BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bahan bakar minyak (BBM) bukan hanya sekadar sumber tenaga bagi sepeda motor.
BBM juga merupakan bagian penting yang memengaruhi performa, keawetan mesin, serta efisiensi penggunaan bahan bakar.
Sayangnya, masih banyak pemilik motor yang memilih BBM hanya karena harganya yang lebih murah tanpa mempertimbangkan rasio kompresi mesin motornya.
Padahal, setiap jenis motor telah dirancang oleh pabrikan dengan tingkat kompresi tertentu yang sesuai dengan nilai oktan BBM.
Menggunakan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah atau lebih tinggi dari yang disarankan dapat menyebabkan berbagai masalah pada motor.
Dari performa mesin yang menurun, pemborosan bahan bakar, hingga risiko kerusakan permanen yang mahal untuk diperbaiki.
Berikut ini adalah bahaya menggunakan BBM tidak sesuai dengan kompresi motor.
1. Mesin Mengalami Knocking atau Detonasi

Penggunaan BBM dengan nilai oktan lebih rendah dari kebutuhan mesin dapat menyebabkan knocking atau detonasi.
Detonasi adalah kondisi di mana bahan bakar terbakar sebelum waktunya akibat tekanan dan suhu tinggi dalam ruang bakar.
Hal ini menimbulkan suara menggelitik pada mesin, mengurangi tenaga, dan dalam jangka panjang dapat merusak piston dan komponen lainnya.
Detonasi tidak hanya membuat perjalanan menjadi tidak nyaman, tetapi juga memperpendek usia mesin.
BACA JUGA: Tak Banyak Orang Tahu, Inilah 4 Fungsi CDI Pada Motor
2. Performa Mesin Menurun

Mesin motor dirancang untuk bekerja optimal sesuai spesifikasi BBM yang dianjurkan pabrik.
Menggunakan BBM yang salah dapat membuat pembakaran menjadi tidak sempurna.
Akibatnya, akselerasi motor terasa berat, tarikan tidak responsif, dan motor terasa cepat panas.
Alhasil, motor menjadi kurang bertenaga, padahal konsumsi bahan bakar bisa tetap tinggi.
BACA JUGA: Piringan Cakram Motor Berkarat Bukan Masalah Sepele, Ini 4 Risiko Seriusnya!
3. Konsumsi BBM Menjadi Lebih Boros

Pembakaran yang tidak sempurna akibat BBM tidak sesuai kompresi membuat mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama.
Hal ini secara langsung meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Sehingga motor yang seharusnya lebih hemat BBM, malahan menjadi boros BBM.
Pemilihan BBM yang sesuai justru membantu pengendara menghemat biaya harian.
4. Timbul Kerak pada Ruang Bakar

BBM yang salah juga dapat meningkatkan residu karbon atau kerak di ruang bakar, klep, hingga kepala piston.
Timbunan kerak ini mempersempit ruang bakar, memengaruhi rasio kompresi, dan semakin memperparah gejala knocking.
Tenaga mesin juga akan berkurang karena banyak endapan karbon di ruang bakar.
Dalam jangka panjang, kerak akan membuat mesin butuh perawatan lebih sering dan biaya lebih mahal.
Menggunakan BBM sesuai dengan rasio kompresi motor bukan hanya mengikuti anjuran pabrik, tetapi juga langkah penting menjaga performa, efiisiensi, dan keawetan mesin.
Jadi, selalu periksa rekomendasi BBM untuk motor Anda, dan jadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari perawatan motor sehari-hari. (*)
(Ilham/Tribunjualbeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!