BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Berkendara di jalan tol seringkali dianggap lebih cepat dan praktis, tapi itu tidak berarti kita bisa sembarangan menyetir.
Meskipun jalannya lebih lebar dan bebas hambatan, tetap ada aturan dan hal-hal yang harus diperhatikan agar perjalanan aman dan nyaman.
Jika kita tidak berhati-hati, bisa saja terjadi kecelakaan atau masalah lain yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: 5 Langkah Aman Berhenti di Bahu Jalan Tol Saat Keadaan Mendesak
Ada beberapa hal yang perlu kamu ingat ketika berkendara di jalan tol.
Mulai dari menjaga kecepatan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, hingga pentingnya memperhatikan kondisi mobil sebelum berangkat.
Hal-hal sederhana seperti ini bisa sangat mempengaruhi keselamatan di jalan, apalagi jika kamu membawa keluarga atau teman dalam perjalanan.
Agar perjalanan di jalan tol tetap lancar dan aman, kamu juga harus tahu kapan harus beristirahat dan cara menghindari kemacetan atau halangan yang tak terduga.
Baca Juga: 3 Cara Praktis Cek Tarif Jalan Tol Lewat HP, Salah Satunya Melalui Google Maps
Berikut ini, merupakan 4 hal penting yang harus kamu perhatikan saat berkendara di jalan tol:
1. Perhatikan Batas Kecepatan
Walaupun jalan tol biasanya lebih lancar, pengendara tetap harus memperhatikan batas kecepatan yang sudah ditentukan.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, kecepatan di jalan tol berkisar antara 60 hingga 100 km per jam, tergantung pada rambu yang ada.
Untuk jalan tol dalam kota, batas minimal adalah 60 km per jam dan maksimal 80 km per jam, sedangkan di luar kota, batas kecepatan minimal adalah 60 km per jam dan maksimal 100 km per jam.
Melanggar batas kecepatan dapat dikenakan sanksi yang terpantau melalui sistem ETLE.
Bagi pengemudi kendaraan ramah lingkungan seperti Suzuki, fitur Cruise Control pada mobil seperti All New Ertiga Hybrid dan Grand Vitara dapat membantu mengatur kecepatan tanpa membuat kaki cepat lelah.
2. Mengetahui Lajur yang Tepat
Jalan tol biasanya terdiri dari beberapa lajur yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Lajur pertama biasanya untuk kendaraan dengan kecepatan lebih rendah atau kendaraan berat seperti truk dan bus.
Lajur kedua untuk kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, sementara lajur ketiga atau paling kanan digunakan untuk mendahului kendaraan lain.
Lajur paling kiri atau bahu jalan hanya boleh digunakan untuk kondisi darurat atau ketika kendaraan mengalami masalah.
Pengemudi sebaiknya tidak menghalangi lajur yang seharusnya, seperti melakukan lane hogging atau menggunakan bahu jalan untuk hal lain.
3. Mematuhi Petunjuk Perlengkapan Jalan
Rambu-rambu lalu lintas di jalan tol berperan penting dalam menjaga kelancaran dan keselamatan perjalanan.
Pengemudi harus memahami berbagai tanda dan petunjuk yang ada, seperti tanda batas kecepatan, informasi arah, lokasi gardu pembayaran, serta tempat peristirahatan yang terdekat.
Semua petunjuk ini membantu pengendara untuk tetap tertib dan menghindari masalah di jalan tol.
Penting juga untuk memperhatikan papan informasi lainnya selama perjalanan agar seluruh pengguna jalan tetap aman.
4. Memahami Arti Marka Garis
Marka jalan berfungsi untuk memandu pengendara dalam berkendara.
Misalnya, garis putih lurus yang terletak di sisi kiri jalan sebagai batas bahu jalan yang hanya boleh dilalui dalam keadaan darurat.
Garis putus-putus menandakan area yang dapat dilalui untuk pindah lajur.
Sementara itu, garis kuning lurus pada lajur paling kanan menunjukkan batas ruas lajur dan melarang pengendara untuk berhenti di sana.
Selain itu, marka serong (chevron) memberikan tanda bahwa ada penggabungan atau pemisahan lajur, yang mengharuskan pengemudi untuk menyesuaikan kecepatan dan memperhatikan kendaraan lain yang sedang bergerak.
Nah itu dia, merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berkendara di jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNJUALBELI.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!