TRIBUNJUALBELI.COM - Tidak memungkiri cacar air bisa saja terjadi pada orang dewasa.
Dihimpun dari Mayo Clinic kalau di orang dewasa penyebab cacar air adalah virus varicella zoster.
Dengan geja ayang lebih berat dibanding pada anak-anak.
Seperti munculnya ruam kemerahan yang berisi cairan membuat adanya rasa gatal di seluruh tubuh.
Disertai dengan demam, nyeri tenggorokan, pusing, lemas dan tidak selera makan.
Sudah disebutkan di awal tadi, virus varicella zoster termasuk di jenis virus herpes.
Cacar air bisa menular dengan cepat loh.
Apalagi orang yang belum mendapatkan vaksin cacar air.
Baca Juga : Terlihat Mirip, Ini 3 Perbedaan Gejala Cacar Air dan Campak
Untuk diketahui, cacar air bisa menyebabkan kemungkinan adanya komplikasi pada penderitanya seperti infeksi otot jantung, radang paru-paru, dan nyeri sendi atau bengkak.
Kamu masih bisa tindakan pencegahan dan pengobatan agar terhindar kemungkinan kompilasi.
Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan paracetamol untuk membantu menurunkan demam dan losion kalamin dan gel pendingin untuk meredakan gatal.
Selain itu, kamu juga bisa waspada agar tidak terkena cacar air dengan mengetahui bagaimana kemungkinan penularan cacar air pada orang dewasa yang bisa terjadi.
Penularan cacar air di orang dewasa
Dikutip dari Penn Medicine, penularan cacar air di orang dewasa terjadi dalam 1-2 hari sebelum muncul ruam yang melepuh hingga kering.
Sebab, proses penularan cacar air melalui sentuhan cairan dari lepuhan cacar air.
Batuk atau bersin dari penderita cacar air juga mempercepat penularan.
Melansir Healthline, penularan cacar air pada orang dewasa juga rentan terjadi, apabila mereka memiliki beberapa faktor risiko, seperti:
- Tinggal bersama anak-anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi cacar air
- Menghabiskan lebih dari 15 menit di ruangan dengan orang yang terinfeksi cacar air
- Menyentuh ruam orang yang terkena cacar air atau herpes zoster
- Menyentuh benda yang baru saja digunakan oleh orang yang terinfeksi seperti pakaian atau tempat tidur.
Risiko lebih tinggi kalau mengalami komplikasi penyakit jika:
- Menjalani pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu akibat penyakit lain, seperti HIV
- Pasien yang sedang menjalani pengobatan steroid untuk kondisi lain, seperti rheumatoid arthritis
- Memiliki sistem kekebalan yang melemah karena transplantasi organ atau sumsum tulang.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!