zoom-in lihat foto Jangan Asal Pasang! Ini 3 Bahaya Menggunakan Peninggi Shock pada Motor
Ilustrasi Peninggi Shock Motor (Gridoto.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM – Banyak pemilik sepeda motor memilih memasang peninggi shock untuk mendapatkan tampilan motor yang lebih tinggi, gagah, dan proporsional.

Aksesori ini juga sering dijadikan solusi cepat bagi pengendara bertubuh tinggi yang merasa kurang nyaman dengan posisi berkendara standar.

Namun di balik tampilannya yang menarik, peninggi shock ternyata menyimpan sejumlah risiko yang tidak banyak diketahui pengguna.

Peninggi shock mudah ditemukan, harganya murah, dan pemasangannya pun terbilang sederhana. Karena itulah banyak yang menganggap modifikasi ini tidak berbahaya.

Padahal, perubahan kecil pada bagian suspensi bisa memberikan dampak besar terhadap karakter motor.

Mulai dari kenyamanan, kestabilan, hingga keamanan berkendara bisa berubah signifikan ketika motor mengalami perubahan tinggi yang tidak sesuai standar pabrikan.

Sebelum memutuskan untuk memasangnya, penting untuk memahami konsekuensi yang mungkin muncul.

Berikut tiga bahaya penggunaan peninggi shock pada sepeda motor yang wajib diketahui para pengendara:

Baca Juga : 4 Dampak Buruk Jika Oli Shockbreaker Motor Jarang Diganti Secara Rutin

1. Menurunkan Stabilitas dan Handling Motor

2 dari 4 halaman

Ketika peninggi shock dipasang, posisi motor akan naik dan sudut kemiringan rangka berubah.

Sepeda Motor Bekas
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Motor Honda Vario 150cc Tahun 2015 Bekas - Jakarta Timur
Rp 10,200,000.00
dki-jakarta

Hal ini membuat pusat gravitasi motor terangkat, sehingga motor menjadi lebih mudah limbung dan kurang stabil, terutama pada kecepatan tinggi.

Pengendara juga akan merasakan motor lebih sulit dikendalikan saat bermanuver cepat atau melibas tikungan tajam.

Sensasi melayang dan kurangnya traksi ban sering dialami oleh pengendara yang baru pertama kali mencoba motor dengan peninggi shock.

Efek ketidakstabilan ini bisa semakin terasa saat motor digunakan di jalanan bergelombang, berpasir, atau saat membawa beban berat.

Situasi seperti ini sangat berbahaya karena risiko kehilangan kendali semakin besar, terutama ketika pengendara harus melakukan manuver mendadak.

2. Berpotensi Merusak Suspensi dan Komponen Lain

Berpotensi Merusak Suspensi

Peninggi shock membuat shock breaker bekerja melebihi batas desain aslinya.

Travel suspensi yang berubah menyebabkan shock absorber bekerja lebih keras daripada biasanya.

Dalam jangka waktu tertentu, shock bisa mengalami kerusakan seperti kebocoran oli, pegas melemah, dan hentakan suspensi menjadi lebih kasar.

3 dari 4 halaman

Komponen lain seperti swing arm, bearing roda, dan komstir juga ikut terdampak karena sudut kerja mereka tidak lagi sesuai standar.

Swing arm dapat menerima tekanan berlebih yang menyebabkan keausan cepat, sementara bearing roda bisa lebih mudah aus akibat beban yang tidak merata.

Bahkan komstir di bagian depan motor dapat rusak lebih cepat karena getaran meningkat setelah posisi motor berubah.

Pada beberapa kasus, peninggi shock yang menggunakan material berkualitas rendah berpotensi retak atau patah.

Jika patah saat motor digunakan, risiko kecelakaan sangat besar karena bagian belakang motor bisa langsung turun atau bergeser secara tiba-tiba.

Baca Juga : 3 Pedoman Umum Mengatur Jumlah Oli Shockbreaker Motor

3. Mengganggu Posisi Berkendara dan Membebani Rangka Motor

Perubahan tinggi motor akibat peninggi shock juga memengaruhi kenyamanan pengendara.

m.riand5281
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Motor Honda Supra 125 FI 2023 Hitam Bekas - Bekasi
Rp 16,000,000.00
jawa-barat

Posisi duduk bisa menjadi lebih tinggi dan menjauh dari setang, sehingga pengendara harus mencondongkan badan lebih jauh ke depan.

Hal ini membuat tubuh cepat lelah, terutama pada perjalanan jarak jauh.

4 dari 4 halaman

Selain itu, kaki menjadi kurang stabil saat menapak ke tanah, terutama bagi pengendara yang tidak terlalu tinggi.

Dalam jangka panjang, rangka motor dapat menerima beban yang tidak seimbang.

Titik-titik tertentu pada sasis bisa mengalami tekanan berlebih yang menyebabkan keretakan halus.

Meskipun kerusakan semacam ini sulit terlihat secara kasat mata, risiko rangka retak atau patah sangat mungkin terjadi jika motor sering dipakai melalui jalan bergelombang atau membawa beban berat.

Penggunaan peninggi shock sebaiknya dipertimbangkan dengan matang, dilakukan di bengkel terpercaya, dan diikuti dengan pengecekan rutin terhadap suspensi serta komponen pendukung lainnya.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya