zoom-in lihat foto 7 Faktor Penyebab Warna Motor Pudar Meski Tidak Sering Dipakai
Ilustrasi Warna Motor (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Banyak pemilik motor mengira bahwa menyimpan kendaraan dan jarang menggunakannya akan menjaga tampilannya tetap seperti baru.

Namun, kenyataan di lapangan justru sering sebaliknya, warna cat motor bisa terlihat kusam, memudar, bahkan mengelupas meskipun motor jarang digunakan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa cat motor bisa pudar meski tidak sering dipakai?

Jawabannya terletak pada berbagai faktor lingkungan dan perawatan yang kerap terabaikan.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai penyebab cat motor cepat pudar walau jarang dipakai, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

Baca Juga : Ingin Bodi Motor Selalu Kinclong? Begini 7 Cara Merawatnya!

1. Paparan Sinar Matahari Langsung

Paparan Sinar Matahari Langsung
Paparan Sinar Matahari Langsung

Meskipun motor tidak digunakan, jika sering diparkir di luar ruangan tanpa pelindung, sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak lapisan cat.

Radiasi UV menyebabkan oksidasi pada permukaan cat, membuatnya kehilangan kilap, dan mengubah warna secara bertahap.

Efek ini akan semakin parah jika motor diparkir pada jam-jam terik tanpa penutup.

2 dari 4 halaman

Dalam jangka panjang, cat tidak hanya menjadi kusam, tapi juga bisa retak atau mengelupas.

Bahkan sinar matahari yang masuk dari celah jendela garasi atau teras pun dapat memberikan dampak serupa jika motor terus-menerus terpapar.

2. Suhu dan Kelembapan di Tempat Penyimpanan

Motor yang disimpan dalam garasi tertutup memang lebih terlindungi dari cuaca ekstrem.

Jogyamotor jimbray
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Motor Bekas Honda Vario 160 CBS Tahun 2023 - Tangerang Selatan
Rp 21,900,000.00
banten

Namun, kondisi lingkungan di dalam garasi juga memengaruhi kualitas cat motor.

Ruangan yang lembap dan kurang sirkulasi udara dapat mempercepat proses kondensasi, yang menimbulkan bercak air dan jamur pada permukaan bodi motor.

Perubahan suhu antara siang dan malam turut berperan mempercepat oksidasi cat.

Suhu yang naik-turun drastis membuat pori-pori pada permukaan cat terbuka, sehingga lebih mudah menyerap partikel dari udara, yang pada akhirnya merusak warna dan kilap.

3. Debu dan Polutan yang Menumpuk

Debu dan Polutan yang Menumpuk
Debu dan Polutan yang Menumpuk

Motor yang jarang dipakai cenderung tidak dibersihkan secara rutin.

3 dari 4 halaman

Padahal, debu yang menempel dalam waktu lama dapat menjadi penyebab utama tampilan bodi terlihat kusam.

Debu mengandung partikel halus yang bersifat abrasif, sehingga jika tidak dibersihkan dengan teknik yang benar, bisa menyebabkan goresan mikro pada cat.

Selain debu, partikel polutan dari asap kendaraan, asap dapur, atau limbah industri juga dapat bereaksi secara kimia dengan permukaan cat, menurunkan kualitas lapisannya dan membuat warna lebih cepat pudar.

4. Tidak Menggunakan Cover atau Pelindung Cat

Baca Juga : 8 Tips Merawat Lapisan Stiker di Bodi Motor agar Tetap Awet dan Mengkilap

Motor yang diparkir tanpa cover pelindung atau tanpa lapisan coating khusus cenderung lebih cepat mengalami perubahan warna.

Cover motor yang berkualitas baik dapat menghalangi sinar matahari, debu, dan air hujan, serta menjaga suhu permukaan bodi tetap stabil.

Sementara itu, pelindung cat seperti wax, sealant, atau nano-coating berfungsi membentuk lapisan tambahan di atas cat untuk menangkal efek kimiawi dan fisik dari lingkungan sekitar.

Tanpa perlindungan ini, permukaan cat menjadi lebih rentan terhadap oksidasi dan kerusakan lainnya, bahkan saat motor hanya terdiam.

5. Air yang Mengering Sendiri Tanpa Pengeringan

Air yang Mengering Sendiri Tanpa Pengeringan
Air yang Mengering Sendiri Tanpa Pengeringan
4 dari 4 halaman

Banyak orang berpikir bahwa karena motor tidak dipakai, maka mencucinya pun tidak perlu terlalu sering.

Namun, saat motor dicuci atau terkena hujan lalu dibiarkan mengering sendiri, sisa air yang tertinggal bisa meninggalkan bercak mineral, jamur, atau kerak air.

Air yang tidak segera dikeringkan dapat menimbulkan noda-noda putih yang sulit hilang, dan dalam jangka panjang mengikis lapisan cat secara halus namun terus-menerus.

Air yang mengandung zat besi atau kapur dari sumur atau ledeng juga bisa mempercepat proses perubahan warna jika tidak ditangani dengan benar.

6. Efek Bahan Kimia dan Lingkungan Sekitar

Lingkungan tempat menyimpan motor juga perlu diperhatikan.

Jogyamotor jimbray
tjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blogtjb blog
Dijual Motor Bekas Honda PCX 160 CBS, Tahun 2024, Warna Hitam, Pajak On, Surat Lengkap - Tangerang Selatan
Rp 30,800,000.00
banten

Jika motor diparkir dekat bahan kimia seperti cat tembok, thinner, cairan pembersih, atau pestisida, uap atau partikel dari zat tersebut bisa bereaksi dengan permukaan bodi motor.

Zat kimia tertentu dapat menyebabkan flek, bercak putih, atau bahkan membuat cat menjadi lengket.

Area penyimpanan seperti dapur terbuka, garasi dengan aktivitas pekerjaan rumah tangga, atau dekat area industri bisa memberikan dampak negatif terhadap ketahanan lapisan cat.

7. Kurangnya Perawatan Berkala

Kurangnya Perawatan Berkala
Kurangnya Perawatan Berkala

Motor yang jarang digunakan sering kali luput dari perhatian pemiliknya.

Padahal, perawatan rutin sangat diperlukan, terutama untuk menjaga tampilan luar tetap optimal.

Tanpa proses perawatan seperti pencucian, pemolesan, atau pelapisan ulang, lapisan cat menjadi rentan terhadap kerusakan meskipun tidak digunakan untuk berkendara.

Perawatan tidak harus dilakukan setiap minggu, tetapi cukup secara berkala, misalnya dua minggu sekali untuk membersihkan debu dan sebulan sekali untuk memoles permukaan.

Penggunaan produk perawatan kendaraan yang tepat juga membantu memperpanjang usia tampilan cat.

Dengan perawatan yang tepat, warna cat motor dapat tetap mengkilap dan tahan lama, bahkan jika kendaraan jarang digunakan.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya