BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Mengganti knalpot motor dengan model aftermarket memang menggoda, terutama karena alasan tampilan dan suara.
Banyak orang ingin motornya terdengar lebih garang atau terlihat lebih sporty.
Tapi sebelum kamu ikut tren tersebut, penting untuk mempertimbangkan alasan kenapa knalpot standar bawaan pabrikan justru sering jadi pilihan terbaik, terutama untuk penggunaan harian.
Berikut ini lima alasan kuat kenapa motor kamu lebih baik tetap menggunakan knalpot standar pabrikan:
Baca Juga : Kenali 4 Penyebab Oli Keluar dari Lubang Knalpot Motor
1. Knalpot Standar Lebih Ramah Lingkungan
Salah satu alasan paling penting adalah faktor emisi gas buang.
Knalpot standar dirancang khusus oleh pabrikan untuk memenuhi regulasi lingkungan yang ketat, termasuk uji emisi.
Dalam proses produksinya, knalpot pabrikan biasanya sudah dilengkapi dengan katalitik konverter yang membantu menyaring zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx).
Sebaliknya, banyak knalpot aftermarket terutama yang dijual murah tidak memiliki sistem ini atau bahkan mengabaikan standar emisi sama sekali.
Hal ini berisiko tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga untuk legalitas kendaraan kamu di jalan raya.
2. Suara Lebih Tenang, Tidak Mengganggu, dan Sesuai Regulasi
Salah satu ciri khas knalpot aftermarket adalah suaranya yang keras dan ngebas.
Meski terdengar keren di telinga sebagian orang, suara keras tersebut bisa sangat mengganggu pengguna jalan lain, terutama di area pemukiman atau saat malam hari.
Knalpot pabrikan dirancang untuk menghasilkan tingkat kebisingan yang sesuai standar nasional dan internasional.
Suara motor tetap terdengar, tapi tidak mengganggu.
Selain itu, dengan menggunakan knalpot standar, kamu akan lebih aman dari razia polisi.
Banyak pengendara motor yang ditilang karena menggunakan knalpot bising yang tidak memenuhi aturan kebisingan maksimal.
3. Performa Mesin Tetap Optimal dan Stabil
Banyak orang berpikir bahwa mengganti knalpot bisa meningkatkan performa motor.
Memang, dalam dunia balap atau motor custom, hal ini bisa benar asalkan dilakukan dengan tuning mesin yang tepat.
Namun untuk motor harian, performa terbaik justru ada saat motor menggunakan sistem knalpot yang sesuai dengan perhitungan pabrikan.
Knalpot standar didesain agar pas dengan karakter mesin, volume ruang bakar, dan sistem pembakaran.
Mengganti knalpot tanpa setting ulang ECU atau karburator bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna, mesin cepat panas, konsumsi BBM lebih boros, dan usia mesin lebih pendek.
Baca Juga : Biar Awet, Begini 9 Cara Merawat Knalpot Motor
4. Tidak Menggugurkan Garansi Resmi
Kalau kamu baru beli motor dan masih dalam masa garansi, mengganti knalpot dengan model aftermarket bisa langsung membatalkan garansi resmi dari pabrikan.
Pabrikan biasanya menyaratkan bahwa semua komponen utama, termasuk sistem pembuangan (knalpot), harus dalam kondisi asli selama masa garansi.
Kalau motor mengalami kerusakan mesin, dan diketahui kamu sudah mengganti knalpot, pihak dealer berhak menolak klaim garansi.
5. Kualitas Lebih Terjamin dan Tahan Lama
Knalpot standar pabrikan dibuat melalui proses yang ketat dengan kontrol kualitas tinggi.
Material yang digunakan juga biasanya tahan panas, tahan karat, dan awet untuk penggunaan jangka panjang.
Selain itu, desainnya sudah diuji untuk menghadapi kondisi jalan dan cuaca di wilayah pemasarannya.
Sementara itu, knalpot aftermarket kualitasnya sangat bervariasi.
Ada yang bagus, tapi tidak sedikit yang cepat keropos, bocor, atau catnya cepat pudar.
Kalau kamu memilih knalpot aftermarket hanya karena harga murah atau tampilan keren, bisa jadi kamu malah rugi dalam jangka panjang karena harus sering ganti atau servis.
Meskipun knalpot aftermarket bisa memberikan tampilan yang lebih sporty atau suara yang lebih agresif, bukan berarti itu selalu jadi pilihan terbaik terutama untuk penggunaan harian dan motor standar.
(Eno/TribunJualBeli.com)







Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!