BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis profesi kini semakin banyak dilirik, terutama oleh para pekerja formal dari berbagai latar belakang kehidupan.
Bukan lagi hanya dilihat dari penghasilan tetap, kini bank-bank dan badan usaha pembiayaan pun juga mulai mempertimbangkan jenis profesi sebagai salah satu indikator penentu kelayakan dan skema kredit.
Setelah ini, mari kita masuk ke penjelasan dari KPR berbasis profesi.
Baca juga : 6 Desain Rumah KPR Subsidi yang Nyaman & Kekinian
Jadi, KPR berbasis profesi merupakan jenis pembiayaan perumahan yang disesuaikan dengan karakteristik penghasilan, kestabilan pekerjaan, dan tingkat risiko dari masing-masing profesi.
Beberapa profesi yang sudah memiliki jalur KPR khusus antara lain:
- Tenaga medis (dokter, perawat).
- Guru dan dosen.
- Aparatur Sipil Negara (ASN).
- TNI/Polri.
- Karyawan tetap perusahaan.
- Wiraswasta dengan izin usaha dan laporan keuangan yang stabil.
Ada juga keunggulan yang didapatkan dari KPR berbasis profesi, antara lain:
- Jangka waktu cicilan lebih panjang
Beberapa skema KPR profesi menawarkan jangka waktu cicilan hingga 30 tahun, tergantung usia pensiun peminjam.
- Uang muka lebih ringan
Untuk profesi tertentu seperti ASN atau guru, uang muka bisa lebih rendah dibandingkan KPR konvensional.
- Suku bunga khusus
Banyak bank menawarkan suku bunga kompetitif untuk profesi tertentu yang dianggap memiliki risiko kredit rendah.
- Kemudahan persyaratan dokumen
Dokumen seperti surat keterangan profesi atau SK pengangkatan bisa menjadi pengganti beberapa dokumen konvensional lainnya.
- Realitanya di lapangan.
Meskipun terdengar menarik, tidak semua profesi secara otomatis mendapatkan jalur KPR khusus.
Bank masih melakukan analisis risiko berdasarkan rekam jejak keuangan, skor kredit, dan kemampuan mencicil.
Artinya, meski berasal dari profesi yang 'dianggap aman', pemohon tetap harus menunjukkan kemampuan bayar yang baik.
Selain itu, beberapa program KPR profesi bersifat terbatas dan hanya berlaku untuk perumahan subsidi atau rekanan tertentu.
Maka, penting untuk melakukan riset dan konsultasi ke pihak bank sebelum mengajukan cicilan.
KPR berbasis profesi menjadi angin segar bagi banyak kalangan, terutama generasi muda yang ingin memiliki rumah dengan skema pembayaran yang lebih terjangkau.
Namun, tetap dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap ketentuan masing-masing bank agar tidak terkecoh dengan istilah “jalur profesi”.
Baca juga : 7 Trik Lolos Verifikasi KPR Rumah Subsidi, Biar Pengajuanmu Nggak Ditolak!
Sebab, pada akhirnya keputusan kredit tetap bergantung pada kemampuan finansial dan tanggung jawab dalam membayar cicilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!