BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Tak banyak yang menyadari, gapura kampung bukan hanya dijadikan gerbang masuk yang menyambut siapa saja yang melintas.
Di balik bentuknya yang bervariasi, dari yang sederhana berbahan bambu hingga yang megah dengan ornamen khas daerah.
Gapura menyimpan makna mendalam sebagai simbol identitas, kebanggaan, dan kerja sama warga.
Baca juga : 5 Keuntungan Pagar Batu Alam untuk Keamanan Rumah
Di berbagai pelosok Indonesia, gapura menjadi hasil nyata dari semangat gotong royong.
Dibangun dengan dana swadaya dan tenaga sukarela, proses pembuatan gapura seringkali melibatkan hampir seluruh warga kampung.
Ada yang bertugas mencari bahan, ada yang merancang, mengecat, hingga memasang hiasan.
Tak jarang, pembangunannya disertai kegiatan kerja bakti dan makan bersama, menjadikan proyek ini sebagai momen penguat solidaritas sosial.
Lebih dari itu, gapura kampung juga merefleksikan kreativitas lokal.
Banyak gapura yang menampilkan unsur budaya setempat, seperti ukiran tradisional, simbol-simbol adat, atau warna khas yang menggambarkan karakter daerah.
Di momen-momen khusus seperti perayaan HUT Kemerdekaan RI, gapura bahkan dipercantik dengan atribut merah putih, mural bertema nasionalisme, hingga penerangan kreatif.
Gapura bukan hanya struktur fisik, tetapi juga narasi yang bicara tentang siapa warganya, bagaimana mereka hidup, dan apa yang mereka banggakan.
Ia berdiri sebagai saksi diam betapa kuatnya semangat kolektif di tengah masyarakat yang saling mendukung satu sama lain.
Baca juga : Sering Diabaikan, Inilah 6 Kesalahan yang Sering Dijumpai dalam Memasang Pagar Rumah
Ketika kota-kota besar mulai sibuk dengan gerbang otomatis dan desain modern tanpa rasa, gapura kampung justru menjadi pengingat bahwa kehangatan dan jati diri bisa ditunjukkan dari pintu masuk sebuah permukiman kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!