BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Rantai motor adalah salah satu komponen vital yang berperan menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Tanpa rantai yang sehat dan terawat, performa motor bisa menurun drastis.
Banyak pengendara yang hanya fokus pada mesin atau oli, padahal rantai juga butuh perhatian khusus.
Rantai yang kering, berkarat, atau longgar bukan hanya membuat motor terasa tidak nyaman, tapi juga bisa berisiko menimbulkan kerusakan komponen lain, bahkan membahayakan keselamatan.
Salah satu cara paling sederhana untuk menjaga rantai tetap dalam kondisi baik adalah dengan melumasi secara rutin.
Namun, sering kali pengendara masih bingung: kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk melumasi rantai?
Apakah setiap hari, seminggu sekali, atau menunggu sampai rantai berbunyi berdecit?
Agar lebih jelas, berikut adalah empat waktu terbaik untuk melumasi rantai motor agar awet dan tidak cepat aus:
Baca Juga : Jangan Anggap Sepele! Ini 5 Bahaya Jika Rantai Motor Kendur
1. Setelah Motor Dicuci atau Terkena Hujan

Air adalah salah satu penyebab utama rantai motor cepat berkarat.
Ketika motor selesai dicuci atau terpaksa menerobos hujan, air yang menempel di sela-sela rantai bisa mengikis sisa pelumas yang sebelumnya sudah ada.
Jika tidak segera ditangani, rantai bisa kering, berkarat, dan akhirnya mengeluarkan suara berisik.
Karena itu, setelah rantai terkena air, sebaiknya segera dikeringkan dengan lap atau dibiarkan sebentar hingga tidak lembap, lalu oleskan atau semprotkan pelumas khusus rantai.
Cara ini akan membuat rantai tetap terlindungi dan lebih tahan lama.
2. Saat Rantai Terlihat Kering dan Kusam
Rantai yang sehat biasanya terlihat sedikit basah karena adanya lapisan pelumas.
Jika rantai sudah terlihat kering, kusam, atau bahkan berdebu, itu tandanya lapisan pelumas sudah habis.
Kondisi rantai kering menyebabkan gesekan logam dengan logam menjadi lebih keras, yang akhirnya membuat komponen cepat aus.
Selain itu, rantai kering biasanya menimbulkan suara berdecit atau berisik saat motor berjalan.
Jadi, jangan tunggu terlalu lama, segera lakukan pelumasan agar rantai tetap bekerja mulus dan lebih awet.
Baca Juga : Hati-hati! Ini 7 Penyebab Rantai Motor Bisa Putus Saat Berkendara
3. Setelah Digunakan untuk Perjalanan Jarak Jauh

Menggunakan motor untuk menempuh perjalanan jauh, apalagi dengan kecepatan tinggi, membuat rantai bekerja lebih ekstra.
Gesekan yang terjadi lebih intens, sehingga pelumas yang menempel akan cepat habis.
Kondisi jalan juga berpengaruh, jika melewati jalur berdebu, berlumpur, atau berpasir, kotoran bisa menempel di rantai dan mengurangi efektivitas pelumas.
Karena itu, setelah menempuh perjalanan jauh, ada baiknya rantai dibersihkan terlebih dahulu, lalu dilumasi kembali.
Dengan begitu, rantai akan tetap halus dan tidak cepat aus meskipun sering diajak perjalanan panjang.
4. Setiap 300–500 Kilometer Pemakaian
Selain kondisi tertentu, pelumasan rantai juga bisa dilakukan berdasarkan jarak tempuh.
Secara umum, rantai motor perlu dilumasi setiap 300–500 km sekali.
Jika motor sering digunakan setiap hari, jadwal ini mungkin bisa lebih sering, tergantung intensitas pemakaian.
Dengan membuat jadwal pelumasan secara rutin, rantai tidak hanya lebih awet, tapi juga performa motor akan selalu terjaga.
Ingat, rantai motor yang terawat bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan berkendara.
Jadi, jangan anggap remeh perawatan sederhana ini.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!