zoom-in lihat foto Ingin Beli Rumah dengan Kredit Tanpa Agunan? Pertimbangkan Dulu 4 Hal Penting Ini
Ilustrasi Membeli Rumah (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membeli rumah adalah salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup.

Namun, tidak semua orang memiliki tabungan cukup besar untuk langsung membayar tunai atau memenuhi persyaratan kredit pemilikan rumah (KPR) konvensional yang biasanya memerlukan agunan.

Sebagai alternatif, banyak orang melirik kredit tanpa agunan (KTA) untuk membeli rumah, terutama sebagai dana tambahan untuk uang muka atau renovasi.

Meski terlihat menarik, langkah ini tetap perlu dipikirkan dengan matang.

Kredit tanpa agunan menawarkan kemudahan karena tidak memerlukan jaminan aset seperti rumah atau kendaraan.

Proses pengajuan juga relatif cepat dan syaratnya tidak serumit KPR.

Namun, dibalik kemudahan itu, ada beberapa risiko yang patut diwaspadai. Sebelum benar-benar menggunakan KTA sebagai jalan untuk mewujudkan kepemilikan rumah, sebaiknya pahami dulu empat hal penting berikut ini:

Baca Juga : Jangan Sampai Salah! Ini 5 Kesalahan Umum Saat Membeli Rumah

1. Bunga Lebih Tinggi dari KPR Konvensional

Bunga Lebih Tinggi dari KPR Konvensional

KTA umumnya memiliki bunga yang jauh lebih tinggi dibandingkan kredit rumah biasa.

2 dari 4 halaman

Jika KPR konvensional menawarkan bunga sekitar 5–10% per tahun, KTA bisa mematok bunga mencapai 18–24% per tahun, bahkan lebih, tergantung dari tenor dan profil risiko peminjam.

Hal ini tentu berdampak pada jumlah cicilan bulanan dan total pembayaran dalam jangka panjang.

Sebelum mengajukan, sangat penting untuk menghitung dengan teliti berapa total kewajiban yang harus dibayarkan, bukan hanya cicilan bulanannya saja.

Jangan sampai rumah yang dibeli justru menjadi beban karena tingginya bunga dari pinjaman tanpa jaminan.

2. Tenor Pinjaman Lebih Pendek

Salah satu kekurangan dari KTA adalah jangka waktu pinjamannya yang lebih singkat dibanding KPR.

Martha Igawati
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Dijual Rumah Murah 2 Lantai, 4KT, 2KM, SHM, LT. 168m2, LB. 200m2 - Jakarta Barat
Rp 10,000,000,000.00
dki-jakarta

Umumnya, KTA hanya memberikan tenor maksimal 5 tahun, sedangkan KPR bisa mencapai 15 hingga 25 tahun.

Konsekuensinya, cicilan bulanan akan jauh lebih besar jika nominal pinjamannya cukup tinggi.

Hal ini perlu menjadi pertimbangan serius, apalagi jika kondisi keuangan masih belum stabil atau terdapat cicilan lain yang sedang berjalan.

Pastikan penghasilan bulanan mencukupi untuk menutup seluruh kewajiban tanpa mengganggu kebutuhan hidup sehari-hari.

3 dari 4 halaman

Baca Juga : Mau Beli Rumah? Jangan Abaikan 8 Surat Resmi Ini

3. Risiko Gagal Bayar Lebih Tinggi

Risiko Gagal Bayar Lebih Tinggi

Karena cicilan KTA cenderung besar dan tenor singkat, risiko gagal bayar juga meningkat jika tidak dikelola dengan baik.

Berbeda dengan KPR yang menjadikan rumah sebagai jaminan, pada KTA tidak ada aset yang bisa disita, sehingga pihak bank akan mengejar pelunasan melalui proses hukum atau penagihan intensif.

Ini bisa merusak skor kredit dan reputasi finansial secara jangka panjang.

Sebelum memutuskan, penting untuk mengevaluasi kondisi keuangan pribadi: apakah cukup stabil untuk menanggung cicilan dalam beberapa tahun ke depan?

Termasuk mengantisipasi kemungkinan kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan darurat lainnya.

4. Tidak Bisa Langsung Digunakan untuk Beli Rumah Secara Formal

Meskipun uang dari KTA bisa digunakan untuk keperluan apa saja, termasuk membeli rumah, pinjaman jenis ini tidak diakui secara langsung sebagai skema pembiayaan properti oleh lembaga keuangan atau pengembang perumahan.

Martha Igawati
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Dijual Rumah Murah, LT. 332m2, LB. 199m2, SHM, Cash Only, di Ayub, Pasar Minggu - Jakarta Selatan
Rp 7,329,970,000.00
dki-jakarta

Artinya, dana dari KTA biasanya digunakan sebagai tambahan modal, misalnya untuk melengkapi uang muka atau membayar rumah secara bertahap dari penjual perorangan, bukan lewat pengembang resmi.

4 dari 4 halaman

Jadi, penting untuk memahami struktur pembelian yang digunakan.

Jika ingin rumah yang legalitasnya jelas dan aman, sebaiknya tetap mengupayakan KPR atau sistem cicilan melalui pengembang yang terpercaya.

KTA bisa digunakan sebagai solusi pelengkap, bukan sebagai sumber utama pembiayaan rumah.

Jika berniat menggunakan KTA, pastikan untuk memiliki perencanaan yang matang dan disiplin dalam mengelola keuangan.

Pertimbangkan juga untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau pihak bank agar memahami seluruh konsekuensinya secara menyeluruh.

Rumah idaman memang penting, tetapi kondisi finansial yang sehat jauh lebih berharga.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya