BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Di tengah naiknya harga properti dan kebutuhan finansial masa depan yang semakin kompleks, investasi properti menjadi salah satu pilihan menarik untuk generasi muda.
Sayangnya, masih banyak anak muda yang beranggapan bahwa investasi properti hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah mapan secara ekonomi.
Padahal, dengan perencanaan yang tepat, literasi keuangan yang cukup, dan strategi yang sesuai, investasi properti bisa dimulai sejak usia 20-an.
Memulai lebih awal bukan hanya memungkinkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang, tetapi juga memberikan ruang belajar dan pengalaman investasi sejak dini.
Berikut adalah lima tips penting yang bisa membantu anak muda memulai dan sukses dalam investasi properti:
Baca Juga : 5 Panduan Memilih Lokasi Tempat Tinggal yang Ideal untuk Keseharian dan Investasi
1. Mulai dari Properti Skala Kecil dan Sesuai Kemampuan

Banyak orang berpikir bahwa untuk mulai berinvestasi properti, dibutuhkan modal besar.
Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian.
Saat ini, terdapat berbagai pilihan properti berskala kecil yang relatif terjangkau, seperti rumah subsidi, apartemen studio, rumah second di pinggiran kota, hingga rumah kost kecil.
Properti berskala kecil memiliki kelebihan dalam hal akses pembiayaan dan potensi pasar sewa yang lebih luas, terutama jika berada di kawasan strategis seperti dekat kampus, pusat bisnis, atau transportasi umum.
Selain itu, properti seperti ini juga cenderung lebih likuid karena permintaan sewanya relatif tinggi dan stabil.
Mulailah dengan properti yang sesuai kemampuan dan jangan terlalu memaksakan membeli aset besar tanpa perencanaan keuangan yang matang.
2. Tentukan Tujuan Investasi: Jangka Pendek, Menengah, atau Panjang
Sebelum membeli properti, penting untuk menetapkan tujuan investasi secara jelas. Apakah properti tersebut akan disewakan?
Apakah ingin dijual kembali saat harga naik? Atau ingin dijadikan tempat tinggal pribadi yang nantinya juga menjadi aset?
Memahami tujuan ini akan membantu menentukan jenis properti yang dibeli, lokasi terbaik, hingga strategi pengelolaan aset ke depannya.
Misalnya, jika targetnya adalah mendapatkan penghasilan pasif lewat sewa, maka properti di area ramai seperti dekat universitas atau kawasan industri akan lebih cocok.
Sementara itu, jika mengincar keuntungan dari kenaikan harga tanah, memilih properti di daerah berkembang atau proyek infrastruktur baru bisa jadi pilihan tepat.
Dengan arah yang jelas, kamu akan lebih mudah menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dan menghindari keputusan impulsif.
3. Manfaatkan Fasilitas Pembiayaan dan Program Khusus Milenial

Salah satu tantangan terbesar dalam memulai investasi properti adalah keterbatasan modal awal.
Namun, kabar baiknya, kini banyak bank dan pengembang yang menawarkan program KPR dengan DP rendah, suku bunga ringan, atau tenor panjang khusus untuk milenial.
Bahkan, beberapa proyek menyediakan opsi cicilan tanpa KPR yang dapat diakses langsung melalui pengembang.
Sebelum memilih skema pembiayaan, penting untuk memahami seluruh persyaratan dan simulasi cicilan.
Pastikan angsuran tidak melebihi 30–35% dari penghasilan bulanan agar tidak mengganggu kebutuhan lain.
Cermati pula biaya tambahan seperti biaya notaris, pajak, dan biaya pemeliharaan properti.
Memanfaatkan program pembiayaan yang tepat bisa membantu kamu memiliki properti pertama lebih cepat dan tetap menjaga kondisi keuangan tetap sehat.
Baca Juga : 6 Tips Membeli Rumah di Luar Negeri untuk Investasi yang Menguntungkan
4. Tingkatkan Literasi Keuangan dan Properti Sejak Dini
Salah satu modal terpenting dalam investasi properti bukan hanya uang, tetapi juga pengetahuan.
Tanpa pemahaman yang cukup, kamu bisa salah memilih lokasi, overprice saat beli, atau salah menghitung potensi sewa dan nilai jual.
Untuk itu, luangkan waktu untuk belajar.
Banyak sumber belajar gratis maupun berbayar yang membahas strategi investasi properti, seperti buku, webinar, kanal YouTube, hingga komunitas online.
Pelajari cara membaca tren pasar, menganalisis return on investment (ROI), serta hukum-hukum dasar seputar jual-beli atau sewa properti.
Meningkatkan literasi ini akan memperkecil risiko kerugian dan membantumu membuat keputusan lebih objektif dan strategis, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
5. Disiplin Menabung dan Atur Keuangan Sejak Awal

Tidak ada investasi yang bisa dimulai tanpa modal, dan modal itu bisa kamu kumpulkan dengan disiplin finansial.
Sisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan ke instrumen jangka menengah seperti deposito, reksa dana pasar uang, atau emas, yang nantinya bisa dijadikan dana awal pembelian properti.
Buatlah anggaran bulanan yang realistis dan hindari pengeluaran konsumtif yang tidak mendesak.
Menunda kesenangan jangka pendek demi tujuan finansial jangka panjang adalah salah satu kunci sukses investasi di usia muda.
Bila perlu, gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet pribadi untuk mencatat pemasukan, pengeluaran, dan perkembangan tabungan secara rutin.
Dengan kebiasaan ini, kamu tidak hanya membangun modal, tapi juga karakter investor yang disiplin dan konsisten.
Jangan tunggu sampai mapan baru berinvestasi, karena justru investasi bisa jadi salah satu jalan menuju kemapanan itu sendiri.
Jadikan properti sebagai bagian dari rencana finansial jangka panjangmu, dan nikmati hasilnya di masa depan.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!