pakai atau enggak.
"Kalau pelek masih bisa diperbaiki dengan dibalance, pelek masih layak digunakan. Kalau nggak mending nggak usah dibeli," tutup Yanto.
Cara Cegah Ban Mobil Bekas Meledak di Jalan, Cek 3 Bagian Ini Dulu
Banyak pemilik mobil bekas yang menyepelekan kondisi ban mobilnya.
Tak sedikit kasus ban meledak atau pecah saat di jalan.
Akibatnya, menyebabkan kecelakaan yang menghilangkan nyawa.
Agar ban mobil tidak terjadi meledak ada baiknya lakukan pencegahan dengan benar dengan cara melakukan pengecekan ban secara berkala.
Setidaknya ada 3 cara yang mudah dan bisa dilakukan pemilik mobil agar mencegah ban bermasalah.
1. Tekanan Angin Ban
Tekanan angin di dalam ban sangat penting untuk diperhatikan agar kondisi ban tetap aman saat dipakai sepanjang jalan.
"Angin ban yang berlebih bisa menyebabkan ban over pressure atau tekanan berlebih," ucap Rendi Cristian Darmawan, Kepala Mekanik Nawilis, Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Dalam keadaan panas, tekanan angin ban akan memuai dan bisa menyebabkan tekanan berlebih.
Tekanan ban bisa naik 3-4 Psi saat dalam keadaan panas.
Jadi ada baiknya pastikan tekanan angin ban sesuai standar yang sudah diatur oleh pabrikan agar mencegah ban over pressure.
2. Perikasa TWI (Tread Wear Indicator)
Bila melihat ada tanda seperti segitiga di dinding ban itu merupakan TWI (Tread Wear Indicator).
TWI ini menunjukkan posisi garis tebal yang terletak persis di kedua sisi kembangan ban.
"Kalau garis TWI ini sudah tersentuh, ini menandakan kembangan ban sudah semakin menipis," tambahnya.
Ada baiknya lakukan penggantian bila kondisi TWI sudah tersentuh oleh aspal.
Ban yang terlalu tipis tidak hanya mudah meledak, namun ban yang tipis bisa menyebabkan ban menjadi lebih licin terutama saat kondisi hujan.
3. Kondisi Fisik Ban
Cara mudah yang ketiga adalah periksa kondisi fisik ban apakah terdapat kerusakan pada ban.
Ban yang rusak karena diakibatkan terbentur benda keras ataupun tajam membuat struktur ban berubah dan ini membuat ban rawan meledak.
"Ban yang rusak atau ada benjolan terkena sesuatu dijalan ada baiknya ganti dengan yang baru, karena suatu waktu tekanan angin ban bisa membuat ban menjadi meledak," ungkapnya.
Enggak ketinggalan lihat sekeliling ban, bila terdapat retakan halus maupun yang sudah parah juga sangat berbahaya bila terus digunakan.
Retakan halus ini biasanya diakibatkan karena umur ban yang sudah di atas 2 tahun yang membuat ban sudah tidak elastis. (*)