BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Meski dikenal tahan panas dan murah, pemerintah dan para ahli kini mendorong penghapusan penggunaan asbes di sektor perumahan, terutama pada proyek rumah rakyat.
Atap berbahan asbes menyimpan ancaman serius bagi kesehatan.
Serat halus dari material ini dapat terlepas ke udara dan terhirup tanpa disadari oleh penghuni rumah.
Dalam jangka panjang, paparan asbes berisiko menyebabkan penyakit kronis yang mematikan.
Pasalnya, asbes bahkan termasuk dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), sehingga proses pembuangannya pun membutuhkan prosedur khusus.
Mengetahui bahaya ini, penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih material atap yang aman dan ramah lingkungan.
Penyakit Serius Akibat Paparan Asbes
Banyak orang tidak menyadari bahwa paparan asbes bisa memicu sejumlah penyakit mematikan.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Mesotelioma
Kanker agresif yang menyerang lapisan paru-paru atau perut.
Hampir semua kasus mesotelioma disebabkan oleh paparan asbes, dan penyakit ini sangat sulit disembuhkan.
2. Kanker Paru-Paru
Tak kalah berbahaya dengan kanker akibat rokok, kanker paru-paru karena asbes memiliki risiko lebih tinggi jika penderitanya juga seorang perokok.
3. Asbestosis
Penyakit paru kronis yang muncul akibat terbentuknya jaringan parut pada paru-paru setelah paparan asbes dalam jangka panjang.
Gejalanya berupa sesak napas kronis hingga risiko kematian.
4. Penebalan Pleura
Terjadi ketika lapisan paru-paru menebal akibat iritasi asbes. Akibatnya, penderita merasakan nyeri dada dan kesulitan bernapas.
Fakta mengejutkan:
Ternyata, korban jiwa akibat paparan asbes lebih banyak dari kecelakaan lalu lintas
Berdasarkan data dari Health and Safety Executive (HSE), setiap tahunnya sekitar 5.000 pekerja di dunia meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan asbes, angka ini bahkan lebih tinggi dari korban kecelakaan lalu lintas.
Sekitar 20 pekerja bangunan juga dilaporkan meninggal setiap minggu akibat paparan asbes di masa lalu.
Untungnya, asbes kini sudah tak digunakan developer properti.
Praktisi properti dan Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), Bambang Eka Jaya, mengungkapkan bahwa asbes sudah lama ditinggalkan oleh para pengembang rumah, bahkan untuk proyek perumahan sederhana sekalipun.
“Asbes memang dulu populer karena murah, tapi kini dianggap tidak layak. Material ini bisa mengancam kesehatan penghuni rumah, terutama jika partikel kecilnya lepas dan terhirup,” jelas Bambang.
Jadi, bagi kamu yang sedang membangun atau merenovasi rumah, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan asbes sebagai material atap.
Meski lebih murah di awal, risiko jangka panjang yang ditimbulkan, baik bagi kesehatan maupun lingkungan, jauh lebih besar.
Pilihlah material alternatif yang lebih aman, seperti genteng metal, spandek, atau atap polycarbonate yang kini semakin terjangkau dan ramah lingkungan.
(Lilyana/Tribunjualbeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!