zoom-in lihat foto 5 Tips Memperlakukan Motor Baru agar Tidak Cepat Rusak
Ilustrasi Memiliki Motor Baru (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membeli motor baru tentu menjadi kebanggaan tersendiri.

Selain karena tampilannya yang masih segar dan bersih, performa mesin juga dalam kondisi optimal.

Namun, euforia memiliki kendaraan baru sering membuat pengendara kurang memperhatikan bagaimana cara memperlakukan motor di masa awal pemakaian.

Padahal, perawatan dan kebiasaan yang dilakukan sejak hari pertama sangat berpengaruh terhadap usia pakai dan keandalan mesin dalam jangka panjang.

Motor baru memiliki sejumlah komponen yang masih dalam proses penyesuaian, khususnya pada bagian mesin dan sistem pelumasannya.

Oleh karena itu, perlakuan yang tepat sejak awal bukan hanya akan menjaga performanya tetap prima, tetapi juga mencegah kerusakan dini yang bisa mengakibatkan biaya perbaikan tak terduga.

Berikut ini lima tips penting memperlakukan motor baru agar tetap awet dan tidak cepat rusak:

Baca Juga : Jangan Langsung Digeber, Ini Alasan Motor Baru Harus Melewati Masa Inreyen

1. Jangan Langsung Digeber, Hindari Kecepatan Tinggi Selama Masa Inreyen

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pemilik motor baru adalah langsung menggunakan motor secara agresif, mengebut, mengerem mendadak, atau membawa beban berat.

Jual cepat butuh dana
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Dijual Motor Kawasaki Bajaj Ns 200, Tahun 2014, Palt B, Surat Lengkap - Lampung Tengah
Rp 7,500,000.00
lampung
2 dari 4 halaman

Padahal, pada 500–1.000 kilometer pertama, motor sebaiknya digunakan secara lembut dalam kecepatan sedang.

Fase ini dikenal dengan istilah inreyen, yaitu masa penyesuaian antar komponen mesin seperti piston, ring piston, dan dinding silinder.

Dalam periode ini, permukaan logam masih kasar dan memerlukan waktu untuk saling menyesuaikan agar dapat bekerja secara optimal dan minim gesekan.

Jika motor langsung dipacu pada putaran mesin tinggi sejak awal, komponen tersebut bisa mengalami gesekan berlebihan, mempercepat keausan, bahkan menyebabkan kerusakan permanen.

Idealnya, gunakan motor pada kecepatan di bawah 60 km/jam dan hindari membuka gas secara tiba-tiba.

Gunakan gigi secara berurutan, dan jangan memaksa motor bekerja di putaran mesin terlalu rendah atau terlalu tinggi.

2. Biasakan Memanaskan Mesin Sebelum Berkendara

Biasakan Memanaskan Mesin Sebelum Berkendara
Biasakan Memanaskan Mesin Sebelum Berkendara

Kebiasaan sederhana ini sering diabaikan, padahal sangat penting untuk motor baru maupun lama.

Saat mesin dalam keadaan dingin, oli belum menyebar sempurna ke seluruh bagian mesin.

Dengan memanaskan motor selama 1–3 menit sebelum digunakan, oli bisa bersirkulasi dan melumasi komponen mesin dengan optimal.

3 dari 4 halaman

Namun, cara memanaskan mesin juga harus benar.

Biarkan mesin hidup dalam posisi langsam, jangan malah menggeber gas berkali-kali.

Menggeber gas saat mesin belum panas justru bisa merusak komponen dalam karena oli belum bekerja maksimal.

Memanaskan motor secara rutin akan membantu menjaga performa mesin tetap stabil, sekaligus meminimalkan risiko aus atau gesekan kering yang mempercepat kerusakan pada motor baru.

3. Gunakan Jenis Bahan Bakar yang Direkomendasikan Pabrikan

Baca Juga : Bingung Saat Ingin Membeli Motor Baru? Coba Lakukan 5 Tips Ini!

Motor keluaran terbaru umumnya dirancang untuk beroperasi dengan bahan bakar beroktan tinggi.

Masing-masing mesin memiliki rasio kompresi berbeda yang membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan tertentu agar pembakaran berlangsung sempurna.

Menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari rekomendasi bisa menyebabkan gejala knocking, yaitu ledakan tidak sempurna di ruang bakar yang membuat mesin berbunyi kasar dan lebih cepat rusak.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menurunkan efisiensi bahan bakar, membuat mesin cepat panas, dan memperpendek usia pakai komponen mesin.

4 dari 4 halaman

Untuk mengetahui jenis bahan bakar yang tepat, cek buku manual kendaraan atau tanyakan langsung kepada dealer resmi.

Gunakan bahan bakar yang sesuai sejak awal agar mesin bekerja optimal dan bebas gangguan.

4. Jangan Lewatkan Servis Pertama

Jangan Lewatkan Servis Pertama
Jangan Lewatkan Servis Pertama

Servis pertama merupakan bagian penting dari proses perawatan awal motor baru.

Biasanya dilakukan pada kilometer ke-500 hingga 1.000, tergantung merek dan jenis motor.

Pada tahap ini, teknisi akan memeriksa kondisi baut, oli mesin, sistem injeksi, dan komponen lain yang berpotensi mengalami pelonggaran selama pemakaian awal.

Servis pertama juga menjadi momen penting untuk mengganti oli mesin.

Oli awal sering kali membawa serpihan logam halus hasil gesekan dari komponen baru. Jika tidak segera diganti, serpihan ini bisa mempercepat keausan mesin.

Jangan tunda servis pertama karena justru akan berdampak buruk dalam jangka panjang.

Selain itu, servis tepat waktu juga menjaga garansi pabrik tetap berlaku sesuai ketentuan.

5. Gunakan Motor dengan Wajar dan Hindari Beban Berlebihan

Motor baru perlu digunakan secara bertahap.

Sepeda Motor Bekas
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Motor Yamaha X-Ride Tahun 2013 Bekas - Jakarta Timur
Rp 5,200,000.00
dki-jakarta

Hindari langsung membawa penumpang berat atau barang berlebihan, karena sistem suspensi dan rangka juga masih beradaptasi dengan beban.

Selain itu, pengereman mendadak, akselerasi ekstrem, atau melewati jalan berlubang dengan kecepatan tinggi juga harus dihindari.

Gunakan motor secara wajar, pelajari respon mesinnya, dan biasakan kontrol gas dan rem secara halus.

Gaya berkendara yang baik sejak awal tidak hanya melindungi motor dari keausan dini, tetapi juga membuat pengendara terbiasa dengan karakteristik kendaraannya, sehingga lebih aman dalam jangka panjang.

Motor yang dirawat dengan baik sejak awal akan memberikan kenyamanan berkendara, lebih hemat perawatan, dan memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi di masa mendatang.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya