TRIBUNJUALBELI.COM - Kondisi kulit wajah seseorang dapat berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor.
Paling umum adalah karena musim atau cuaca.
Kulit wajah dengan kondisi berminyak dapat berubah menjadi kering, atau sebaliknya.
Sayangnya, kita sering kali tidak menyadari perubahan yang terjadi.
Hal ini menyebabkan kita menjadi 'salah' menggunakan produk perawatan wajah, khususnya moisturizer.
Formula moisturizer yang telah berbulan-bulan aman kita gunakan, bisa berubah menjadi tidak cocok lagi.
Karena itu, Rutledge Forney dari Dermatology Affiliates di Atlanta, Georgia, mengatakan dia merekomendasikan pasiennya menggunakan dua pelembab berbeda.
Hal ini untuk mencegah perubahan kondisi kulit wajah yang cukup sering terjadi.
Lalu, apakah ada tanda yang ditunjukkan kulit saat terjadi ketidakcocokan ini?
Melansir southernliving, berikut 5 tanda moisturizer tidak cocok di kulit wajahmu.
1. Ruam/Kemerahan
Ada berbagai alasan mengapa kulit wajah mengalami ruam atau kemerahan, dan salah satunya mungkin karena tidak cocok dengan moisturizer.
Kamu perlu ganti moisturizer dengan formula lain, dan hindari bahan pewangi.
Kondisi lain yang disebut rosacea juga bisa menjadi penyebab kemerahan kulit wajah.
Meskipun kulit terasa berminyak saat terjadi rosacea, kamu tetap harus menggunakan moisturizer dengan bahan tertentu yang cocok.
2. Kekeringan
Jika kulit wajahmu masih sangat kering setelah menggunakan moisturizer, artinya mungkin moisturizermu sudah tidak cocok lagi.
Ini juga bisa dilihat saat kamu mulai makeup. Riasan bisa terlihat pecah-pecah karena kulit tidak terhidrasi dengan baik meski sudah menggunakan moisturizer.
Bintik-bintik mengelupas atau kering yang warnanya lebih gelap dibandingkan bagian wajah lainnya, juga bisa jadi ciri bahwa kulit membutuhkan moisturizer yang sesuai.
3. Jerawat
Menurut Dr. Hartman, jika kulit rentan berjerawat, sebaiknya pakailah moisturizer yang lebih ringan
“Daripada menggunakan krim, cobalah serum atau gel moisturizer yang mengandung asam hialuronat,” katanya.
Meskipun banyak orang berpikir jika jerawat harus dikeringkan, nyatanya kulit tetap membutuhkan hidrasi.
Jika mengalami jerawat, carilah pelembab ringan, serum, atau gel yang berbahan dasar air, bukan berbahan dasar minyak.
Lotion dan krim yang lebih kental dapat memperburuk penyumbatan pori-pori dan menyebabkan peningkatan produksi minyak yang dapat memperburuk munculnya jerawat.
"Pada labelnya harus tertulis bebas minyak atau non-komedogenik untuk memastikannya," ungkap Dr. Hartman.
4. Sifat berminyak
Jika sepanjang hari kulit terlihat selalu berminyak, mungkin moisturizermu tidak cocok.
"Di sinilah pelembab yang mengandung asam glikolat atau salisilat mungkin berguna untuk melawan kelenjar minyak yang terlalu aktif dan mencegah minyak," kata Dr. Hartman.
Kamu juga sebaiknya menggunakan moisturizer berbahan dasar air, bukan berbahan dasar minyak saat kondisi kulit sedang berminyak.
5. Benjolan
Jika kamu melihat benjolan kecil berwarna putih di wajah, itu bisa jadi karena ketidakcocokan moisturizer.
Benjolan putih ini bukan jerawat, namun disebut dengan milia.
“Efek samping terbesar dari penggunaan pelembab yang salah adalah munculnya milia, benjolan putih kecil yang keras di wajah di area tertentu,” kata Dr. Forney.
Kondisi ini tidak berbahaya, tapi kamu harus menemui dokter kulit untuk membantu mengatasinya.
Jangan mencoba "meletuskan" milia sendiri.
Semoga tanda-tanda di atas bisa jadi peringatan sehingga kamu bisa cepat ambil tindakan, ya.
Dan ingatlah, selalu temui dokter kulit untuk mendapatkan pendapat dan perawatan profesional jika perubahan pada kulit tampak cukup serius.(*)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!