zoom-in lihat foto Melunasi KPR Dipercepat, Pemilik Rumah Bisa Rugi? Ini 4 Penjelasannya
Ilustrasi Melunasi KPR (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Banyak orang berpikir bahwa melunasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lebih cepat adalah keputusan terbaik agar hidup terasa lebih tenang tanpa beban cicilan.

Namun di balik itu, ada sejumlah faktor yang sering terlewat dan sebenarnya bisa menimbulkan kerugian.

Pelunasan dipercepat memang memberikan kebebasan finansial, tetapi tidak selalu memberikan keuntungan secara total.

Dalam banyak kasus, beban biaya tambahan dan potensi hilangnya peluang justru membuat keputusan ini perlu dipertimbangkan lebih dalam.

Agar tidak salah langkah, berikut empat penjelasan lengkap mengenai kenapa melunasi KPR lebih awal bisa berujung pada kerugian:

Baca Juga : Mengapa Pelunasan KPR Lebih Cepat Menguntungkan bagi Pemilik Rumah? Ini 5 Alasannya

1. Biaya Penalti Pelunasan Dipercepat dari Bank Bisa Cukup Besar

Hampir semua bank memiliki aturan penalti untuk nasabah yang ingin menyelesaikan pinjaman sebelum waktu jatuh tempo.

Dika KIP
tjb blogtjb blog
Dijual Rumah 2 Lantai, Tipe 60, 3KT, 2KM, SHM, dalam Cluster, Siap Bangun, KPR, di Banguntapan, Dekat Giwangan, Kotagede, Bantul - Yogyakarta
Rp 865,000,000.00
di-yogyakarta

Penalti ini menjadi bentuk kompensasi bagi bank atas potensi bunga yang tidak mereka terima karena cicilan dihentikan lebih cepat.

Besaran penalti biasanya berkisar antara 2% hingga 5% dari sisa pokok pinjaman, tergantung kebijakan bank dan kapan pelunasan dilakukan.

2 dari 4 halaman

Jika sisa pokok pinjaman masih tinggi, penalti bisa mencapai angka yang cukup besar dan menguras tabungan.

Dalam beberapa kasus, total penalti yang dibayarkan bahkan lebih tinggi dibandingkan bunga yang tersisa apabila nasabah tetap meneruskan cicilan normal.

Kondisi ini membuat pelunasan cepat menjadi kurang efektif dan tidak menguntungkan secara finansial.

Sebelum mengambil keputusan, penting untuk menghitung secara detail berapa sisa bunga dan berapa besaran penalti yang harus dibayar.

2. Kebutuhan Dana Darurat Bisa Terganggu karena Tabungan Terkuras

Kebutuhan Dana Darurat Bisa Terganggu

Melunasi KPR lebih awal berarti harus menyediakan dana tunai dalam jumlah besar.

Meski cicilan langsung berhenti, pengeluaran besar dalam satu waktu dapat menipiskan cadangan dana darurat.

Padahal, dana darurat sangat penting untuk mengantisipasi kejadian tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, kebutuhan keluarga, atau pengeluaran mendesak lainnya.

Jika setelah pelunasan dana cadangan berubah menjadi minim, posisi keuangan dapat menjadi lebih rentan.

Kondisi ini membuat seseorang terpaksa mengambil utang baru saat ada kebutuhan mendesak, yang pada akhirnya justru menimbulkan beban keuangan baru.

3 dari 4 halaman

Dengan kata lain, pelunasan dipercepat tidak selalu membuat kondisi finansial lebih nyaman jika tidak mempertimbangkan kekuatan dana cadangan.

Baca Juga : 4 Keuntungan Membeli Rumah dengan Sistem Cash Tempo Tanpa Harus Menggunakan KPR

3. Hilangnya Kesempatan Mendapat Keuntungan dari Investasi

Uang dalam jumlah besar yang digunakan untuk melunasi KPR lebih awal sebenarnya bisa diinvestasikan ke instrumen yang memiliki potensi keuntungan lebih tinggi dibandingkan bunga KPR.

MAY WASTU
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Dijual Rumah Murah, Bangunan Baru, 1 Dan 2 Lantai, Bisa Kpr, 10 Menit Ke Rs Pku Muhammadiyah Gamping, Sleman Yogyakarta
Rp 485,000,000.00
di-yogyakarta

Jika return investasi per tahun lebih besar dari bunga efektif yang dibebankan bank, keputusan melunasi lebih cepat bisa membuat pemilik rumah kehilangan peluang keuntungan jangka panjang.

Misalnya, dana Rp150 juta yang digunakan untuk melunasi KPR sebenarnya berpotensi menghasilkan pertumbuhan nilai jika ditempatkan dalam investasi seperti reksadana, obligasi, atau aset produktif lainnya.

Apabila imbal hasil investasi berada di atas bunga KPR, maka secara matematis pemilik rumah akan berada pada posisi lebih menguntungkan dengan tetap membayar cicilan sambil mengembangkan aset.

Kesempatan investasi ini sering tidak terlihat karena fokus utama hanya pada keinginan untuk segera bebas dari cicilan.

Padahal, dalam perencanaan keuangan jangka panjang, mempertimbangkan potensi imbal hasil menjadi hal yang sangat penting.

4. Manfaat Penghematan Bunga Tidak Selalu Signifikan

Manfaat Penghematan Bunga Tidak Selalu Signifikan
4 dari 4 halaman

Skema perhitungan bunga KPR pada banyak bank menggunakan sistem anuitas.

Pada tahun-tahun awal cicilan, porsi bunga jauh lebih dominan, sedangkan porsi pokok baru terasa meningkat di pertengahan masa kredit.

Jika pelunasan dipercepat dilakukan ketika sisa masa kredit sudah tidak terlalu panjang, maka penghematan bunga yang didapat relatif kecil.

Artinya, meskipun KPR dilunasi lebih awal, manfaat penghematan yang dirasakan tidak sebanding dengan jumlah dana besar yang harus dikeluarkan.

Dalam kondisi tertentu, lebih menguntungkan untuk tetap melanjutkan cicilan hingga selesai ketimbang memaksakan pelunasan cepat yang memerlukan dana tunai besar namun manfaatnya tidak begitu signifikan.

Pertimbangan matang sangat diperlukan agar keputusan pelunasan benar-benar membawa manfaat, bukan justru menciptakan beban finansial baru.

Jika masih ragu, perhitungan simulasi yang lebih detail atau berkonsultasi dengan perencana keuangan dapat membantu menentukan langkah yang paling tepat.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya