BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Hidup di kawasan rawan banjir memang menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang.
Setiap musim hujan datang, perasaan waswas sering muncul karena risiko rumah terendam air cukup besar.
Banjir tidak hanya menimbulkan kerugian materi akibat kerusakan barang-barang, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, bahkan berdampak pada kesehatan penghuni rumah.
Oleh karena itu, membangun rumah dengan konsep tahan banjir adalah langkah cerdas yang perlu dipertimbangkan.
Dengan desain yang tepat serta pemilihan material yang sesuai, rumah tidak hanya lebih kokoh, tetapi juga tetap terasa nyaman meski berada di lingkungan rawan banjir.
Berikut empat tips yang bisa diterapkan:
Baca Juga : 5 Rekomendasi Desain Rumah Tahan Banjir yang Efektif dan Estetis
1. Bangun dengan Material Tahan Banjir
Material bangunan memegang peran penting dalam melindungi rumah dari banjir.
Pilih material yang memang tahan air serta memiliki daya tahan tinggi terhadap kelembapan.
Beberapa material yang direkomendasikan antara lain beton, baja, keramik, kaca berlapis, hingga cat epoksi yang mampu menutup pori-pori dinding.
Penggunaan material tersebut akan membuat dinding, lantai, dan struktur rumah tidak mudah rapuh meski sering terendam air.
Selain itu, material tahan banjir juga membantu mengurangi biaya renovasi karena lebih awet dan tidak cepat rusak.
Dengan begitu, penghuni rumah bisa lebih tenang menghadapi musim hujan.
2. Gunakan Pelapis Sealant dan Veneer Kedap Air
Selain material utama, rumah juga memerlukan perlindungan tambahan berupa lapisan kedap air.
Ada dua jenis pelapis tahan banjir yang umum dipakai, yaitu pelapis kering dan pelapis basah.
Pelapis kering berfungsi mencegah air masuk ke dalam rumah, sedangkan pelapis basah dirancang untuk mengizinkan sedikit air masuk dengan cara yang terkontrol agar tidak merusak struktur bangunan.
Agar hasilnya lebih maksimal, veneer tahan air bisa dipasang pada dinding luar rumah.
Veneer ini bertindak sebagai lapisan tambahan yang melindungi dinding utama dari tekanan air banjir.
Dengan adanya lapisan pelindung ini, risiko air merembes ke dalam rumah bisa berkurang secara signifikan.
Baca Juga : 7 Tips Membangun Rumah Tropis yang Nyaman dan Hemat Energi
3. Bangun Penghalang Khusus Penghambat Banjir
Solusi lain yang cukup efektif adalah membangun penghalang khusus di sekitar rumah.
Penghalang ini bisa berupa dinding beton, tanggul mini, pagar kedap air, atau bahkan pintu banjir yang bisa ditutup ketika debit air meningkat.
Penghalang banjir biasanya ditempatkan di area strategis, misalnya di depan pintu masuk, halaman, atau sekeliling rumah.
Fungsinya adalah menahan laju air agar tidak langsung masuk ke dalam rumah.
Meski membutuhkan biaya tambahan, keberadaan penghalang akan memberikan perlindungan ekstra, terutama untuk rumah yang berada di dataran rendah atau dekat sungai.
4. Tinggikan Bangunan
Cara paling ampuh membuat rumah anti banjir adalah meninggikan bangunan.
Desain rumah panggung atau rumah dengan pondasi tinggi terbukti efektif mencegah air masuk.
Tinggi bangunan sebaiknya disesuaikan dengan rata-rata ketinggian banjir di kawasan tersebut, sehingga air tidak mudah menggenangi lantai rumah.
Selain aman dari banjir, rumah yang ditinggikan juga memiliki nilai estetika tersendiri.
Dari sisi arsitektur, rumah panggung modern bisa tetap terlihat elegan sekaligus fungsional.
Tinggi lantai yang lebih tinggi dari permukaan tanah juga dapat membuat sirkulasi udara di bawah rumah lebih baik sehingga suasana dalam rumah terasa lebih sejuk.
Investasi dalam membangun rumah tahan banjir memang membutuhkan biaya lebih di awal, namun manfaatnya akan terasa jangka panjang.
Hunian menjadi lebih aman, perawatan lebih mudah, dan yang terpenting, penghuni bisa merasa tenang meski musim hujan datang.
(Eno/TribunJualBeli.com)



















Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!