TRIBUNJUALBELI.COM - Dalam waktu dekat kamu ingin membeli motor matik bekas?
Ini ada tips mudah yang bisa kamu pakai sebelum beli motor bekas.
Satu diantaranya kamu harus cek filter oli mesinnya.
Filter oli ini memiliki peran yang penting yakni sebagai penyaring kotoran di area mesin hasil gesekan antar komponen.
Beberapa tipe motor matic memang ada yang pakai model kertas seperti motor dengan transmisi manual.
BACA JUGA : Tips dan Trik Beli Mobil Bekas Honda CR-V Agar Terhindar dari Penjual yang Curang
BACA JUGA : 3 Pilihan Motor Matic Bekas Area Jakarta, Ada Yamaha dan Honda
Tapi kebanyakan motor matic pakai filter oli model kawat yang posisinya jadi satu di bagian jalur pembuangan oli.
"Biasanya yang pakai model kertas itu motor-motor Suzuki, sementara kalau Yamaha atau Honda modelnya kawat yang jadi satu dengan tutup pembuangan oli," buka Arif Nurahman dari Satria Motor di bilangan Sunter, Jakarta Utara.
Untuk model kertas memang harus diganti secara berkala, umumnya dilakukan setiap dua kali interval penggantian oli mesin.
"Sementara yang model kawat itu cukup dibersihkan pakai angin bertekanan, tapi ada kalanya kondisi kawatnya mulai rusak atau bolong," tambah Arif.
"Terutama di motor-motor berumur atau motor bekas, kondisi ini bisa bikin penyaringan kotoran oli mesin jadi terganggu," lanjutnya.
"Kalau filter oli kawatnya dibiarkan bolong, oli mesin tidak tersaring dengan baik dan efeknya kotoran jadi mengendap di ruang bakar. Harus segera ganti baru," wantinya.
Toh filter oli motor matic jenis kawat ini harganya tidak terlalu mahal, rata-rata hanya Rp 30-50 ribuan saja dan tidak perlu ganti jika tidak rusak.
"Umumnya rusak karena salah saat bongkar pasang atau memang sudah lemah kawatnya, tapi rata-rata bisa dipakai sampai 5 tahun," tutupnya.
Tuh, buat kalian yang baru membeli motor bekas jenis matic, sebaiknya cek bagian filter oli mesinnya.
BACA JUGA : Cari Motor Bekas Harga 5 Jutaan? Cek Pilihannya, Ada Honda BeAT hingga Suzuki Smash
BACA JUGA : Pilihan Mobil Bekas Area Jakarta yang Bisa Dibawa Pulang dengan Harga Kurang dari Rp 90 Juta
Malas Ganti Oli? Awas Bisa Bikin Kampas Kopling Motor Jadi Gosong
Kamu malas ganti oli mesin motor secara rutin?
Ini bisa menyebabkan kampas kompling pada motor jadi gosong.
Oli mesin berfungsi untuk pelumas dan pendingin komponen mesin yang bergesekan saat beroperasi.
Seiring pemakaian, oli mesin bisa mengalami penurunan kualitas dan berkurang secara volume sehingga diwajibkan ganti setiap pemakaian jarak tempuh atau dalam waktu tertentu.
“Selain kebiasaan menggenggam tuas kopling saat motor berjalan, kampas kopling bisa gosong dan cepat aus kalau ganti oli mesin tidak teratur,” buka Griyan Kedia, owner bengkel 126 Project yang ada di Limo, Depok, Jawa Barat.
Karena tuas kopling secara sengaja atau tidak terus dipegang, hasilnya kampas kopling jadi terus bergesekan sehingga mengakibatkan panas berlebih dan mengalami gosong.
Hal yang sama juga bisa terjadi kalau kualitas oli sudah menurun dan volumenya sudah banyak berkurang.
“Hasilnya kampas kopling motor yang kondisinya harus terendam oli jadi cepat panas karena pengurangan volume dan oli tidak lagi mampu mendinginkan secara maksimal,” jelasnya.
Efek sampingnya mesin juga jadi cepat panas, tenaga berkurang serta konsumsi bensin pun bertambah boros.
Supaya kampas kopling awet, lakukan penggantian oli mesin secara teratur sesuai dengan pedoman pabrikan.
Jangan karena ingin hemat dengan jarang ganti oli mesin, dampaknya malah bisa keluar biaya banyak tuh buat ganti kampas kopling kalau sudah terlanjur gosong.
Jadi buat kalian yang gunakan motor dengan kopling tipe basah harus rajin cek dan ganti olinya biar fungsi dan kondisi kopling tetap optimal.
Sebagian artikel ini telah tayang di Gridoto.com dengan judul "Tips Beli Motor Bekas Jenis Matic, Jangan Lupa Cek Filter Oli di Bagian Ini"