TRIBUNJUALBELI.COM - Kenaikan harga beras saat ini membuat banyak pihak yang lebih was-was.
Kenaikan harga beras ini disinyalir akibat dari cuaca ekstrim El Nino yang menyebabkan musim kemarau lebih panjang.
Alhasil pasokan atau suplai beras terus berkurang, sementara faktor permintaan yang meningkat di tengah masa kampanye.
Baca Juga: 6 Bahan Makanan Pengganti Beras yang Harganya Sedang Mahal, Tak Kalah Sehat
Di Indonesia jenis bahan pangan sangat beragam selain beras, beberapa hasil pertanian yang kaya karbohidrat seperti jagung, ubi, singkong, sorgum, dan lain sebagainya.
Bahan pangan tersebut bisa diolah menjadi beras analog.
Secara fisik, beras analog menyerupai butiran beras biasa. Beras analog dapat dimanfaatkan sebagai produk diversifikasi pangan pengganti beras.
Baca Juga: 7 Cara Memasak Nasi Agar Tidak Cepat Basi dan Kering, Jadi Langkah Hemat Beras yang Mahal
Tak hanya itu, beras analog juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Di Indonesia, jenis beras analog sebenarnya sangat beragam, diantaranya:
5 Jenis Beras Analog Jadi Alternatif Pengganti Beras
Dilansir dari jurnal Universitas Riau berjudul Karakteristik Beras Analog karya Amanda Ariela Kalungga dan kawan-kawan, inilah sejumlah beras analog yang populer dikonsumsi:
1. Beras sorgum

Sesuai dengan namanya, bahan pangan ini terbuat dari sorgum.
Biji sorgum diketahui mengandung protein, vitamin B, dan zat B yang tinggi.
Biji sorgum menghasilkan karbohidrat yang bebas gluten, sehingga lebih menyehatkan.
Kandungan pati dalam sorgum diketahui tidak mudah dicerna, sehingga membuat rasa kenyang lebih lama.
Maka dari itu, sorgum sangat cocok dikonsumsi saat diet.
2. Beras Sagu

Pati yang berasal dari sagu dan tapioka juga dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat dan bahan perekat yang bertujuan untuk mendapatkan butiran beras yang kokoh sehingga beras tidak mudah hancur dan tidak rapuh saat dimasak.
Secara umum pati tidak memberikan bau apapun serta tidak memiliki rasa, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi ciri fisik pati hasil ekstraksi dari umbi-umbian.
3. Beras Singkong

Beras singkong merupakan produk pangan yang berasal dari singkong (Manihot Esculenta).
Dilansir dari jurnal Universitas Negeri Yogyakarta berjudul Pengembangan Onigiri dengan Substitusi Beras Singkong, karya Feby Rahwanda dan kawan-kawan, beras singkong mampu menjadi sumber energi karena kandungan karbohidrat yang terdapat di dalamnya hampir sama dengan beras padi dan dapat dijadikan sebagai pengganti beras.
Pembuatan beras singkong sebaiknya menggunakan singkong manis atau kuning yang rendah kandungan hidrogen sianida (HCN).
4. Beras jagung

Jagung menjadi salah satu bahan pangan kaya karbohidrat. Jagung mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh.
Komposisi dari kandungan nutrisi pada jagung meliputi pati 54,1 sampai 71,7 persen, protein 11,1 hingga 26,6 persen, lemak 5,3 sampai 19,6 persen, serat 2,6 hingga 9,5 persen, dan abu 1.4 hingga 21 pesen.
Komposisi tersebut mungkin akan berbeda tergantung pada faktor genetik, varietas, dan kondisi penanaman.
5. Kacang-kacangan

Selain menggunakan sumber karbohidrat pada beras analog juga dapat ditambahkan kacang-kacangan sebagai sumber protein, sehingga beras analog yang dihasilkan kaya akan protein.
Kacang-kacangan seperti kedelai dapat memperkaya kandungan gizi protein pada beras analog.
Nah itu dia, merupakan deretan beras analog yang bisa jadi alternatif pengganti beras saat harga beras melonjak naik. (*)
(Pramanuhara/TribunJualbeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!