BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ketika kita mendengar istilah “tukang rosok,” kebanyakan dari kita mungkin langsung terbayang sosok yang berkeliling mengumpulkan barang bekas atau rongsokan.
Akan tetapi, di balik pekerjaan yang sering dianggap sepele ini, ada kontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan yang jarang disadari oleh banyak orang.
Tukang rosok bukan cuma pengumpul barang bekas, tetapi juga bagian penting dalam rantai daur ulang dan ekonomi sirkular.
Mereka berperan dalam mengurangi timbunan sampah, entah sampah yang menumpuk maupun berceceran.
Indonesia menghasilkan jutaan ton sampah setiap tahunnya, dan sebagian besar masih berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Baca juga : 4 Tips Hilangkan Bau Tempat Sampah di Dalam Rumah, Cukup dengan Bahan Alami Ini
Tukang rosok berperan dalam mengurangi volume sampah yang harus dibuang dengan memilah dan mengumpulkan material yang masih bisa didaur ulang, seperti plastik, kertas, kaca, dan logam.
Tanpa adanya mereka, lebih banyak limbah yang akan mencemari lingkungan.
Tukang rosok juga memiliki kontribusi dalam mendukung industri daur ulang.
Barang-barang bekas yang dikumpulkan tukang rosok tidak langsung berakhir di tempat pembuangan.
Sebaliknya, mereka menjualnya kepada pengepul atau pabrik daur ulang, yang kemudian mengolah material tersebut menjadi produk baru.
Proses ini membantu mengurangi eksploitasi sumber daya alam karena bahan daur ulang bisa digunakan kembali sebagai bahan baku produksi.
Dengan hadirnya tukang rosok, maka meraka turut mengurangi polusi dan emisi karbon.
Dengan mendaur ulang material seperti plastik dan logam, tukang rosok secara tidak langsung membantu mengurangi emisi karbon.
Produksi barang baru dari bahan mentah sering kali membutuhkan energi lebih besar dibandingkan dengan menggunakan bahan daur ulang.
Misalnya, mendaur ulang aluminium dapat menghemat hingga 95% energi dibandingkan dengan membuatnya dari bijih bauksit.
Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai peluang ekonomi yang didapatkan dari profesi tukang rosok.
Mari kita ulas secara singkat.
Selain berdampak positif pada lingkungan, profesi tukang rosok juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan ini, baik sebagai pemulung, pengepul, hingga pelaku industri daur ulang.
Dengan adanya permintaan terhadap barang bekas, roda ekonomi sektor informal ini tetap berputar.
Lalu, apa aja sih tantangan yang harus dihadapi oleh tukang rosok?
Meskipun tukang rosok memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan, mereka sering menghadapi berbagai tantangan, seperti stigma sosial, harga jual barang bekas yang selalu berubah-ubah, hingga kurangnya perlindungan dalam bekerja.
Selain itu, minimnya regulasi yang mendukung sistem daur ulang berbasis komunitas membuat peran mereka kurang mendapat apresiasi yang layak.
Bagi kebanyakan masyarakat, tukang rosok adalah pahlawan lingkungan yang sering kali terlupakan.
Baca juga : 6 Cara Jitu Mengatasi Saluran Air Mampet karena Sampah, Bisa Dilakukan Sendiri Tanpa Tukang!
Tanpa mereka, jumlah limbah yang mencemari tanah dan laut akan semakin besar, dan proses daur ulang tidak akan berjalan seefisien sekarang.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita lebih menghargai peran mereka dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan memberikan dukungan agar ekosistem daur ulang di Indonesia semakin berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!