lihat foto
BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Mengganti aki motor adalah salah satu langkah umum untuk mengatasi masalah kelistrikan, terutama ketika motor mulai sulit dinyalakan.
Namun dalam beberapa kasus, meskipun aki sudah diganti baru, motor tetap sulit distarter bahkan mati total.
Kondisi ini sering kali membuat bingung, karena aki baru seharusnya mampu menyuplai daya listrik dengan baik.
Namun ternyata, permasalahan tidak selalu bersumber dari aki, melainkan bisa berasal dari komponen lain dalam sistem kelistrikan maupun sistem pembakaran motor.
Daripada langsung menyalahkan kualitas aki, penting untuk memahami bahwa ada beberapa faktor teknis lain yang bisa memengaruhi performa starter. Berikut enam penyebab umum motor susah distarter meskipun menggunakan aki yang masih baru:
Baca Juga : Jangan Salah Pilih! Begini 6 Cara Memilih Aki Motor yang Sesuai
1. Kabel dan Terminal Aki Longgar atau Korosi
Kabel penghubung aki dan terminalnya memegang peranan penting dalam menyalurkan arus listrik.
Meskipun aki masih baru, jika kabel penghubung longgar atau terminal kotor dan berkarat, maka arus listrik tidak dapat mengalir sempurna ke sistem starter.
Hal ini bisa menyebabkan motor tidak merespons saat tombol starter ditekan, atau hanya terdengar suara klik tanpa pergerakan mesin.
Untuk menjaga koneksi tetap stabil, pastikan kabel terpasang dengan kencang dan terminal bersih dari karat.
Oksidasi ringan bisa dibersihkan menggunakan sikat kawat halus atau amplas, sementara koneksi longgar bisa diperkuat dengan mengencangkan baut terminal.
2. Sekring Putus atau Terjadi Korsleting
Sekring berfungsi melindungi sistem kelistrikan dari arus pendek.
Jika terjadi korsleting pada jalur kabel atau beban kelistrikan berlebihan, sekring akan putus secara otomatis.
Akibatnya, meskipun aki dalam kondisi prima, arus listrik tidak bisa mengalir menuju sistem starter atau ECU.
Pemeriksaan rutin pada sekring utama sangat dianjurkan, terutama jika motor tiba-tiba tidak bisa distarter tanpa gejala sebelumnya.
Jika sekring putus, penting untuk mencari tahu penyebabnya sebelum menggantinya, agar kerusakan tidak terulang kembali.
Waspadai juga kemungkinan adanya kabel yang terkelupas atau konslet di area tersembunyi.
3. Dinamo Starter Mengalami Kerusakan
Baca Juga : Aki Motor Cepat Drop? Ini 7 Penyebab Umumnya
Dinamo starter merupakan komponen yang mengubah energi listrik dari aki menjadi energi mekanik untuk memutar mesin.
Bila dinamo ini lemah, aus, atau gulungan di dalamnya rusak, maka proses starter akan terganggu.
Gejalanya bisa berupa suara klik berulang, starter yang berputar pelan, atau tidak merespons sama sekali meski tombol sudah ditekan.
Kerusakan pada dinamo starter memerlukan penanganan teknis, seperti penggantian karbon brush, perbaikan gulungan, atau penggantian unit secara keseluruhan.
Pemeriksaan oleh teknisi berpengalaman sangat disarankan untuk memastikan kondisi dinamo sebelum mengambil langkah perbaikan.
4. Tombol Starter atau Switch Bermasalah
Tombol starter yang aus atau kotor bisa menyebabkan kontak listrik tidak berjalan sempurna saat ditekan.
Permukaan logam yang seharusnya menghantarkan arus bisa tertutup debu, karat, atau mengalami kerusakan mekanis.
Akibatnya, motor menjadi sulit dinyalakan meskipun suplai daya dari aki berjalan normal.
Membersihkan tombol starter atau mengganti switch yang sudah tua dapat menjadi solusi.
Pada beberapa jenis motor, tombol starter terhubung langsung dengan kabel kecil yang rentan tergesek atau tertekuk, sehingga aliran listrik terputus tanpa disadari.
5. Sistem Pembakaran Terganggu
Sistem starter mungkin berfungsi dengan baik, tetapi mesin tetap tidak menyala karena bahan bakar tidak masuk secara optimal.
Karburator yang tersumbat atau injektor yang kotor dapat menghambat proses pencampuran bahan bakar dan udara.
Akibatnya, pembakaran tidak terjadi meskipun motor berputar saat distarter.
Servis berkala pada sistem bahan bakar sangat diperlukan, termasuk pembersihan karburator, throttle body, dan filter udara.
Untuk motor injeksi, pembersihan injektor menggunakan alat khusus bisa membantu mengembalikan kinerja semula dan memastikan suplai bahan bakar berjalan normal.
6. Gangguan pada ECU atau Sensor untuk Motor Injeksi
Motor dengan sistem injeksi mengandalkan berbagai sensor yang terhubung ke ECU (Electronic Control Unit).
Jika salah satu sensor bermasalah, seperti sensor suhu mesin, sensor posisi crankshaft, atau sensor throttle, maka ECU bisa gagal memberikan perintah untuk memulai proses starter.
Bahkan dalam kondisi aki prima, motor tetap tidak bisa dinyalakan karena sistem elektronik tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Pemeriksaan gangguan ini biasanya membutuhkan alat diagnostik scanner khusus untuk membaca kode kerusakan.
Bila ditemukan error pada salah satu sensor, penggantian atau perbaikan modul dapat menjadi solusi untuk mengembalikan performa sistem starter.
Dengan perhatian yang tepat terhadap setiap komponen, motor dapat tetap dalam kondisi prima dan siap digunakan kapan saja tanpa hambatan berarti, termasuk saat kondisi cuaca tidak menentu atau setelah penggantian aki baru.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!