BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membangun rumah bukan hanya soal desain atau lokasi, tetapi juga tentang pemilihan bahan bangunan yang tepat.
Terutama pada rumah bergaya minimalis, pemilihan material yang efisien dan ekonomis menjadi kunci agar proyek pembangunan tetap sesuai anggaran.
Gaya minimalis sendiri menekankan kesederhanaan, efisiensi ruang, serta fungsi, sehingga sangat cocok dipadukan dengan bahan bangunan yang ringan, tahan lama, dan hemat biaya.
Berikut ini lima bahan bangunan yang dinilai hemat biaya namun tetap berkualitas untuk rumah bergaya minimalis:
Baca Juga : 7 Material Rumah Tahan Lama dan Ramah Lingkungan yang Wajib Diketahui
1. Bata Ringan

Bata ringan merupakan alternatif modern pengganti bata merah.
Terbuat dari campuran pasir silika, semen, dan bahan kimia tertentu, material ini memiliki bobot yang lebih ringan serta permukaan yang halus dan presisi.
Proses pemasangan pun jadi lebih cepat dan rapi, sehingga biaya tenaga kerja dapat ditekan.
Keunggulan lainnya adalah kemampuan isolasi panas dan suara yang cukup baik, menciptakan suasana ruangan yang nyaman.
Permukaan yang rata juga meminimalkan kebutuhan akan plester tebal, mempercepat proses finishing dan menghemat material tambahan.
2. Semen Ekspos
Semen ekspos merupakan teknik finishing di mana permukaan beton atau plesteran dibiarkan terbuka dan tidak dilapisi cat.
Gaya ini cocok untuk rumah minimalis modern maupun industrial karena tampilannya yang natural, bersih, dan elegan.
Menggunakan semen ekspos tidak hanya menghemat biaya cat atau pelapis dinding, tetapi juga mempercepat pengerjaan konstruksi.
Selain itu, karakteristiknya yang tahan lembap dan tidak mudah kotor membuatnya mudah dalam perawatan jangka panjang.
3. Kayu Olahan seperti Plywood dan MDF

Baca Juga : Bikin Kamar Mandi Lebih Sejuk dan Ramah Lingkungan dengan 5 Material Ini
Untuk keperluan interior, penggunaan kayu olahan seperti multipleks (plywood) dan MDF (Medium-Density Fibreboard) dapat menjadi solusi ekonomis dibanding kayu solid.
Material ini cocok untuk perabotan, plafon, dinding, hingga lantai rumah minimalis.
Plywood memiliki ketahanan terhadap air yang cukup baik, sedangkan MDF lebih halus dan cocok untuk finishing cat.
Keduanya mudah dibentuk, ringan, serta tersedia dalam berbagai ketebalan.
Dengan sentuhan desain yang tepat, kayu olahan bisa tampil menawan tanpa menguras anggaran.
4. Atap Spandek atau Galvalum
Untuk bagian atap, spandek dan galvalum merupakan bahan yang ringan, tahan lama, dan lebih murah dibandingkan genteng tanah liat atau beton.
Kombinasi bahan aluminium dan seng pada atap spandek memberikan ketahanan terhadap karat sekaligus membantu memantulkan panas, sehingga suhu dalam rumah lebih stabil.
Bobot yang ringan juga membuat struktur rangka atap tidak perlu terlalu kuat, yang berarti biaya material rangka dan pemasangan bisa lebih hemat.
Cocok untuk desain rumah minimalis yang mengutamakan kepraktisan.
5. Keramik Ukuran Kecil atau Ubin Vintage

Untuk lantai rumah, keramik berukuran kecil atau ubin bergaya klasik sering kali lebih terjangkau dibandingkan granit atau marmer.
Motif dan pola sederhana bisa memberi kesan bersih dan lapang pada ruangan, sesuai karakter rumah minimalis.
Selain itu, keramik kecil mudah dipasang di ruang sempit dan tidak banyak menghasilkan limbah potongan.
Beberapa ubin bergaya vintage juga memiliki nilai estetika tinggi dengan harga yang cukup ekonomis, terutama jika dibeli dalam jumlah besar.
Pemilihan bahan bangunan yang tepat bukan hanya soal hemat biaya, tetapi juga tentang keberlanjutan, fungsionalitas, dan kemudahan perawatan.
Dengan perencanaan matang, rumah minimalis idaman bisa terwujud secara efisien dan tahan lama.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!