0

Mitos atau Fakta? Ketiga Jenis Rumah Seperti Ini Kerap Dihindari Oleh Beberapa Orang untuk Dibeli

Penulis: Andra Kusuma
Mitos atau Fakta? Ketiga Jenis Rumah Seperti Ini Kerap Dihindari Oleh Beberapa Orang untuk Dibeli

TRIBUNJUALBELI.COM - Membeli rumah memiliki pertimbangan sendiri.

Meski ada yang membeli rumah hanya untuk investasi saja.

Kata orang jaman dahulu, "membeli rumah itu seperti memilih jodoh".

Jadi jika anda berencana membeli rumah jangan terburu buru.

Perlu diperhatikan beberapa aspeknya salah satunya yang perlu dihindari

Ketiga jenis properti ini kerap dihindari konsumen, meski alasan sebenarnya belum bisa dipastikan kebenarannya.

Ketiganya sering dihindari bisa karena kepercayaan turun temurun atau nasihat dari mulut ke mulut, namun jika dipikir dengan logika memang ada benarnya.

1. Rumah menghadap barat

Sebagai negara yang terletak di daerah tropis, Indonesia sangat kaya dengan sinar matahari.

Rumah yang menghadap barat seolah menantang datangnya sinar matahari dari siang sampai sore hari.


Hal ini mengakibatkan rumah menjadi panas dan kurang nyaman huni.

Banyak konsumen menghindari jenis rumah seperti ini, bahkan saat nantinya hendak dijual kembali akan sulit peminatnya.

2. Posisi tusuk sate

Rumah dengan posisi tusuk sate kerap dihindari.

Salah satu alasannya karena posisi rumah yang terlihat langsung dari ujung jalan, sehingga aktivitas penghuni rumah dapat terpantau dari sudut-sudut yang tidak bisa dilihat penghuni rumah.

Ada kepercayaan berkembang, jika rumah tusuk sate merupakan pertemuan arus yang membawa efek buruk bagi penghuni rumah.

3. Lebar depan lebih luas

Rumah dengan lebar bagian depan lebih luas bila dibandingkan lebar belakang juga kerap dihindari.

Salah satu alasannya adalah karena orang mempercayai ukuran lebar rumah berpengaruh pada rejeki si pemilik rumah.

Namun, rumah dengan lebar bagian depan tentunya tidak dapat dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan ruang pemilik rumah. (*)


4 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Akan Membeli Rumah Baru Agar Aman

Membeli rumah itu artinya bukan hanya membeli fisik bangunan rumahnya saja, tetapi juga membeli lingkungannya, keamanannya, dan kenyamanannya.

Membeli rumah adalah membeli masa depan.

Jangan emosional dalam menentukan pilihan.

Berpikirlah secara rasional agar dapat membidik dengan tepat mana yang paling ideal.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dengan cermat.

Inilah 4 cara membidiknya.

1. Kawasan Hidup

Ciri-ciri kawasan hidup adalah mudah diakses.

Artinya, ada banyak alternatif/cara untuk menjangkau kawasan perumahan ini.

Transportasi massal mudah dijangkau dari perumahan ini bahkan sampai malam hari.

Makanan mudah didapat dan beragam.


Semakin banyak dan beragam, semakin menunjukkan kawasan hidup.

Banyak yang bedagang, tentu banyak pula yang beli, berarti banyak kegiatan dan hidup.

Jarang terlihat rumah kosong tak terawat.

Jika dalam 1 blok yang berisi 100 rumah ada 10-20 rumah terbengkelai bisa jadi itu tanda kalau kawasan tersebut tak bannyak diminati untuk ditinggali.

Belilah rumah di lokasi yang pembelinya kebanyakan akan tinggal di rumah tersebut (end user).

Jangan membeli rumah yang banyak dibeli oleh spekulan untuk investasi.

Rumah-rumah di lokasi yang dibeli oleh spekulan kebanyakan akan dibiarkan kosong yang menyebabkan banyak orang tidak pindah dan inggal di daerah tersebut.

2. Ada Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

Tersedianya Fasos dan Fasum seperti tempat ibadah, taman bermain anak, sarana olah raga, dll, yang terawat dan baik.

Ini menunjukkan pengembangnya kredibel karena melayani pembelinya.

3. Kawasan Berpotensi Berkembang

Seringkali dialami beberpa orang, karena dana yang terbatas terpaksa membeli perumahan yang agak jauh dan agak sepi.

Jelilah melihat apakah kawasan ini berpotensi berkembang dengan adanya rencana pengembangan kota.

(Andrakp/Tribunjualbeli.com)