BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Sekring motor berfungsi sebagai pengaman dalam sistem kelistrikan, mencegah kerusakan lebih parah ketika terjadi arus pendek atau kelebihan beban.
Namun, sekering yang sering putus bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada sistem listrik sepeda motor.
Berikut empat masalah kelistrikan paling umum yang dapat menyebabkan sekering motor sering putus, beserta penjelasannya:
Baca Juga : 4 Fungsi Sekring Motor yang Sering Diabaikan
1. Korsleting
Korsleting atau hubungan arus pendek adalah penyebab paling umum dari sekring yang sering putus.
Hal ini terjadi ketika dua kabel dengan muatan berbeda saling bersentuhan, atau ketika kabel positif menyentuh bagian logam tanpa pelindung.
Kondisi ini menyebabkan aliran listrik melonjak secara tiba-tiba dan membuat sekring langsung terputus untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Korsleting bisa terjadi akibat isolasi kabel yang mengelupas, kabel terbakar, atau pemasangan kabel yang tidak rapi.
Pemeriksaan kabel secara menyeluruh, terutama pada bagian yang sering terkena panas atau gesekan, sangat penting untuk mencegah korsleting berulang.
2. Kabel yang Terbuka atau Terkelupas

Kabel yang terbuka atau lapisan pelindungnya aus dapat menyebabkan arus listrik bocor ke bagian bodi motor.
Kebocoran arus ini secara perlahan bisa mengakibatkan sekring menjadi panas dan putus.
Kondisi ini sering ditemukan pada motor yang sudah berusia lama, atau pada kendaraan yang sering digunakan dalam kondisi hujan dan panas bergantian.
Faktor lain seperti getaran berlebihan juga dapat menyebabkan kabel tergesek rangka hingga pelapisnya rusak.
Melakukan pengecekan berkala terhadap sistem kabel, serta penggunaan pelindung kabel tambahan (seperti spiral wrap atau selongsong kabel), dapat membantu mencegah masalah ini.
Baca Juga : 8 Cara Merawat Sekring Motor agar Tetap Aman dan Berfungsi Optimal
3. Pemakaian Aksesori Listrik Berlebihan atau Tidak Sesuai
Pemasangan aksesori seperti lampu tambahan, klakson modifikasi, charger HP, atau alarm motor tanpa memperhatikan kapasitas sistem kelistrikan dapat membebani sekring.
Setiap sekring dirancang untuk menahan arus dengan batas tertentu.
Ketika beban arus melebihi kapasitas tersebut, sekring akan otomatis putus.
Pemilihan komponen yang tidak sesuai standar pabrik atau sambungan kabel yang tidak profesional juga dapat meningkatkan risiko arus berlebih.
Sebelum menambahkan aksesori listrik, sebaiknya perhatikan daya listrik total yang dibutuhkan dan pastikan tidak melebihi kapasitas sistem motor.
4. Kualitas Sekring yang Buruk atau Tidak Sesuai Spesifikasi

Selain faktor teknis, penggunaan sekering dengan kualitas rendah atau spesifikasi yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan juga dapat menyebabkan sekring mudah putus.
Sekring yang terlalu kecil nilainya akan cepat putus meski arus masih dalam batas normal, sementara sekring yang terlalu besar justru berisiko membiarkan arus berlebih masuk dan merusak komponen lain.
Selalu gunakan sekring dengan ukuran dan tipe yang sesuai spesifikasi motor, serta pilih produk dari merek yang terpercaya untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan.
Penting untuk segera memeriksa dan memperbaiki penyebabnya secara menyeluruh, agar kerusakan tidak menjalar ke komponen listrik lainnya.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!