BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor dengan sistem karburator hingga kini masih banyak digunakan, terutama oleh pengendara yang menyukai kesederhanaan dan kemudahan perawatannya.
Dibanding motor injeksi, motor karbu memang memiliki karakter unik, salah satunya bisa diatur sesuai kebutuhan pengendara.
Salah satu hal yang sering dibicarakan adalah setelan basah, yaitu kondisi ketika campuran bahan bakar lebih banyak dibanding udara.
Banyak yang beranggapan setelan basah bisa bikin mesin lebih enak dipakai, sementara sebagian lainnya menilai setelan ini justru merugikan karena membuat motor jadi boros dan cepat kotor.
Lalu, bagaimana sebenarnya pengaruh setelan basah pada motor karbu? Berikut 4 fakta yang perlu dipahami:
Baca Juga : 4 Penyebab Umum Bensin Tidak Mengalir ke Karburator Motor
1. Mesin Lebih Mudah Dinyalakan
Pada kondisi dingin atau saat motor lama tidak digunakan, kadang mesin agak susah hidup.
Nah, setelan basah bisa membantu mengatasi masalah ini karena campuran bahan bakar lebih kaya, sehingga pembakaran lebih cepat terjadi.
Misalnya, di pagi hari ketika suhu mesin masih rendah, motor dengan setelan basah biasanya lebih gampang distarter.
Hal ini tentu terasa praktis bagi pengendara yang sering terburu-buru berangkat kerja atau bepergian.
Namun, perlu dicatat bahwa setelan yang terlalu basah juga bisa membuat busi cepat kotor.
Jika busi ditutupi jelaga, percikan api jadi tidak maksimal, dan mesin malah susah menyala di kemudian hari.
Artinya, manfaat ini akan terasa optimal hanya jika setelan dilakukan dengan takaran yang tepat.
2. Akselerasi Awal Lebih Responsif

Fakta lain yang membuat setelan basah banyak disukai adalah tarikan awal motor terasa lebih bertenaga.
Ketika tuas gas diputar, suplai bensin yang melimpah membuat tenaga mesin lebih cepat keluar.
Efek ini sangat terasa saat motor digunakan untuk melewati tanjakan atau membawa beban berat.
Motor jadi terasa lebih galak dan responsif.
Bagi sebagian pengendara yang hobi ngebut atau suka performa spontan, setelan basah bisa jadi pilihan menarik.
Sayangnya, performa ini datang dengan konsekuensi: konsumsi bensin jadi lebih boros.
Untuk penggunaan harian dalam kota atau jarak jauh, tentu biaya bahan bakar akan lebih terasa.
Jadi, pengendara perlu menimbang apakah ingin mengejar performa atau efisiensi.
Baca Juga : Ini Dia 8 Penyebab Karburator Motor Bermasalah yang Wajib Diketahui!
3. Mesin Lebih Cepat Panas
Mesin motor idealnya harus mencapai suhu kerja tertentu agar performanya stabil.
Dengan setelan basah, mesin bisa lebih cepat panas karena pembakaran terjadi lebih cepat.
Sekilas ini terlihat menguntungkan, tetapi dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah.
Campuran bahan bakar yang terlalu kaya sering meninggalkan sisa karbon di ruang bakar.
Akibatnya, piston, klep, hingga busi bisa tertutup kerak yang menurunkan performa mesin.
Selain itu, mesin yang terlalu panas juga bisa membuat oli bekerja lebih keras.
Jika tidak rutin diganti, oli bisa cepat aus dan tidak lagi mampu melindungi komponen mesin dari gesekan.
Jadi, meski setelan basah bisa membuat mesin cepat panas, tetap harus ada batasnya agar tidak merusak mesin.
4. Efisiensi Bahan Bakar Menurun

Hal terakhir yang paling terasa adalah konsumsi bensin yang lebih boros.
Karena suplai bahan bakar lebih banyak, otomatis motor menghabiskan lebih banyak bensin dibanding setelan standar.
Bagi pengguna motor jarak jauh atau dipakai harian, hal ini tentu menjadi kerugian.
Apalagi harga bahan bakar yang terus naik, pengeluaran bulanan bisa semakin membengkak.
Selain boros, pembakaran yang terlalu kaya juga menyebabkan emisi gas buang meningkat.
Artinya, motor jadi lebih polutif dan kurang ramah lingkungan.
Dalam jangka panjang, motor dengan setelan basah berlebihan bisa gagal lolos uji emisi yang kini semakin diperketat di beberapa kota besar.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya penyetelan dilakukan oleh mekanik berpengalaman yang tahu karakter mesin motor.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!