TRIBUNJUALBELI.COM - Tampilan interior rumah dapat dibilang sempurna jika dilihat dari berbagai aspek.
Terlepas dari penataannya, ada hal yang lebih penting lagi yaitu "kesehatannya".
Yang dimaksud di sini adalah kondisi baik atau buruknya berbagai macam aspek dalam interoir rumah.
Tidak cukup hanya terlihat rapi dan bersih, pastikan semua aspek berada dalam kondisi sehat.
BACA JUGA: Cara Usir Tikus yang Berdiam di Plafon Rumah
BACA JUGA: Manfaatkan Plafon Tinggi untuk Konsep Loft, Dijamin Rumah Makin Estetik
Salah satu aspek interior yang kurang mendapat perhatian adalah bagian plafon rumah.
Padahal plafon jadi salah satu aspek yang penting sekaligus rawan jika dilihat dari fungsinya.
Pengecekan kondisi plafon rumah secara berkala seharusnya jadi hal normal yang bisa dilakukan.
Dari beberapa masalah yang timbul di plafon rumah, kondisi retak plafon sayangnya kurang diperhatikan.
Umumnya, ketika retakan muncul pada plafon rumah hanya dibiarkan saja.
Padahal kamu harus paham jenis retakan apa yang muncul dan apa penyebabnya, sehingga bisa mencegahnya agar tidak lebih parah lagi.
Melansir Designing Idea, Jumat (2/4/2021) dari kompas.com, berikut penjelasnnya.
Jenis retakan yang populer pada plafon
Retakan jaring laba-laba
Retakan yang tampak seperti jaring laba-laba biasanya karena retak cat atau plesteran.
Jenis retakan ini memiliki titik pusat, dan retakan tipis meluas di sekitar titik itu ke segala arah.
BACA JUGA: Pilihan Plafon Rumah Yang Tahan Air dan Ringan, Cek Kelebihan Jenis Papan Semen
BACA JUGA: Pilihan Warna Plafon Rumah Paling Aman, Dijamin Memberi Kesan Lebih Menawan
Retak vertikal
Retakan vertikal yang dimulai di dinding dan melintasi plafon menunjukkan kerusakan struktural mungkin telah terjadi.
Retakan dinding ke plafon
Retakan horizontal antara dinding dan plafon biasanya menunjukkan pengendapan pondasi.
Retak garis rambut
Ini adalah jenis retakan yang sangat tipis, seperenambelas inci (0,159 cm) atau lebih kecil dan hampir selalu bersifat kosmetik murni.
Apa penyebab retak di plafon?
Retak di plafon memiliki dua penyebab, yakni penuaan alami dan kerusakan struktural.
Dalam beberapa tahun pertama setelah rumah baru dibangun, tanah di bawah pondasi terus mengendap.
Gravitasi bekerja pada struktur dan fondasi rumah, dan terjadi sedikit pergeseran.
Mungkin kamu menduga beberapa retakan muncul dalam beberapa tahun pertama kehidupan rumah tangga.
Selama lebarnya tidak lebih dari seperenambelas inci dan panjangnya kurang dari 12 inci, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sayangnya, salah satu penyebab paling umum dari retakan pada plafon adalah pengerjaan yang buruk.
Panel drywall memiliki sedikit celah di antara keduanya. Saat digunakan untuk membentuk plafon, celah ini perlu diisi, kemudian ditempel dan ditutup dengan lumpur drywall (kompon).
Jika salah satu dari langkah-langkah ini dilewati atau dilakukan dengan buruk, celah antar panel pada akhirnya akan mulai terlihat.
Kelembapan juga dapat menyebabkan retakan pada plafon. Retakan di plafon di lantai atas rumahmu bisa menunjukkan adanya kebocoran di atapmu.
Kebocoran di bawah wastafel kamar mandi lantai atas dapat menyebabkan retakan pada plafon lantai di bawahnya.
Salah satu tanda kerusakan kelembapan adalah perubahan warna pada retakan.
Semburat kecoklatan kekuningan di tepi retakan merupakan tanda untuk mencari air di tempat yang tidak semestinya.
Membebani ruangan di lantai atas dapat memberi tekanan pada plafon dan dinding yang tidak dibangun untuk menahannya. Ini bisa jadi alasan mengapa plafonmu retak.