BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Video seorang guru SD di Kabupaten Merangin, Jambi, yang viral karena nekat menyeberangi jembatan gantung rusak demi menuju sekolah, menyedot perhatian publik.
Salah satu guru dalam video itu adalah Risma, guru SDN 117 Desa Limbur Merangin, yang memperlihatkan bagaimana dirinya harus melewati jembatan dengan papan lapuk dan celah besar di atas aliran sungai demi menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik.
Aksi yang ia unggah di media sosial awalnya dimaksudkan sebagai bentuk dokumentasi pribadi dan tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak manapun.
Baca juga : Mau Jadi Guru Privat dari Rumah? Simak Cara Buat Ruang Les yang Profesional
Namun tak disangka, video tersebut justru berujung pada permintaan klarifikasi.
Risma diminta menjelaskan maksud dan tujuan unggahannya yang dianggap bisa menimbulkan keresahan.

"Kami meminta maaf pada pihak desa, maupun pihak Kabupaten Merangin, Bapak Bupati dan Bapak Gubernur. Ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan. Karena ini pengalaman kami pribadi, kami hanya untuk dokumentasi pribadi saja seperti itu, dan kami melewati jembatan itu memang benar-benar sedang dalam proses perbaikan," ujar Risma dalam klarifikasi yang turut viral di berbagai platform.
Respons terhadap klarifikasi tersebut pun beragam. Banyak warganet justru menyayangkan sikap yang terkesan membungkam suara warga yang menyampaikan fakta lapangan.
"Warga buat konten tentang permasalahan pembangunan infrastruktur tapi kok malah minta maaf? Sepertinya ada bau bau ancaman dan tekanan nih," tulis salah satu komentar pengguna Youtube di kanal KOMPAS TV.
Beruntung, sorotan publik membawa dampak yang nyata.

Pemerintah Kabupaten Merangin akhirnya bergerak cepat melakukan perbaikan jembatan tersebut.
Struktur kayu yang sebelumnya rapuh diganti, dan jalur utama menuju sekolah kini jauh lebih aman untuk dilintasi warga.
"Saya sudah mengusulkan supaya ini menjadi jalan konvensional atau jembatan konvensional. Kemudian, saya sudah sampaikan surat langsung ke Kementerian PU dan kawan kawan di Komisi V," ucap Syukur, Bupati Merangin.
Kisah Risma menjadi simbol perjuangan para guru di daerah pelosok, sekaligus potret tantangan infrastruktur pedesaan yang masih sering luput dari perhatian.
Baca juga : Kunci Sukses Dini Nurul Islami, Guru Honorer Ciptakan Peluang Lewat Shopee Affiliate dan Shopee Live
Ia tidak berteriak lewat orasi, melainkan berbicara lewat langkah kecil yang berani, meski akhirnya harus diminta diam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!