zoom-in lihat foto 4 Komponen Penting yang Harus Diketahui Sebelum Upgrade Rem Motor
Ilustrasi Pengereman Motor (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Sistem rem merupakan salah satu aspek paling krusial dalam keselamatan berkendara, baik untuk motor harian, touring, maupun motor balap.

Banyak pengendara yang ingin meningkatkan performa motor tidak hanya dari segi kecepatan, tetapi juga dari sisi pengereman.

Sayangnya, tidak sedikit pula yang terburu-buru melakukan upgrade tanpa memahami secara menyeluruh fungsi dan hubungan antara komponen-komponen yang ada di sistem rem.

Upgrade sistem pengereman tanpa pengetahuan yang cukup dapat menyebabkan ketidakseimbangan, kinerja rem yang tidak maksimal, atau bahkan potensi bahaya.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai komponen utama dalam sistem rem mutlak diperlukan sebelum melakukan modifikasi.

Berikut adalah empat komponen penting yang harus diketahui dan diperhatikan secara cermat sebelum melakukan upgrade sistem rem motor:

Baca Juga : Ternyata Ini 4 Fungsi Penting Lubang pada Piringan Cakram Rem Motor

1. Master Rem

Master Rem 
Master Rem

Master rem merupakan titik awal dari sistem pengereman hidrolik.

Komponen ini mengubah tenaga mekanik dari tangan atau kaki menjadi tekanan hidrolik yang disalurkan melalui selang menuju kaliper rem.

2 dari 4 halaman

Dalam sistem standar pabrikan, ukuran piston dan desain master rem umumnya dibuat untuk kebutuhan penggunaan normal sehari-hari.

Namun, bagi yang menginginkan performa rem yang lebih responsif dan bertenaga, master rem aftermarket bisa menjadi pilihan.

Upgrade ke master rem yang memiliki ukuran piston berbeda, biasanya lebih besar atau dengan sistem radial akan memberikan tekanan yang lebih stabil dan peningkatan kontrol dalam pengereman.

Master rem radial, misalnya, menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dalam mengubah tenaga tangan menjadi tekanan hidrolik.

Namun, perubahan ini harus disesuaikan dengan spesifikasi kaliper dan jenis kampas rem agar tidak terjadi ketidakseimbangan tekanan.

2. Selang Rem

Selang rem berfungsi sebagai penghubung antara master rem dan kaliper.

Deni
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Motor Bekas Honda Vario 125 CBS 2024 - Jakarta Barat
Rp 11,000,000.00
dki-jakarta

Di dalamnya mengalir cairan rem (brake fluid) yang membawa tekanan hidrolik dari tuas ke kaliper.

Pada motor standar, selang rem biasanya terbuat dari bahan karet yang fleksibel.

Masalahnya, bahan ini cenderung mengembang ketika terkena tekanan tinggi dan suhu panas, sehingga tekanan menjadi tidak maksimal dan respons pengereman bisa terasa "lembek" atau tidak langsung.

3 dari 4 halaman

Penggunaan selang rem braided, terbuat dari lapisan logam seperti baja tahan karat atau kevlar, dapat meminimalkan pelebaran selang saat tekanan tinggi. Hal ini menghasilkan tekanan yang lebih konsisten dan respons pengereman yang lebih baik.

Selang braided juga lebih tahan terhadap panas, yang sangat penting saat pengereman berulang atau dalam kondisi ekstrem.

Baca Juga : Gampang! Begini 5 Cara Mengganti Minyak Rem Motor Sendiri di Rumah

3. Kaliper Rem

Kaliper Rem
Kaliper Rem

Kaliper rem bertugas menekan kampas rem ke piringan cakram, menciptakan gesekan yang memperlambat atau menghentikan putaran roda.

Kaliper aftermarket sering kali memiliki desain dan material yang lebih unggul dibandingkan kaliper standar, seperti penggunaan bahan aluminium forged dan jumlah piston yang lebih banyak.

Kaliper dengan lebih banyak piston, misalnya 4-piston atau 6-piston, dapat menyebarkan tekanan lebih merata pada kampas rem, menghasilkan daya cengkeram yang lebih kuat dan kontrol pengereman yang lebih halus.

Kaliper juga menentukan ukuran piringan yang bisa dipasang, sehingga penting untuk memastikan kompatibilitas seluruh sistem saat melakukan upgrade.

Namun, peningkatan pada kaliper harus diimbangi dengan master rem yang sesuai. Kaliper dengan kebutuhan tekanan tinggi akan bekerja kurang optimal jika dipasangkan dengan master rem bertekanan rendah, begitu juga sebaliknya.

4. Piringan Cakram

4 dari 4 halaman

Piringan cakram adalah permukaan tempat kampas rem melakukan gesekan.

Deni
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Motor Bekas Yamaha Aerox 155 STD 2024 - Pandeglang
Rp 14,700,000.00
banten

Piringan ini langsung berpengaruh terhadap performa pengereman, baik dari sisi daya cengkeram maupun efisiensi pendinginan.

Piringan standar biasanya memiliki bentuk bulat polos, sedangkan piringan aftermarket sering hadir dalam bentuk bergelombang, berlubang, atau bahkan floating rotor yang lebih fleksibel dalam menyesuaikan perubahan suhu.

Piringan yang lebih besar secara diameter memiliki luas permukaan lebih besar sehingga mampu menyalurkan lebih banyak panas dan memberikan cengkeraman lebih kuat.

Piringan berlubang atau bergelombang juga membantu mempercepat proses pendinginan dan mengurangi risiko turunnya performa akibat panas berlebih.

Floating rotor memungkinkan piringan sedikit bergeser saat memuai, sehingga distribusi tekanan menjadi lebih merata.

Namun, pemilihan piringan juga harus memperhatikan ukuran kaliper, jenis kampas rem, dan ukuran velg.

Perubahan ukuran atau model piringan yang tidak sesuai bisa menyebabkan gesekan tidak merata, keausan yang lebih cepat, atau bahkan risiko kerusakan pada komponen lain.

Sebelum melakukan upgrade, sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan mekanik atau teknisi yang berpengalaman di bidang sistem pengereman.

Pilihan komponen yang tepat, pemasangan yang benar, dan perawatan berkala akan memastikan sistem rem bekerja optimal dan mendukung keselamatan di setiap perjalanan.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya