zoom-in lihat foto 5 Alasan Mengapa Tidak Disarankan Menaruh Jari di Tuas Rem Motor Saat Berkendara
Ilustrasi Menaruh Jari di Tuas Rem Motor Saat Berkendara (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Mengendarai sepeda motor membutuhkan konsentrasi tinggi dan keterampilan dalam mengontrol kendaraan dengan baik.

Banyak pengendara, baik pemula maupun berpengalaman, memiliki kebiasaan menaruh satu atau dua jari di tuas rem depan dengan alasan agar bisa lebih cepat bereaksi saat kondisi darurat.

Padahal, kebiasaan ini justru bisa menimbulkan risiko kecelakaan jika tidak dilakukan dengan tepat.

Menempatkan jari di tuas rem sepanjang waktu bukan hanya mengganggu posisi tangan, tetapi juga bisa menyebabkan pengereman tidak disengaja atau reaksi refleks yang salah.

Untuk lebih memahami risikonya, berikut adalah lima alasan penting mengapa kebiasaan tersebut sebaiknya dihindari saat berkendara:

Baca Juga : 7 Tips Berkendara Motor Sport dengan Nyaman dan Aman

1. Rawan Terjadi Pengereman Tidak Sengaja

Salah satu bahaya utama dari menaruh jari di tuas rem adalah kemungkinan terjadinya pengereman secara tidak sengaja.

Deni
tjb blogtjb blogtjb blog
Motor Bekas Honda Vario 110 LED Tahun 2019 - Yogyakarta
Rp 7,000,000.00
di-yogyakarta

Hal ini sangat mungkin terjadi ketika motor melintasi jalan yang tidak rata, seperti jalan berlubang, bergelombang, atau saat melintasi polisi tidur dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Getaran atau guncangan pada stang motor bisa membuat jari secara refleks menekan tuas rem.

2 dari 4 halaman

Jika ini terjadi pada rem depan, motor bisa mengalami penguncian roda depan yang sangat berisiko menyebabkan slip dan pengendara terjatuh, terutama saat motor dalam kecepatan menengah hingga tinggi.

2. Mengurangi Kontrol dan Keseimbangan pada Stang

Mengurangi Kontrol dan Keseimbangan pada Stang

Saat jari ditempatkan di tuas rem, otomatis posisi genggaman tangan di grip stang menjadi tidak penuh.

Ini berarti hanya sebagian dari telapak tangan yang benar-benar menggenggam stang.

Padahal, saat berkendara, pengendara sangat membutuhkan kontrol yang stabil, terutama saat melewati jalanan yang tidak rata, berbelok, atau dalam kondisi lalu lintas yang padat.

Tanpa genggaman penuh, pengendara akan lebih sulit mengendalikan arah motor secara presisi.

Kondisi ini membuat motor menjadi lebih rawan oleng atau tidak stabil, apalagi jika terjadi manuver mendadak seperti menghindari lubang atau kendaraan lain.

3. Refleks Pengereman Bisa Menjadi Tidak Tepat

Baca Juga : 7 Panduan Berkendara Motor Matik di Tengah Kemacetan agar Tetap Nyaman dan Aman

Dalam situasi darurat, refleks tubuh sangat menentukan bagaimana pengendara merespons keadaan.

3 dari 4 halaman

Menaruh jari di tuas rem bisa menyebabkan pengendara bereaksi terlalu cepat atau malah keliru menekan rem ketika tidak diperlukan.

Misalnya, saat ada kendaraan yang tiba-tiba melambat di depan, insting yang terbentuk dari kebiasaan ini bisa membuat pengendara langsung menarik tuas rem secara mendadak tanpa memperhitungkan jarak atau kondisi jalan.

Padahal, dalam kondisi tertentu, manuver menghindar atau mengurangi gas bisa jauh lebih aman dibandingkan melakukan pengereman mendadak.

Pengereman yang tidak tepat malah bisa memperparah situasi, terutama jika dilakukan di tikungan atau saat permukaan jalan licin.

4. Membuat Tangan Cepat Lelah dan Pegal

Membuat Tangan Cepat Lelah dan Pegal

Kebiasaan menaruh jari di tuas rem dalam waktu lama juga berdampak pada kenyamanan tangan.

Otot-otot jari dan pergelangan tangan akan terus menahan posisi yang tidak natural.

Hal ini bisa menyebabkan kelelahan otot lebih cepat, rasa kaku, atau bahkan kram ringan pada jari-jari tangan, terutama jika berkendara dalam perjalanan jauh atau kondisi macet.

Kondisi tangan yang pegal dapat menurunkan refleks dan mengganggu kestabilan saat mengoperasikan gas, rem, maupun kopling jika menggunakan motor manual.

Dalam jangka panjang, ini bisa memengaruhi kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

4 dari 4 halaman

5. Tidak Sesuai dengan Teknik Berkendara yang Aman

Dalam pelatihan safety riding, baik oleh kepolisian maupun lembaga pelatihan resmi, pengendara selalu diajarkan untuk hanya menempatkan jari di tuas rem saat benar-benar dibutuhkan.

Deni
tjb blogtjb blogtjb blog
Motor Bekas Honda Vario 110 Karbu Tahun 2013 - Sleman
Rp 5,000,000.00
di-yogyakarta

Artinya, selama berkendara normal di jalanan, posisi tangan harus menggenggam penuh stang agar kontrol kendaraan tetap maksimal.

Penerapan teknik berkendara yang benar tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga membentuk kebiasaan mengemudi yang lebih disiplin dan sadar situasi.

Menjaga posisi tangan yang ideal merupakan bagian penting dari keselamatan berkendara yang sering kali diremehkan.

Agar berkendara tetap aman dan nyaman, pastikan untuk selalu menggenggam stang motor secara penuh dan hanya menggunakan rem saat benar-benar diperlukan.

Disiplin dalam teknik berkendara adalah kunci utama untuk meminimalkan risiko di jalan dan menjaga keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya