BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Kesehatan dan kenyamanan hunian sangat dipengaruhi oleh kualitas udara di dalam rumah.
Salah satu elemen penting dalam menciptakan udara yang sehat adalah menjaga kelembapan udara dalam kisaran ideal.
Tingkat kelembapan yang disarankan di dalam ruangan berada antara 40% hingga 60%.
Jika kelembapan terlalu tinggi, rumah akan terasa pengap, lembap, dan menjadi tempat berkembangnya jamur serta bakteri.
Sebaliknya, kelembapan yang terlalu rendah bisa menyebabkan kulit kering, gangguan pernapasan, dan kerusakan pada furnitur kayu.
Menjaga kelembapan ideal bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga bagian dari menjaga kualitas hidup.
Berikut ini adalah tips praktis dan efektif untuk menjaga kelembapan ideal di dalam rumah.
Baca Juga : 5 Cara Efektif Mengusir Panas dan Pengap di Ruang Keluarga
1. Menggunakan Hygrometer untuk Memantau Kelembapan
Langkah awal dalam pengendalian kelembapan adalah mengukur tingkat kelembapan udara secara akurat.
Alat yang umum digunakan adalah hygrometer, tersedia dalam versi digital maupun analog.
Alat ini membantu mengetahui kapan kelembapan berada di atas atau di bawah ambang batas ideal, sehingga tindakan korektif dapat segera diambil.
Letakkan hygrometer di berbagai area rumah, terutama yang rawan lembap seperti dapur, kamar mandi, atau ruang bawah tanah. Pemantauan yang rutin memungkinkan pencegahan lebih cepat dan efektif.
2. Mengoptimalkan Sirkulasi dan Ventilasi Udara

Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan kelembapan.
Udara yang terperangkap di dalam ruangan tanpa ventilasi yang memadai akan meningkatkan kelembapan secara alami.
Pastikan rumah memiliki ventilasi silang, yaitu bukaan di dua sisi ruangan agar udara dapat keluar-masuk secara bebas.
Selain membuka jendela secara rutin, pemasangan exhaust fan di kamar mandi dan dapur sangat dianjurkan untuk membuang uap air dari aktivitas harian seperti mandi dan memasak.
3. Menggunakan Dehumidifier atau Humidifier Sesuai Kebutuhan
Untuk daerah dengan tingkat kelembapan tinggi, dehumidifier merupakan solusi yang efektif.
Alat ini menyerap uap air dari udara dan membantu menjaga kelembapan tetap stabil.
Pemilihan kapasitas dehumidifier disesuaikan dengan ukuran ruangan.
Di daerah dengan kelembapan rendah, terutama saat musim kemarau atau penggunaan AC intensif, humidifier dapat digunakan untuk menambah kelembapan udara agar tetap nyaman dan sehat.
4. Memeriksa dan Memperbaiki Sumber Kelembapan

Kebocoran air dari atap, pipa, atau dinding dapat menyebabkan peningkatan kelembapan secara signifikan.
Air yang meresap tidak hanya meningkatkan kelembapan, tetapi juga berpotensi merusak struktur bangunan dan memicu pertumbuhan jamur serta lumut.
Lakukan pemeriksaan rutin, terutama saat musim hujan, dan segera tangani kebocoran sekecil apa pun untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
5. Menghindari Aktivitas yang Meningkatkan Kelembapan di Dalam Rumah
Baca Juga : Inilah 6 Ciri Rumah Sehat untuk Hidup Lebih Nyaman
Beberapa kebiasaan sehari-hari bisa secara tidak langsung meningkatkan kelembapan udara, misalnya mengeringkan pakaian di dalam rumah tanpa ventilasi memadai.
Uap dari pakaian basah dapat meningkatkan kadar air di udara, menyebabkan ruangan terasa lembap.
Sebaiknya, jemur pakaian di luar ruangan atau gunakan mesin pengering dengan sistem ventilasi keluar untuk menghindari kelembapan berlebih.
6. Menggunakan Tanaman Indoor Secara Bijak

Beberapa tanaman hias dalam ruangan, seperti lidah mertua, peace lily, dan pakis, dikenal dapat menyerap kelembapan dan membantu menyaring polusi udara.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tanaman juga melepaskan uap air melalui transpirasi.
Penggunaan tanaman dalam jumlah wajar akan membantu mengatur kelembapan, namun tetap harus didukung oleh ventilasi yang baik.
7. Menjaga Kebersihan Rumah Secara Rutin
Debu, kotoran, dan sisa makanan dapat menjadi media tumbuhnya jamur dan bakteri yang menyukai lingkungan lembap.
Membersihkan rumah secara rutin, termasuk menyapu, mengepel, membersihkan karpet, dan mengganti seprai, merupakan langkah penting untuk mencegah peningkatan kelembapan secara tidak langsung.
Gunakan cairan pembersih anti-jamur pada area lembap seperti kamar mandi dan dapur untuk hasil yang lebih optimal.
8. Mengatur Suhu Ruangan Secara Stabil

Suhu ruangan turut memengaruhi kelembapan.
Rumah yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa menyebabkan kondensasi, yang berujung pada peningkatan kelembapan.
Gunakan AC atau kipas angin untuk menjaga suhu tetap stabil dan nyaman.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, risiko pertumbuhan jamur, bau pengap, dan kerusakan pada bangunan dapat diminimalkan secara signifikan, sekaligus meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!