0

Ini Bahayanya Microsleep, Hal yang Kerap Dialami Para Pemudik

Penulis: Hanggara Hendrayana
Ini Bahayanya Microsleep, Hal yang Kerap Dialami Para Pemudik

TRIBUNJUALBELI.COM - Menjelang Lebaran, orang-orang yang merantau ke kota biasanya akan merayakan hari raya Idul Fitri di kampung halaman.

Momen mudik lebaran yang hanya datang sekali dalam setahun, tak ingin disia-siakan oleh para perantau.

Banyak orang yang ingin pulang ke kampung halaman untuk menjalin silaturahmi dengan sanak saudara atau keluarga.

Apalagi Lebaran tahun ini bertepatan dengan libur sekolah.

Tentu akan semakin menambah volume pemudik yang ingin pulang ke kampung halaman.

Ada banyak pilihan transportasi umum seperti pesawat, kereta, dan bus.

Ada juga yang mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Tak hanya persiapan bekal dan barang bawaan, fisik yang prima juga diperlukan selama perjalanan mudik lebaran.

Tujuannya tak lain agar selamat sampai tujuan.

Saat melakukan perjalanan mudik, kamu harus menghindari Microsleep.


 

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Microsleep adalah kondisi ketika tubuh tidur sementara.

Kondisi ini dapat terjadi pada pengemudi kendaraan yang berakibat fatal hingga menimbulkan kecelakaan.

Menjelang momen mudik Lebaran, micerosleep bisa terjadi kepada siapa saja.

Pengemudi harus tahu bagaimana menangani kondisi ini.

"Microsleep terjadi karena kondisi stagnan.

Bisa karena lintasan jalan yang lurus terus, momen kemacetan sehingga kendaraan stop and go.

Semua bisa terjadi.

Solusinya adalah membuat otak untuk terus bekerja," ucap Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu saat dihubungi pada Minggu (3/6/2018).

Jusri memaparkan, saat kondisi stagnan pengemudi cenderung bosan sehingga pegemudi hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi.

Ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.


 

Contohnya, pengemudi melihat ada pejalan kaki.

Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang.

Maka, sejak dini ia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson.

"Jadi langkah pertama itu dia melihat tidak sekadar melihat, tapi juga membaca situasi.

Kalau dia sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja.

Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artiya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba," ucap Jusri.

Langkah kedua pencegahan microsleep adalah dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan.

Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik. Hal itu bertujuan untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila kendaraan tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan.

"Langkah berikutnya, untuk pencegahan dan menghindari kondisi stagnan, selalu melewati rute yang berbeda.

Jangan yang itu-itu saja sehingga menstimulasi otak untuk bekerja dan terhindar dari kondisi microsleep," ucap Jusri.


 

Dikutip dari Huffingtonpost, alasan utama kita mengalami Microsleep adalah karena kelelahan.

Bahkan menurut badan amal The U.K. road safety charity Brake, sekitar 45 persen pria dan 22 persen wanita yang disurvei mengaku mengalami Microleep saat mengemudi.

Hmm.. berbahaya bukan?.

Untuk itu, tetap jaga staminamu selama melakukan perjalanan mudik, agar terhindar dari Microsleep!.(*)

 

Artikel ini telah tayang di GRID.ID dengan judul Kenali Bahaya Microsleep yang Menghantui Pengendara di Jalan, Nyawa Taruhannya!