zoom-in lihat foto 7 Tips Penting Membangun Rumah yang Kuat dan Tahan Segala Cuaca
Ilustrasi Membangun Rumah (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membangun rumah adalah salah satu investasi terbesar dalam hidup.

Namun, sering kali perhatian hanya tertuju pada tampilan luar dan desain interior, tanpa mempertimbangkan ketahanan struktur terhadap perubahan cuaca.

Padahal, cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, panas terik, dan kelembapan tinggi bisa merusak rumah secara perlahan tapi pasti.

Iklim tropis seperti di Indonesia membuat rumah sangat rentan terhadap berbagai risiko, mulai dari kebocoran atap, dinding lembap, jamur, hingga keretakan struktur.

Oleh karena itu, membangun rumah yang tahan terhadap segala cuaca bukan hanya soal estetika, tapi juga soal keamanan dan kenyamanan jangka panjang.

Berikut ini 7 tips penting yang dapat dijadikan acuan saat membangun rumah agar kokoh, awet, dan siap menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu:

Baca Juga : 7 Tips Membangun Rumah Skandinavia dengan Desain Minimalis, Nyaman, dan Fungsional

1. Gunakan Fondasi yang Kuat dan Sesuai dengan Karakter Tanah

Fondasi merupakan bagian paling penting dalam struktur bangunan.

Patrialand
tjb blogtjb blogtjb blog
Jasa Bangun Rumah Borongan - Blitar
Rp 3,000,000.00
jawa-timur

Untuk memastikan ketahanan jangka panjang, jenis fondasi harus disesuaikan dengan karakteristik tanah di lokasi pembangunan.

2 dari 4 halaman

Tanah yang lembek atau rawan banjir membutuhkan fondasi dalam seperti tiang pancang atau fondasi cakar ayam.

Sedangkan untuk tanah padat, fondasi batu kali bisa menjadi pilihan.

Fondasi yang tepat akan meminimalkan risiko retakan dan pergeseran struktur saat hujan deras atau saat tanah mengalami perubahan volume akibat suhu.

Penting juga memastikan kedalaman fondasi cukup dan menggunakan campuran beton yang kuat agar tidak mudah lapuk oleh air tanah atau tergerus air hujan.

2. Pilih Material Berkualitas Tinggi yang Tahan Terhadap Iklim

Pilih Material Berkualitas Tinggi yang Tahan Terhadap Iklim
Pilih Material Berkualitas Tinggi yang Tahan Terhadap Iklim

Penggunaan material berkualitas tinggi adalah investasi jangka panjang.

Bata merah, batako ringan bertekanan tinggi, semen anti lembap, dan besi beton tahan karat merupakan contoh bahan bangunan yang ideal untuk iklim tropis.

Selain itu, pemilihan cat eksterior juga tidak kalah penting.

Gunakan cat berbahan dasar akrilik yang tahan sinar UV dan hujan.

Untuk bagian dalam rumah, pilih cat yang mampu menahan kelembapan agar tidak mudah tumbuh jamur.

3 dari 4 halaman

Rumah yang dibangun dengan material yang kuat dan tepat akan lebih tahan lama, hemat biaya perawatan, dan lebih aman untuk dihuni.

3. Rancang Atap dengan Kemiringan dan Sistem Drainase yang Tepat

Baca Juga : 5 Trik Jitu Membangun Rumah Minimalis dalam Gang Agar Terasa Lebih Luas

Atap adalah garda terdepan rumah dalam menghadapi hujan, panas, dan angin.

Desain atap dengan kemiringan minimal 30–40 derajat akan memudahkan air hujan mengalir ke bawah, mencegah genangan, dan meminimalkan risiko bocor.

Pilih bahan atap yang tahan lama seperti genteng tanah liat, genteng metal, atau aspal yang dilapisi anti karat dan tahan panas.

Selain itu, pastikan sistem talang air dan pipa pembuangan bekerja dengan baik untuk menghindari rembesan ke dalam rumah.

Jangan lupakan pemasangan flashing (penutup sambungan atap) yang tepat untuk menghindari kebocoran di area sambungan seperti pada cerobong, ventilasi, atau atap datar.

4. Perhatikan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami

Perhatikan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami
Perhatikan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami

Salah satu penyebab rumah cepat rusak adalah kelembapan tinggi yang berasal dari ventilasi buruk.

Rumah yang lembap mempercepat kerusakan pada dinding, langit-langit, dan struktur kayu.

Oleh karena itu, pastikan setiap ruangan memiliki ventilasi silang yang cukup untuk memungkinkan aliran udara lancar dari luar ke dalam dan sebaliknya.

4 dari 4 halaman

Jendela besar, ventilasi di atas pintu, dan lubang angin permanen dapat menjadi solusi.

Pencahayaan alami juga membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap seimbang dan mencegah pertumbuhan jamur.

Ventilasi yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas udara, tetapi juga menjaga rumah tetap kering dan nyaman dalam jangka panjang.

5. Gunakan Sistem Waterproofing untuk Area Rawan Air

Waterproofing adalah perlindungan ekstra yang sering diabaikan.

Dika
tjb blog
Jasa Arsitek Bangun Rumah Jogja,Klaten,Solo, Magelang Free Konsultasi Bergaransi - Yogyakarta
Rp 100,000,000.00
di-yogyakarta

Padahal, penerapan lapisan anti bocor sangat penting terutama di area seperti kamar mandi, dapur, balkon, dan dak beton.

Penggunaan pelapis khusus berbahan dasar semen atau aspal akan mencegah air merembes ke dalam dinding dan lantai.

Untuk rumah dua lantai atau lebih, waterproofing pada dak beton sangat penting agar air hujan tidak meresap ke plafon lantai bawah.

Investasi di awal pada sistem anti bocor dapat menghemat biaya perbaikan di masa depan yang biasanya jauh lebih mahal.

6. Bangun Sistem Drainase yang Efisien

Bangun Sistem Drainase yang Efisien
Bangun Sistem Drainase yang Efisien

Drainase yang buruk dapat menyebabkan air tergenang di sekitar rumah, merusak pondasi, atau bahkan masuk ke dalam rumah.

Pastikan desain drainase memiliki kemiringan cukup dan saluran air yang tidak mudah tersumbat oleh tanah, sampah, atau daun.

Buat lubang resapan air atau sumur serapan jika memungkinkan, terutama di daerah yang rawan banjir. Gunakan material saluran air yang tahan terhadap korosi dan tekanan air tinggi.

Sistem drainase yang baik melindungi rumah dari risiko erosi, genangan, dan kelembapan berlebih yang merusak struktur.

7. Lakukan Perawatan dan Pemeriksaan Berkala

Rumah tahan cuaca tetap membutuhkan perawatan.

Lakukan pemeriksaan rutin terhadap atap, dinding luar, talang air, serta kondisi pondasi dan lantai.

Bila ditemukan retakan kecil atau kebocoran ringan, segera perbaiki sebelum kerusakan meluas.

Pemeriksaan rutin setidaknya dilakukan setiap enam bulan sekali, terutama menjelang musim hujan. Selain itu, bersihkan saluran air, periksa ventilasi, dan perbaharui lapisan cat atau waterproofing jika sudah mulai aus.

Rumah yang dirawat secara berkala akan tetap kokoh dan nyaman dihuni meskipun usia bangunan sudah puluhan tahun.

Jangan anggap sepele proses perencanaan dan pembangunan, karena rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat berlindung dan beristirahat yang harus aman dalam jangka panjang.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya