TRIBUNJUALBELI.COM - Rabu (11/9/2019), Indonesia berduka, Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia karena sakit di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian BJ Habibie meninggalkan duka bagi masyarakat Indonesia
Semasa hidupnya, BJ Habibie dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Dari ketekunan dan keseriusan BJ Habibie menekuni bidang dirgantara, ia pun berhasil membuat beberapa teori yang terpakai banget, yaitu Habibie Factor, Habibie, Theorem, dan Habibie Method.
Tak Hanya pintar dalam teori saja, BJ Habibie pun juga berhasil membuat beberapa racangan pesawat terbang.
Apakah Anda menginginkan anak di dalam kandungan nanti lahir cerdas, sepintar Prof BJ Habibie yang jagoan bikin pesawat terbang itu?
Selain faktor genetik alias keturunan, sebenarnya kecerdasan otak bayi juga amat tergantung dari kebiasaan-kebiasaan sang ibu di kala hamil.
Ya, kehamilan merupakan fase penting dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak bayi agar pintar dan cerdas.
“Gen merupakan penyebab utama dalam meningkatkan kecerdasan anak dan pembentukan karakter."
"Namun, gaya hidup yang benar selama masa kehamilan juga membantu memprogram pembentukan otak anak semasa masih menjadi janin,” urai Dr Lana Asprey, rekan penulis bertajuk The Better Baby Book.
Dr Asprey mengatakan bahwa sejumlah riset memperlihatkan bahwa faktor gen hanya memainkan peran 50 persen dalam pembentukan otak anak.
Lalu, selebihnya adalah pengaruh lingkungan di sekitar bayi.
Kecerdasan bayi terbentuk sejak dia dalam kandungan.
Kebiasaan sehat sang ibu membentuk kecerdasan otaknya.
Kecerdasan bayi terbentuk sejak dia dalam kandungan.
Kebiasaan sehat sang ibu membentuk kecerdasan otaknya.
Berikut lima kebiasan saat hamil yang bisa menstimulasi perkembangan otak janin:
1. Biasakan membaca buku untuk janin
Kemampuan anak mengenal aksara sudah bisa diajarkan semenjak mereka masih menjadi janin.
Biasakan membacakan buku sewaktu masih mengandung, tepatnya pada trimester ketiga karena janin sudah bisa menyimpan memori hal-hal yang biasa mereka dengar dalam kandungan.
“Periset di Amerika Serikat meminta ibu mengandung membaca sebuah buku."
"Lalu, ketika bayi lahir dan berusia beberapa bulan, mereka (bayi) bereaksi pada suara ibu mereka yang membaca buku yang biasa mereka dengar semasa menjadi janin,” jelas Dr Miriam Stoppard, pakar pola asuh anak.
2. Aktif
Tubuh merilis hormon endorfin usai berolahraga, maka Anda pun merasa bahagia selesai latihan. Kebahagiaan itu menular pada bayi.
Jadi, pastikan Anda tetap berlatih saat hamil untuk mentransfer hormon bahagia pada janin.
Sebuah riset di Harvard University menemukan bahwa ibu yang aktif semasa mengandung bisa meningkatkan perkembangan hippocampus (bagian otak pintar) janin sebesar 40 persen.
3. Sinar matahari
Luangkan waktu selama 20 menit setiap pagi sebelum jam 10 pagi setiap hari.
Pakar fertilitas, Zita West, mengatakan bahwa asupan Vitamin D pada ibu hamil yang cukup menguatkan tulang janin dan membuat perkembangan otak bayi lebih baik.
“Vitamin D juga ditemukan pada sejumlah penelitian bisa mencegah autis,” jelas West.
4. Pijatan
Janin berusia 20 minggu bisa merasakan sentuhan dan gerakan ibu.
Jadi, pasatikan Anda rajin memberikan usapan seperti pijatan lembut pada perut untuk menenangkan sistem otak pada janin.
Riset tersebut di atas juga menjelaskan bahwa janin bisa membedakan sentuhan ayah dan ibu saat masih dalam kandungan.
5. Berkomunikasi
Berikan pendidikan pada anak lewat komunikasi harian pada janin Anda.
“Janin bisa mendengar suara ibu dari usia 16 minggu sampai dengan 27 minggu,” ujar Miriam.
Miriam mengatakan bahwa bayi yang terbiasa mendengar ibu bicara dengan dua bahasa tumbuh dengan kemampuan lebih dari dua bahasa lebih baik, dibandingkan bayi yang hanya mendengar satu bahasa selama menjadi janin. (Agung Budi Santoso)